"Cintaku memiliki batas waktu."
Langsung aja yah...
================================================================
"Aku tidak mau hiks eomma lepaskan ini hiks aku berjanji akan diam eomma hiks." seorang bocah lelaki tengah menangis dengan tatapan memohon pada ibunya.
"Jangan biarkan dia terlalu banyak bergerak, kalau tidak nanti pembuluh darahnya bisa pecah." ucap seorang dokter pada kedua perawatnya. Kedua perawat tersebut memasangkan tali yang mengikat tubuh bocah kecil itu ke ranjang guna membatasi geraknya.
"Maaf Sehun-ah dokter harus melakukannya. Ini semua demi kebaikanmu." sang dokter tersenyum mencoba memberi ketenangan pada bocah yang di panggil Sehun itu. Setelah selesai ia pamit undur diri pada kedua orang tua Sehun di susul kedua perawat yang tadi menemaninya.Ibu Sehun mendekat ke ranjang anaknya, mengelus surai hitam itu dengan lembut sambil tersenyum.
"Maafkan eomma sayang, tahan sebentar ya." Ucap sang ibu. Sehun masih sedikit terisak, ia memandang wajah sang ibu.
"Tapi aku ingin buang air kecil eomma."
"Sehun kan pakai popok, jadi buang air kecil di popok saja ya." masih mengelus surai Sehun.
"Apakah eomma tidak merasa malu buang air kecil di popok lalu di bersihkan oleh orang lain? aku sudah 8 tahun eomma,"lirih Sehun.
"Benar kau bukan bayi lagi," sang ibu mencoba tersenyum meski pun sebenarnya ia sangat ingin menangis. Semua ini terlalu berat untuk anak sekecil Sehun.Sehun membuang mukanya, kini matanya kembali berkaca-kaca. Wajahnya memerah menahan malu.
"Sudah keluar, aku sudah tidak tahan. Maafkan aku..." ucap Sehun pelan. Ia malu untuk memandang wajah kedua orang tuanya.
"Tidak apa-apa, biar eomma ganti popoknya ya,"ibu Sehun berdiri mengambil popok baru di samping ranjang Sehun. Melihat anaknya seperti ini ia sungguh tak kuasa menahan tangisnya. Ayah Sehun berdiri, memegang bahu sang istri dan mengusapnya pelan.
"Biar aku saja, kau tunggulah di luar." ia tahu Sehun akan lebih malu jika yang mengganti popoknya adalah sang ibu. Jadi ayah Sehun berinisiatif untuk mengambil alih tugas itu.Nyonya Oh berjalan menjauhi ranjang Sehun tak sampai keluar dari ruangan, sementara tuan Oh menutup tirai tempat Sehun di rawat.
"Maafkan appa, appa akan berusaha mencari jalan agar dapat menyembuhkan penyakitmu." Tuan Oh mengganti popok Sehun, ia sendiri juga ingin menangis sebenarnya tapi ia harus kuat untuk keluarganya. Sementara nyonya Oh terisak dalam diam. Putra semata wayangnya pasti sangat menderita.Hari ini Sehun sudah bisa bergerak bebas, meski pun belum di perbolehkan untuk keluar kamar. Dokter Byun, ia yang menangani Sehun saat ini memasuki ruang rawat Sehun untuk melakukan pemeriksaan rutinnya. Bersama kedua asistennya dan juga seorang anak kecil di sampingnya.
"Selamat pagi Sehun, bagaimana kabarmu hari ini?" Tanya dokter Byun ramah sambil duduk di ranjang Sehun. Ia mengambil stetoskop dan mulai memeriksa Sehun.
"Baik dokter," jawab Sehun seadanya. Ia melirik gadis kecil di sebelah dokter Byun.
"Semuanya bagus, dia sudah boleh beraktifitas tapi jangan sampai membuatnya lelah. Mungkin 2 atau 3 hari lagi jika perkembangannya terus membaik dia bisa pulang." Dokter Byun menyampaikan hasil pemeriksaannya pada kedua orangtua Sehun. Keduanya bernafas lega mendengar penuturan dokter tersebut.
"Kalau begitu saya akan melanjutkan memeriksa pasien yang lain."Dokter Byun membungkukkan badannya untuk pamit, ia dan kedua asistennya sudah beranjak pergi dari ruangan tersebut, namun langkahnya terhenti karena gadis kecilnya ternyata masih berdiri di samping ranjang Sehun.
"Baekhyun ah, appa akan memeriksa pasien yang lain. Kajja!" gadis kecil yang di panggil Baekhyun itu menoleh sekilas.
"Appa bolehkan aku menunggu appa di sini saja, aku janji tidak akan nakal." ucap Baekhyun dengan tatapan memohon. Dokter Byun beralih menatap kedua orangtua Sehun. Ia tidak enak hati jika meninggalkan putrinya di sini, takut akan merepotkan mereka. Namun kedua orangtua Sehun hanya tersenyum.
"Tidak apa-apa dokter, kami tidak merasa di repotkan." Seakan mengerti akan tayapan dokter Byun, nyonya Oh tersenyum ramah. Dokter Byun pun akhirnya meninggalkan Baekhyun di ruang rawat Sehun dan melanjutkan tugasnya.
YOU ARE READING
I Give My First Love To You
Fanfiction"Cintaku memiliki batas waktu. Meski pun begitu aku berharap kau tak pernah menyesal tentang cinta kita."-Sehun "Kau adalah yang pertama untukku, meski pun bukan yang terakhir tapi kau akan selamanya ada dalam hatiku."-Baekhyun