Rendy Mahendra

10 1 0
                                    


06.10 WIB

"WOYY KEBAKARAN KEBAKARAN!!". Teriak galang, Alana bangun dan naik keatas meja belajar.

"MANA MANA DIMANA? BUNDA KEBAKARAM!!". Teriakan Alana heboh.

"Hahahahahahaha". Galang tertawa dengan puas melihat Alana dengan rambut seperti Tarzan dan berdiri diatas meja belajar.

"ABANG!!!". Teriak Alana kesal saat sadar bahwa dia dijahili galang.

"Apa apaan kalian ini, masih pagi udah bikin ribut". Asih datang dan memarahi galang dan Alana.

"Itu bunda bang galang tadi teriak ada kebakaran". Tunjuk Alana pada galang yang masih Tertawa.

"Abisnya dibangunin susah banget bunda". Jawab galang masih tertawa sedangkan Alana cemberut.

"Alana cepat mandi dan sarapan, kamu galang cepet siap siap kuliah". Perintah asih pada galang dan Alana.

"Siap bunda". Jawab galang dan Alana bersamaan.

Dihalte Novita sedang menunggu bus untuk berangkat kesekolah, kenapa novita ngak berangkat bareng Alana padahal jarak rumahnya dan Alana dekat? Karna Alana pasti diantar oleh galang dan itu membuat novita tidak nyaman karna nanti dikira sengaja mau numpang padahal bener. Jadi novita memilih berangkat menggunakan bus.

"Mana nih bus udah jam tujuh kok belom dateng sih rese bener". Ucap novita kesal, tiba tiba motor sport berwarna hijau berhenti tepat di depannya.

 Ucap novita kesal, tiba tiba motor sport berwarna hijau berhenti tepat di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Ngapain ni motor berhenti depan gue'. Batin novita bingung. Saat pengemudi membuka helm novita berdiri dan melotot menghampiri pengemudi motor.

"Lo yang kemaren marahin temen guekan". Ucap novita marah.

"Enak aja, itu temen gue bukan gue". Pengemudi motor itu adalah putra teman bara.

"Sama aja, terus lo mau ngapain nyamperin gue??". Tanya novita melipat tangannya didepan dada.

"Tadinya gue mau nawarin bareng, tapi karna lonya marah marah mending gue cabut". Kata putra bersiap memakai helm.

"Ehhh kalo udah ada niat baik itu dilanjut jangan berhenti ditengah jalan dong". Kata novita menghentikan gerakan putra.

"Gitu, tapi lo tadi marah marah. Jadinya gue males, nuduh gue pula". Jawab putra.

"Iya gue minta maaf deh, ya udah anterin gue napa dapet pahala nanti". Ucap novita langsung naik keatas motor putra. Putra tersenyum dan memakai helm.

"Pegangan gue ngak mau tangung jawab kalo badan lo yang kurus kering itu terbang karna gue". Ucap putra sambil menyalakan mesin.

"Bacot lu ah". Novita berpegangan pada pundak putra.

"Gue cuman mau ngasih tau aja, ngak usah ngegas kali". Jawab putra, novita memutar bola mata malas.

"Cepet jalan nanti gue telat". Ucap novita mulai kesal, putra melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang