02.

41 6 0
                                    

setelah kembali dari rumah bu anjar, jihan meminta izin kepada ibunya untuk pergi ke rumah temannya.

"ibuk, jihan mau ke rumah bintang dulu. lama banget ndak main bareng. boleh, ya?"

"iya, tapi jangan lama-lama. inget sebelum dhuhur sudah harus di rumah loh, ya."

"nggih buk, siap! assalamualaikum."



jihan bergegas menuju garasi sepeda. rumah temannya –bintang sebenarnya tidak terlalu jauh, tapi jihan udah nggak sabar buat cepat sampai dan cerita kisahnya hari ini kepada bintang.



sekiranya 200 meter jihan mengayuh sepedanya, ia sampai di pekarangan rumah bintang. dan.. kebetulan bintang berada di teras rumah, sembari memainkan ponselnya.

"bintang!!!" teriak jihan dengan wajah berseri.

"binnn alhamdulillah banget kamu udah duduk di teras. binnn aku mau cerita! suenenggg banget aku hari iniiii"

"assalamualaikum dulu, cantik~" sahut bintang dengan satu tangan mengusap dadanya.

"urgent bin, urgent!!!"

"iya! waalaikumsalam!" sewot bintang.

"binnn tadi pagi kan aku disuruh ibuku nganter ikan goreng—"

"ngomong apa to, han?? nggak dengar nih telingaku." potong bintang.

"aduhh bin, bentar. tak menetralkan detak jantungku. udah dugem terus ini"

bintang mengerlingkan matanya, sebal. ia pikir teman satu-satunya ini akan mengajaknya bermain atau apa yang dapat dilakukan berdua. nyatanya datang hanya untuk menjadikan dirinya tempat curhat.


bener-bener malesin aja!


"cepet cerita aku mau ke rumah budheku!" ketus bintang. sepertinya selain merasa sebal, bintang jadi penasaran dengan cerita temannya itu.

"jadi.. kamu tau kan bagas yang sering aku ceritain?" bintang mengangguk. "tadi ternyata dia di rumah bu anjar, bin. trus aku sempet bicara sama dia!!!"

jihan histeris. tangannya memukul punggung bintang sambil menahan air matanya –terharu karena dinotis bagas.

"trus?"

"trus gimana, bin?"

"ya terus hubungannya sama aku apa jihan?? sudah, coba kamu jangan terlalu berharap lebih sama bagas itu. dia nggak kenal kamu, pun kamu kenal dia nggak langsung."

"tapi bin—"

"inget, bedakan mana yang beneran suka sama kagum aja. karena aku liat, histerisnya kamu waktu liat bagas itu ndak ada bedanya sama waktu liatin kakak kelas yang hits-hits itu.

"bin kamu tau kan—"

"pulang. aku mau ke rumah budheku." bintang beranjak dari tempat duduknya. berjalan dengan raut wajah kesalnya.





"inget, han. bedakan rasa kagum sama suka beneran."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BAGAS.   [haechan nct]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang