Bagian 1

10 1 0
                                    

Diary Syafi by : Greeyv


Semilir angin berhembus menyisir rentetan padi, burung-burung berterbangan mengitari langit riang. Syafi masih melamun menghadap lapang nan luas, disana terdapat sosok wanita yang amat ia cintai. Ia berkata lirih pada sang padi yang menari.


"Sudahkah kau sampaikan salamku padanya?"

Kemudian ia tersenyum melihat padi yang mengangguk-angguk seakan mengerti apa yang Syafi ucapkan.

"Ada hal yang menarik saat kau berhenti di persimpangan jalan, melihat kanan kiri sebelum menyebrang.

Lalu ketika ada sepeda yang ngebut ga karuan, wajahmu langsung bermuka masam.

Masam yang manis dalam pandanganku.

Ah rasanya tak ingin ku lupakan, walau hanya sebatas angan."

Tulis Syafi di buku diary nya.

"Hei .." Syafi menyapa gadis pujaan yang lewat di depannya.

Gadis itu bernama Rina, sosok pendiam yang selalu memeluk bukunya saat berjalan.

Ia hanya melengos begitu saja, tak menghiraukan sapaan dari Syafi.

Syafi pun beranjak dari tempat duduknya lalu menghampirinya.

"Darimana?" tanya Syafi pada Gadis pendiam itu.

"Dari mana aja." Jawab Rina lalu mempercepat jalannya.

Syafi yang tak mau ketinggalan berusaha mengimbanginya, ia tak pernah menyerah untuk mendekatinya.

"Mau kubawain ngga?"

"Jangan ganggu." Kata Rina, sembari mempercepat langkahnya.

"Mau kuantar pulang?" tanya Syafi lagi. Namun Rina hanya terdiam dan melangkah lebih cepat lagi.

"Sana pergi.." ucap Rina sedikit membentak. Ia lalu masuk kedalam rumahnya, sedangkan Syafi diam di tempat melihatnya dari kejauhan.

Ibu Rina muncul dari balik daun pintu ,ia menatap Syafi dengan wajah sedih.

Syafi berbalik pergi, ia tak sedikitpun merasa kecewa karena ia sudah tau betul sifat dari Rina yang pendiam dan tertutup.

Diary SyafiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang