Hayuk semoga rame☺️
***
"Nak, ayo jangan lari-lari," ucap wanita beranak dua itu.
"Mamah, tapi Abang ngerebut mainan Adek terus," adu gadis kecil itu.
"Abang! Ayo jangan diambil mainan Adek nya. Nanti kalau nangis, Abang juga sedih kan?" ucap wanita itu lembut takut menyinggung putra kecilnya.
"Iya Mamah," ucap bocah laki-laki itu.
"Inih bonekanya, maaf ya Abang ngambil bonekanya. Habisnya Abang kesepian. Adek mainan sendiri. Abang enggak ada temen mainnya," adu bocah itu sambil menyerahkan boneka cantik berbahan dasar plastik.
"Iyah Abang Arka ku yang paling tampan. Arsya maafin kok tenang aja," ucap gadis itu dengan manis.
"Ya Allah terima kasih, engkau telah memberikan putra dan putri yang Sholeh dan Sholihah. Terus seperti ini ya nak!" ucap wanita itu dengan sesekali mengecup kedua pucuk kepala putra dan putrinya.
"Iya Mah," ucap mereka bersamaan.
Setelah sedikit keributan terjadi rumah minimalis itu kembali sepi dihiasi suara dengkuran halus dari dua bocah kembar itu.
Arka Maulana Arsyad
Si bocah laki-laki yang tidak akan membiarkan keadaan sekitar menjadi hening.Dan,
Arsya Shirena Arsyad
Si gadis cilik kalem, tapi tidak di samping Arka. Gadis itu harus bernada tinggi jika berdialog dengan Arka, saudara kembar tak identiknya.***
Pukul 15:08
"Nak ayo bangun cukup tidur siangnya. Sekarang ayo kita mandi, biar wangi ketemu Papah," ucapnya sambil menepuk kecil bahu si buah hati.
"Iya Mamahku tersayang, tunggu Arsya bangun ya! Kalau Arsya sudah bangun nanti baru bangunkan Arka lagi," pinta bocah itu, dengan mata masih terpejam.
"Enggak boleh begitu dong, ayo bangun semua! Nanti kalau Papah pulang, kalian belum mandi, mau dimarahin Papah?" pancing wanita itu.
"Eh, iya Mah, ayo mandi!" ucap keduanya.
Tok tok tok
"Neng Nafis! Assalamu'alaikum," ucap seseorang dibalik pintu.
"Waalaikumsalam, eh Mbok Mias sudah datang. Kenapa tidak mengabari Nafisa dan Papahnya anak-anak?" ucap Nafisa langsung menyuruh asisten rumah tangganya ke dalam kamar buah hatinya.
"Iyah neng enggak papa," ucap Mbok Mias sedikit menundukkan kepalanya. "Lagian enggak enak kalau harus dijemput sama Aden. Kemarin juga pulang dianter," lanjutnya.
"Enggak papa tau Mbok. Saling bantu saja. Mbok kan sudah bantu jaga rumah bareng Mang Asep. Ouh iya tadi di suruh masuk sama Mang Asep ya?" ucap Nafisa mulai kelupaan dengan tujuan awalnya.
"Ouh iya, maaf neng, tadi niatnya mau beresin pakaian dulu. Eh kata Mang Asep, Neng Nafis mau mandiin si kembar, yaudah Mbok ke sini langsung aja," ucap Mbok Mias sambil menggaruk telinga nya yang tertutup jilbab gombor.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Son [Arsyad Family]
SpiritualUjian seorang ibu tak lebih dari rengekan, candaan, dan kebutuhan bayi. Ini mengisahkan bagaimana Nafisa menghadapi semua ujian sebagai seorang ibu dan sebagai seorang istri Arka Maulana Arsyad Arsya Shirena Arsyad Rasya Putra Arsyad