01.

103 10 5
                                    

"mbak han, tolong anter ikannya ke rumah bu anjar."

"nggih, bu."

jihan bangkit dari sofa menuju dapur untuk mengambil ikan. "semuanya apa cuman satu piring aja, buk?"

"semuanya mbak, itu pesenan soalnya."
tidak menunggu lama, jihan bergegas mengantar ikan-ikan itu.

sudah biasa ibunya menerima pesanan lauk pauk seperti ini. karena kemampuan memasak ibunya udah ngga diragukan lagi, "masakan ibuk itu enak pol wes. nggak ada duanya" katanya.

"assalamualaikum.. /tok-tok-tok/"
jihan mengetuk pintu dengan ukiran daun di depannya. matanya sesekali menatap ikan goreng yang terlihat emm- lezat dan menggiurkan. membayangkan saja membuat jihan lapar.

"assalamualaikum bu anjar, ini jihan.."
pintu belum juga terbuka. jihan mengerutkan keningnya. mungkin bu anjar masih keluar rumah atau beli sayur di pasar, pikirnya.

"sekali lagi deh, asslamualaikum bu-

"waalaikumsalam, nyari siapa?" sahut lelaki yang menyembulkan kepalanya dari balik pintu.

"maaf mas, aku nyari bu anjar mau ngasih-

"oh ikan goreng ya?" potongnya.

"eh- namaku jihan, bukan ikan goreng??"

"lah? maksudku kamu bawain ikan gorengnya tanteku ya?"
lelaki tadi mengerutkan kening lantas mengulum senyum.

astaghfirullah, malu sekali aku. -jihan

"ohh iya mas, ini pesenan bu anjar. hehe"

"HAHAHAHA lucu juga kamu. sini biar saya yang bawa, tadi tante nyuruh saya."

jihan mengangguk lalu memberikan ikan goreng pesanan itu kepada lelaki didepannya. "makasih mas, monggo. assalamualaikum" salamnya.

"waalaikumsalam.."



"diliat dari dekat gantengnya luar biasa banget!!" batinnya menggebu.
pipi jihan memerah bukan main. jantungnya berdegup kencang sekarang. senyuman manis sudah terukir di bibir merahnya.



"akhirnya bisa bicara langsung, hihihi"





bagas.
nama yang selama liburan ini selalu mengusik pikirannya. senang sekali rasanya jihan bisa bertatap muka dan bicara langsung dengan lelaki itu.

jihan bersyukur sekali hari ini.
terimakasih untuk ibuk yang sudah mengutus jihan mengantarkan ikan goreng pesanan bu anjar.

karena pagi ini, salah satu doanya terkabul.

BAGAS.   [haechan nct]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang