Part 1

7 2 0
                                    

Hasjenn POV:
"Ahahahaha" Destiny  tertawa melihat wajahku penuh dengan krim. "Sudah tunggulah disini aku akan membeli tisu." Aku cemberut dan duduk menunggu ia kembali.

Destiny adalah pacarku. Kita sudah berhubungan selama 3 tahun. Dia adalah pribadi yang ceria dan lembut. Selalu memperhatikanku dan menyemangatiku. Hanya dia yang dapat memenuhi kekosonganku.

Di Taman Hiburan Big Sun terlihat beberapa wahana, restoran, bahkan sirkus. Tempat ini baru, dan kami sering kesini semenjak dibuka. Banyak kenanganku bersamanya tertulis disini.

Sungai Kirai adalah sungai yang tidak terlalu besar tetapi sangat jernih dan indah. Sungai ini sungguh romantis dan tepat disebelah tempat ini. Banyak pula orang-orang melenpar koin untuk mengabulkan permintaan.

Di bangkuku, aku melihat tenang ke arah sungai. Sambil berlumuran krim aku flash back kenangan-kenangan bersama Destiny. Tiba-tiba aku melihat secercak cahaya merah bergerak mengitari sungai.

Lalu koin-koin di sungai tertarik seperti magnet ke cahaya itu. Aku spontan teriak, "Ada yang mengambil koinnya!" Semua mata sekarang tertuju padaku. Dengan wajah masih berlumuran krim, aku menunjuk ke arah cahaya.

Semua orang kebingungan karena tidak ada apa-apa. Seorang pria berjenggot memarahiku, " Hey, jangan membuang-buang waktu kita." Lalu kerumunan menjauh.

Kulihat Destiny berdiri mematung melihatku bingung. Lalu mendekatiku penuh tanya. " Watcha thinkin' stupid!?" Ia memukul bahuku perlahan. Aku langsung menunduk malu. Destiny, ia baik. Ia tetap membersihkan wajahku.

"Manja kali kau." Destiny masih terlihat bahagia, syukurlah. Aku lantas memeluknya dan mengelus rambutnya. Dia membalas dengan pelukan hangat pula.

Kuantar pulang Destiny sampai rumahnya menggunakan motorku. Seperti biasa aku mencium keningnya. Rasanya seperti ciuman terakhir. Aku merasa sangat berat. "Kenapa lama banget sih ien?"
Tidak tahu alasannya. Seperti aku ingin pergi jauh.

Saat di jalan aku terus-terusan memikirkan sesuatu. Aku lunglai dan tidak konsen. Ku tak melihat ada bus di belakangku melaju dengan kencangnya. Saat ku menyadari telat sudah. Aku terbanting ke jalanan dan... sudah gelap saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Can't Take You with MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang