Empat

11 1 0
                                    

Lisa : Kapan kau akan pulang ke rumah? Aku setiap hari mengunjungi rumahmu dan yang terjadi hanya menunggumu sia-sia.

Lisa : Jangan marah lagi. Aku benar-benar tidak ada apa-apa dengan jaechan, percayalah.

Namjoon melempar ponselnya ke sofa. Ia meremas rambutnya frustasi. Kenagan menyakitkan itu kembali lagi. Kenangan dimana ia disakiti oleh perempuan yang sudah berhasil masuk dikehidupannya.

"Kau terlihat berantakan sekali?" Ujar Jungkook diamang pintu kamar.

Namjoon tersentak. Dengan segera ia merubah ekspresi wajahnya seperti semula. "Ha? Kau bicara apa?"

"Sudahlah, tidak usah berpura-pura tidak dengar." Balas Jungkook duduk disofa mengambil ponsel Namjoon yang masih menyala.

Namjoon membiarkan Jungkook membaca room chat itu. Lagipula Jungkook juga sudah tahu siapa perempuan yang bernama Lisa itu. Kekehan kecil keluar dari mulut Jungkook.

"Lisa lagi?"

Namjoon mengangguk. "Lama-lama kepalaku bisa pecah karena memikirkannya,"

"Kau merinduinya?" Tanya Jungkook penasaran.

"Rindu?" Gumam Namjoon menganaliris perasaannya. "Sepertinya----tidak."

"Aktingmu tidak cocok untuk berbohong," Cibir Jungkook duduk disofa kamar.

Namjoon menghela napasnya. "Kenapa didunia ini harus ada yang namanya perempuan? Membuat pusing saja."

"Cih," Jungkook berdecih.

"Keluarlah. Aku ingin sendiri." Usir Namjoon dengan halus.

Jungkook mengangguk. Ia berdiri daei duduknya. "Kau tak perlu sedih, disini ada banyak orang yang dengan senang hati membantumu. Kau hanya perlu bercerita dengan mereka semua."

Selepas itu Jungkook keluar dari kamar Namjoon. Meninggalkan Namjoon yang geram atas hidupnya yang rumit.

°°°°°

"Yang gerak dapat hukuman!" Intruksi Hoseok membuat semua orang yang berada diruang makan seketika menjadi patung.

Mereka harus menahan untuk tidak menyentuh makanan yang berada dihadapannya itu. Permainan macam apa ini? Tidak tahukah Hoseok kalau mereka sudah lapar tingkat atas.

Dari atas Jungkook datang, ia menyerinyit melihat seluruh orang diruang makan diam bak patung. Ia menatap Hoseok yang mengerlingkan matanya. Ah! Jungkook tahu ini adalah ulah Hoseok.

"Jadi tidak ada yang ingin memakan makanan ini?" Tanya Jungkook mengambil ayam goreng milik Seokjin, menjadikan Seokjin mendesah tak rela.

"Dari pada makanan ini dibuang sia-sia mending aku yang menghabiskannya. Bagaimana?"

Jungkook mulai memakan satu persatu makanan milik mereka. Taehyung menggeleng, ia tak tahan. Taehyung langsung bergerak mengambil alih piringnya dari Jungkook.

"Ini bagianku!" Serkas Taehyung lalu memakan miliknya.

Jimin tersenyum bahagia. Ia beserta yang lain mulai memakan bagiannya. "Kau harus mendapatkan hukuman,"

Taehyung mengangguk. "Aku akan sportif."

"Bagus kalau begitu!" Timpal Yoongi.

"Akhirnya bisa makan tanpa mendapat hukuman!!!" Seru Seokjin.

"Kalian harus berterima kasih padaku!" Ujar Taehyung disela-sela makannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HighSchool [BTS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang