"ne..ara-chan,apa kau tau aku sangat suka memanah,ibu selalu mengajarkannya pada ku."
"(siapa..)"
teng teng teng~. (suara bel sekolah berbunyi)
"mora-chan bangunlah...ne mora-chan," aku membuka mata ku dan melihat rina berada disebelah ku.
"(mimpi itu lagi..siapa sebenarnya gadis kecil itu)" mimpi itu masih terbayang-bayang di benak ku.
"mora-chan! Apa kau sekarang tidur dengan kedua mata terbuka seperti itu!!!...bangunlah!!..bangun! itu sangat mengerikan....ahhh tolong!! Sister tolong!"panik rina.
"rina...aku hanya sedang melamun saja,diamlah kita sedang di perpustakaan," kata ku dengan nada yang datar.
"ahhh...*malu-malu* dasar mora bodoh...ayo kembali ke asrama sebelum mereka menutup gerbangnya,"kami meninggalkan perpustakaan bersama.
Dari aku berumur delapan tahun,aku tinggal bersama kakek dan nenek ku,karna aku mengalami sesuatu dan itu membuatku melupakan masa kecil ku,dengan siapa aku pernah bermain dan bahkan aku melupakan adik-adik ku yang ku ingat hanya ibu dan ayah saja.
Aku memiliki sebuah kalung dan pendantnya berbentuk seperti arloji dan di belakangnya ada tulisan : ara & exi.
Kalung ini pemberian dari exi-chan saat ulang tahun ku yang ke delapan tetapi setelah itu aku tak mengingat apa pun lagi.yang ku ingat exi-chan adalah teman masa kecil ku tetapi aku tak mengingat wajahnya ataupun nama panjangnya.
"alex..hmm- tidak,jangan disini al-ahh,"
"aku akan kel-ahh." Saat di titik terakhir laki-laki itu langsung mencium bibir perempuan itu.dan mereka berdua terengah-engah.
"alex *terengah-engah*sudah berapa kali ku katakan jangan datang ke sekolah,apa kau tak bisa menunggu sampai liburan sekolah ku? *mengenakan pakaiannya*."
"baiklah...baiklah maafkan aku,aku hanya sangat merindukan mu jadi aku datang mengunjungi mu *mendekat* apa kau tak merindukan ku?"
"*wajahnya memerah*kita baru saja selesai melakukannya...pulanglah,kau berkunjung dengan ijin untuk mengantarkan sebuah barang padaku,jika ada yang melihat mu masuk ke kamar ku..akan jadi masalah besar *berbalik*" wanita itu mendorong laki-laki itu supaya melepaskan pelukannya.
Laki-laki itu selesai mengenakan pakaianya. "aku akan merindukan m- pulanglah sana!," wanita itu mendorong kakaknya keluar dari kamarnya sebelum dia menyelesaikan kata-katanya.
"sikap manis mu kini berubah...adikku*memerah*,"laki-laki itu langsung meninggal kan asrama tersebut.
Alexcia berjalan menuju sebuah kursi yang berada di tepat didepannya,dia pun duduk disitu sambil menyenderkan kepalanya tepat di bagian atas kursi kayu yang lebar itu.
"*mengeluarkan sesuatu dari balik kemejanya* hanya kalung ini yang tersisa dari mu."kata alexcia sambil menatap sedih kalung yang digenggamnya itu.
Dari kecil aku tinggal di rumah yang besar rumah yang hanya ada keluarga ku dan pembantu keluarga ku,tak ada anak-anak yang sama usianya dengan ku. Aku sangat kesepian tetapi kakak ku selalu berusaha untuk membuat ku tak merasa kesepian tetapi tetap saja karna pada akhirnya dia harus pergi untuk sekolah dan meninggalkan ku sendirian aku dan kakak ku kami berbeda lima tahun,aku lahir saat dia berumur enam tahun.
Lalu suatu hari teman lama ibu berkunjung ke rumah kami,Perempuan itu membawa seorang anak perempuan ; rambutnya yang di kuncir satu, matanya yang berwarna merah muda layaknya seperti Bunga sakura.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTIL THE DAY WE MEET AGAIN (IND) (NOT CONTINUED)
RomanceI'm leaving so you also have to go don't wait for me ... because I will never come back. a very suffocating past, I was trapped and then I found HER that made me different ... but life will not always be smooth, there will always be problem that bot...