"Jimin!"
"Jimin tunggu aku!"
"Jimin, kapan kita dinner?"
"Kenapa kau selalu mendiamiku?!"
"Kapan kau menyatakan cinta kepadaku?"
"Jimin! Aish! Tunggu!"
"Jimin aku cinta dengan kau!"
Jimin terus melangkahkan kakinya menyusuri karidor mengabaikan suara gadis yang sedang berlari dibelakang mengejarnya. Kepala Jimin terasa ingin pecah. Sejak pertama kali ia memasuki sekolah menengah atas hingga saat ini, gadis itu selalu mengejar-ngejarnya.
Jimin terhenti kala gadis itu berhasil menarik ujung seragamnya yang sengaja ia keluarkan. Gadis itu mengubah posisinya menjadi berdiri dihadapan Jimin. Menatap mata pria itu dengan penuh cinta.
"Jimin, kapan sih kau mau menganggapku ada?" Ujar Lyra tulus.
"Apa kau tidak lelah aku kejar-kejar seperti ini? Aku saja yang mengejarmu sudah lelah." Sambungnya.
Jimin mendesis. "Kalau begitu jangan mengejarku, Bisa?"
"Tidak," Jawab Lyra cepat. "Aku tidak bisa berhenti mengejar kau, Jimin."
"Sudah berapa kali sih Lyra? Sudah berapa kali aku bilang tidak suka denganmu?! Kenapa kau terus mengejarku?! Kau tau? Karena dirimu, aku seperti menjadi buronan! Harus bersembunyi menghindarimu setiap saat." Seru Jimin panjang lebar kelewat jengah.
Lyra tersenyum lebar, ia mencolek pipi Jimin sejenak. "Aku suka kau mau berbicara sepanjang itu denganku. Pertahankan!"
Jimin meroalingkan matanya membuat Lyra bergelayut manja dilenganya. "Aku tau kau belum cinta padaku. Tapi, aku pasti akan terus membuatmu untuk cinta kepadaku!"
"Kadang cinta dan obsesi itu beda tipis," Cibir Jimin.
"Tapi aku benar-benar cinta padamu! Apa perlu aku buktikan lebih dalam?!" Tegas Lyra.
"Tidak perlu."
Jimin tersenyum tipis melihat Taehyung bersama Yoongi dari arah kantin. Huh, masih pagi namun mereka sudah ke kantin saja. Dasar!
"Hyung!" Teriak Jimin membuat Taehyung dan Yoongi menoleh lalu menghampirinya.
"Mengapa kau memanggil mereka?" Tanya Lyra diabaikan oleh Jimin.
Taehyung tersenyum lembut pada Lyra sebelum berbicara dengan Jimin. "Ada apa kau memanggilku?"
"Kau tidak tau? kami akan memakan nasi goreng dikelas. Lihatlah," Ujar Yoongi memperlihatkan dua bungkus makanan kepada Jimin.
"Bisakah kau temani Lyra ke perpustakaan?" Tanya Jimin pada Taehyung.
"Memangnya kau kenapa?" Tanya Taehyung.
"Aku----aku ada janji!" Alibi Jimin.
Lyra menggeleng, ia memeluk lengan Jimin lebih erat. "Kau tidak boleh meninggalkanku!"
"Bisakah?" Tanya Jimin memastikan.
Taehyung menimang sejenak, ia memandang arah lapangan basket dimana perempuan sedang mendribble bolanya dengan lihai. "Tidak. Aku tidak bisa. Mungkin Yoongi bisa."
"Aigo! Kenapa jadi aku?" Protes Yoongi pada Taehyung.
Jimin mengangguk, ia memaksa tangan Lyra untuk melepasnya hingga akhirnta terlepas. "Nah, kau ke perpustakaan dengan Yoongi."
Jimin langsung menarik Taehyung berlari kecil meninggalkan Yoongi dengan Lyra. Lyra mendengkus, ia manatap Yoongi merasa tidak enak hati. Yoongi menghela napasnya berat.

KAMU SEDANG MEMBACA
HighSchool [BTS]
Teen FictionHanya bercerita tentang member BTS yang mengisahkan masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Bertema persahabatan dan percintaan yang rumit. Kesedihan, kekonyolan, kelucuan, kekesalan, kebahagiaan, keceriaan, kesolidaritasan telah aku tuangkan...