Siapa dia? Tanpa sengaja saat aku menjatuh kan novel ku ke lantai... telinga ku mendengar suara permisi,sosok pria tinggi mata berwarna biru rambut pirang berwarna hitam kecoklatan aku hanya melihat nya sekilas."Apakah saya boleh meminta tolong?"
Teriak pria itu."Boleh mau minta tolong apa?" Teriak
ku sambil menunduk."Kenapa anda tidak melihat saya
apakah ada yang salah dengan saya
atau hal lain?"Rasa penasaran ku mulai muncul tidak mungkin pria itu keturunan asli indonesia karna mata orang asli indonesia coklat kehitaman bukan biru,lagi pula orang indonesia tidak seputih itu. Dan kenapa dia bisa berbahasa indonesia dengan lancar sopan jugak entah lah pertanyaan yang sangat membingungkan.
"Tidak,aku tak ingin pandangan mata
ku teralih ke lawan.""Ohh anda muslim,agama islam?"
Tanya nya dengan nada penasaran.Kenapa dia heran dan tidak tau tentang ajaran islam apakah dia bukan orang islam atau dia berbeda agama denganku.
"Iyaa saya muslim,mau minta tolong
apa?" Tanya ku sedikit penasaran."Im sorry aku tidak mengetahui nya,
aku hanya ingin meminta tolong
pertama kali aku ke tempat ini untuk
membeli novel,bolehkah anda
cari kan novel untuku please me?"Baru kali ini aku mendengar seorang pria menyukai novel,kebanyakan pria kan tidak suka membaca buku tapi menyukai game kenapa pria ini unik rasa penasaran ku semakin melunjak.
"Tunggu sebentar."
"Audreee sini sebentar." Teriak suara
BiancaItu lah bianca yang selalu khawatir saat aku bersama orang baru yang tanpa sepengetahuan dia.
"Siapa dia?" Nada penasaran
"Aku tidak kenal siapa dia tapi dia
meminta tolong untuk cariin novel
katanya si baru pertama kali nya dia
kesini.""Di culik tau rasa lu." Teriaknya sambil
tertawa.Entah kenapa perasaanku jadi gini,nggak biasanya ketemu cowok jadi kek gini.
"Mau cerita novel yang kek gimana?"
Tanya ku ke pria itu."Tentang jalan percintaan fiksi remaja
aja saya suka yang kayak gitu,karna si
belom nemuin perjalanan cinta saya
yang sesungguh nya,maaf jadi
curhat."Kenapa pria itu memiliki persamaan yang sama sepertiku,sama-sama suka novel dan sama-sama belum menemukan jalan takdir yang sesungguh nya. Apa dia jawaban dari semua doa ku? Apa benar dia takdir ku? Pertanyaan di kepala ku terlalu jauh buat orang yang baru ku kenal.
"Cerita ini mungkin cocok buat kamu."
"Terima kasih audre."
"Apa aku boleh nanya? Kamu islam
atau bukan?" Tanya ku dengan nada
penasaran."Why? Aku kristen berbeda agama
dengan mu,permisi ya." Jawab nyaBerbeda agama? Tapi kenapa hati ku yakin jika dia takdir ku? Apa mungkin pikiran ku saja yang terlalu cepat menyimpulkan untuk orang yang baru ku kenal,aku tidak boleh berharap jika dia takdir ku.
Aku harus melupakannn,mungkin ini hanya pertemuan yang tidak di segaja.
"Audree lu kenapa?" Teriak bianca.
"Nggak cuma ngelamun doang."
"Udah dapet novel nya kan?"
"Udah,yuk pulang."
Aku tidak boleh terlalu berharap,itulah terkadang kesimpulan yang terlalu cepat membuat kita terlalu mudah untuk berharap. Terkadang terlalu berharap lah yang membuat sakit jika memang dia takdir ku mungkin akan di pertemukan kembali,ini lah doa ku.
Pria itu balik lagi,aku coba mengalihkan pandangan ku. Entah lah dia mau apa lagi dengan berjalan ke arah ku.
"Excuse me,kita belom kenalan..."
teriak pria itu."Maaf,tidak boleh berjabat tangan."
"I'm sorry,sekali lagi terima kasih atas
bantuan nya,nama saya yonathan
melvin austian panggil aja nathan.""Okee kamu sudah tau nama ku kan
permisi."Pria idaman setiap wanita,tapi sayang nya berbeda agama dengan ku. Entah lah mungkin bukan takdir ku.
"Audreee!!!" Suara dari kejauhan.
Dia laki-laki yang bernama wiliam christian fransisco laki-laki pilihan ayah untuk menjadi pasangan ku. Tapi aku seperti di jadikan boneka yang harus menuruti semua perintah ayah ku jika tidak pasti dia akan menamparku entah lah sampai kapan hidup ku seperti ini. Setiap manusia berhak menentukan pilihan nya masing-masing untuk kedepanya tapi berbeda denganku pilihanku selalu di tentukan di tangan ayahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdirku
Teen FictionPerjalanan cinta dan penemuan sebuah takdir seorang perempuan berhijab di negara vietnam,apakah dia takdir ku?