jalan 9 bulan

21 5 1
                                    

Tidak terasa, waktu begitu cepat berlalu, bulan demi bulan, hari demi hari ku lalui dengannya, dengan Anta Putra.

Hubungan kami sudah mau memasuki 9 bulan, lama? iya tentu, sudah banyak suka duka yg kami lalui tetapi kami tetap bertahan meskipun terkadang rasanya aku ingin sekali mengundurkan diri dari hubungan ini.

Aku gatau, hubungan ini bisa terus berjalan atau engga yg pasti aku berharap akan terus bersama seperti ini sampai kami tua nanti, tapi kan itu harapan belum tentu takdir merestui.

Sebelumnya banyak sekali masalah Aku dan Anta tetapi kami tetapi memilih bertahan meskipun yg aku rasakan sudah sangat lelah, lelah menutupi semuanya.

Ingin memasuki hubungan yg 9 bulan ini, sangat banyak masalah yg kami lalui, Anta yg sibuk, aku yg menunggu nya, Anta yg jarang online dan aku yang tetap menunggu.

Anta sangat berbeda, lagi dan lagi, dia mengira bahwa aku bermain dibelakang nya padahal sama sekali tidak.

“itu lo chtn apaan sm dia, knp diapus?“ pertanyaan dari anta

“engga apansi“kata ku. sudah kupastikan kali ini akan ada perang Dingin lagi antara aku dan anta

“Lo ada main sm dia diblkg gue?“kata anta. nuduh mulu bang..

“Engga, sumpah“ ujar ku, tetapi aku yakin anta tetap tidak percaya.

Selang beberapa menit cuma ada kata hening, setelah itu Anta meninggalkan ku ditempat itu, hanya sebentar. Penasaran ingin melihat isi chat nya dengan temannya sebut saja ’F’

Seperti disambar petir, perasaan ku detik itu juga sakit, sakit membaca pesan dengan temannya, hancur? sudah pasti. Anta yg menahan ku untuk pergi tetapi ah yasudahlah.

Ini isi chatnya.

Anta : “Bray, putus ama si pulan lu?“
F        :  “Banyak cakap anak ini“
Anta :  “Gua kayanya nyusul u juga“

((kalian paham lah maksud yg aku tebelin itu apa, tau perasaan ku, pikiran ku saat itu juga?))

Tiba tiba Anta datang buru buru aku diam berpura pura tidak tau menau tentang chat itu. Perang Dingin terjadi saat itu juga, sepanjang perjalanan aku terus bungkam sangat enggan untuk mengucap satu kata pun untuk Anta. Bingung harus bagaimana, yg ku tau saat ini aku dan perasaan ku tidak sedang baik baik saja.

Tidak bisa berbuat apa apa, aku terus diam tanpa menanyakan tentang maksud dari kata kata Anta yg dia kirim untuk temannya itu. Sudah banyak pikiran aneh yg ada di kepalaku. Baru saja, Anta berandai randai akan tetap bersama ku, baru saja aku tertawa kembali dengan Anta tetapi sudah jatuh lagi, jatuh kejurang berkali kali.

****
Terimakasih yg sudah baca jangan lupa vote dan komen!

tunggu part selanjutnya ya!






Lia & Anta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang