Salah Paham

878 139 8
                                    

Pagi ini (y/n) membuat janji dengan Kageyama jika di hari libur mereka akan jalan bersama, quality time dengan sepupunya itu. Kageyama sih setuju setuju aja, karena dia kali ini memang mendapat kesempatan kesini sebelum ujian oleh orang tuanya. Awalnya dia akan kesini sewaktu musim panas, tapi berhubung musim panas dia akan ikut camp musim panas dia memilih sebelum ujian aja, tepat saat weekend walaupun dia memaksa datang sebelum weekend jadi hari minggu pagi dia bisa segera kembali ke miyagi.

"Dah, aku berangkat dulu" Tidak lupa (y/n) memeluk sebentar dan pergi. Menurut (y/n) kageyama itu pelukable sekali.

(Y/n) segera berangkat, karena di stasiun sudah di tunggu Suna, entah ada angin apa Suna mengajaknya pergi ke sekolah bersama.

Setelah sampai di stasiun dia segera mencari sosok Suna yang tinggi. Agak susah karena ramai, jadi bingung harus mencari Suna di sebelah mana.

"Disini" Terdengar suara lelaki itu dari arah samping kanannya, segera lah (y/n) menuju tempat Suna.

"Hehehe, susah ya?" (Y/n) menatap Suna kesal, stasiun ramai justru Suna memilih menunggu di tempat yang susah di lihat oleh (y/n) membuat kesal aja.

"Maaf maaf, ayo" Mereka segera berangkat bersama. Tidak sengaja mereka bertemu Omimi di dalam kereta yang sama.

"Ohayo Omimi-san" Sapa (y/n) yang di balas senyum tipis oleh Omimi, walaupun Omimi itu kalau orang enggak kenal bakal di kira jutek padahal dia lembut banget macam Kita.

"Ohayo Omimi-san" Suna juga menyapa sang senpai.

Karena penuh, Suna dan (y/n) tidak mendapat tempat duduk, beda lagi dengan sang senpai yang sudah di dalam kereta sejak tadi dia mendapat tempat duduk terlebih dahulu.

"(Surname)-san duduk disini aja, biar senpai yang berdiri" (Y/n) segera menolak, enggak enak. Apalagi Omimi itu tinggi banget yang pasti bakal enggak nyaman kalau dia berdiri.

Saking terdesak (y/n) hampir jatuh tapi Suna lebih cepat melingkarkan tangannya di pinggang gadis itu membuat (y/n) enggak jatuh.

(Y/n) yang baru tersadar apa yang terjadi padanya, secepat itu juga wajahnya memerah. Suna juga belum melepasakan tangannya dari pinggang (y/n). Suna sedikit menunduk dan melihat wajah gadis itu yang memerah, membuat dia terkekeh. 'Imutnya' batin Suna masih melihat (y/n). Omimi yang sadar hanya pura pura sibuk dengan melihat ke arah lain.

Sampai di sekolah (y/n) jadi sangat canggung dengan Suna, walaupun tadi Suna bilang maaf tapi (y/n) masih merasa malu entah kenapa. Dia juga berterima kasih karena sudah menolongnya.

Tiba tiba dia mendapat email dari Osamu untuk menemuinya di dekat taman sekolah karena ada sesuatu yang mau di berikan Osamu pada (y/n).

Suna melihat (y/n) pergi setelah mendengar bel istirahat berbunyi membuat lelaki itu heran, tumben sekali, padahal anaknya mageran bisa lari juga.

(Y/n) datang tepat waktu bersamaan dengan Osamu yang baru aja datang. Osamu segera berjalan menghampiri (y/n) yang berdiri agak dekat dengan pohon yang cukup rindang.

"(Surname)-chan, maaf lama" (Y/n) sedikit terkejut dengan kedatangan Osamu yang tidak dia sadari.

"Ada apa ya Osamu-san?" Osamu segera memberikan bento pada (y/n), yang menerima sedikit kebingungan.

"Itu tanda terimakasih dari ku, maaf hanya bento" (Y/n) mengangguk dan tidak lupa mengucapkan terimakasih, tapi dia sedikit salah fokus dengan sesuatu yang berada di dekat bibir Osamu.

"Osamu-san, di dekat bibirmu ada apa ya?" Osamu yang beritahu seperti itu segera meraba sekitaran bibirnya.

"Di sebelah mana?" Osamu masih mencari cari dengan menyentuh semua daerah di dekat bibirnya. "Sudah hilang?" (Y/n) menggeleng. Karena geregatan padahal deket banget tapi Osamu enggak dapat kunjung membersihkannya. Akhirnya (y/n) berinisiatif untuk membersihkannya.

"Osamu-san bisakah menunduk sebentar?" Osamu mengangguk dan segera menunduk mensejajarkan tingginya dengan (y/n). kebetulan sekali Gin dan Atsumu lewat niatnya mau sekalian ke kelas (y/n) dia melihat punggung saudaranya, berniat memanggil tapi dia salah fokus dengan sesuatu.

"Bukannya itu (surname)-chan ya keliatan banget dari pita ikat rambutanya, kok posisinya begitu ya sama Osamu" Tiba tiba Gin seperti baru sadar sesuatu.

"Mereka ciuman apa ya kok gitu?" Gin yang berucap seperti itu membuat Atsumu jadi terkejut dan bad mood entah kenapa.

Sementara Osamu dan (y/n). "Sudah hilang ya Osamu-san" (Y/n) menunjukkan apa yang berada di dekat mulut Osamu, itu adalah sejumput nasi ternyata. "Makasih ya (surname)-chan" Osamu segera berdiri dengan posisi semula takut ada yang salah paham, apalagi muka mereka tadi sempat dekat sekali.


4.7.20

ChooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang