PERTEMUAN

18 3 0
                                    

KITA TIDAK AKAN PERNAH TAU BAHWA
SEBUAH PERTEMUAN
BISA
MEMBENTUK SEBUAH CERITA

            "Mah, ala berangkat dulu ya doain semoga ala keterima kerja," kata Arala sambil mencium tangan Mamahnya. "Iya hati-hati ya di jalan Mamah pasti doain, gak usah diminta juga pasti didoain kok," sahut Mamahnya. Arala pergi meninggalkan rumah sambil tersenyum.

             Arala dipanggil Ala gadis berumur 20 tahun penuh semangat dan selalu menunjukkan keceriaan di depan semua orang tetapi sebenarnya hati nya sangat rapuh. Ia berkuliah di universitas swasta, di samping itu iya juga masuk kelas karyawan karena ia ingin bertekad membiayai kuliah nya sendiri dan tidak membebankan orang tuanya.

             Pada hari itu Arala mendapatkan panggilan interview, sehingga mengharuskan dia untuk kuliah sore. Ia pun berangkat menuju tempat interview dengan naik kereta. Di sepanjang perjalanan ia pun berdoa agar interview nya berjalan lancar. Saat hampir di stasiun tempat tujuan Arala pun turun dari kereta, saat di tempat tap kartu ia melihat seseorang laki laki bertubuh tinggi dan tampan dengan setelan kemeja dan celana abu-abu dan celana hitam sedang bingung seperti mencari sesuatu. Pada saat itu petugas sedang tidak ada di area tersebut. Laki laki itu tampak gelisah, ia pun akhirnya menunggu di samping tempat tap kartu sambil menunggu petugas dan memperhatikan orang orang yg sedang tap kartu untuk keluar, saat Arala tap kartunya laki laki itu menyapa dan menepuk pundaknya "Maaf (ke arah Arala) apa boleh saya meminjam kartu kamu untuk men tap keluar, kartu saya hilang dan dari tadi belum ada petugas, kebetulan kartu kamu bisa untuk tap beberapa orang." kata laki laki itu, karena Arala kasihan akhirnya ia pun meminjam kan untungnya saldo di kartu tersebut masih banyak. Setelah laki laki itu tap kartu dan keluar dia langsung mengembalikan dan berterima kasih, "Wah makasih banyak yah, oh iya (sambil mengeluarkan dompet) ini ganti uang saldo yang tadi terpakai," kata laki laki itu, "Oh iya sama sama, tapi gak perlu di ganti kok lagian ga seberapa juga, masih banyak kok saldonya tenang aja, anggep aja tadi aku ngasih kamu uang." kata Arala sambil tersenyum. Laki laki itu lagi lagi berterima kasih pada Arala, Arala pun segera lekas pergi karena waktunya tidak banyak.

              Akhirnya Arala pun sampai di tempat interview nya yaitu rumah sakit, ia melamar sebagai asisten apoteker di rumah sakit itu, ternyata masih ada waktu 10 menit para pelamar pun di suruh untuk menunggu. Arala menunggu giliran nya untuk di panggil iya mencoba tenang dan berdoa terus agar ia dapat bekerja di Rumah Sakit tersebut. Saatnya giliran Arala di panggil "Arala Ananta" Arala segera masuk ke ruang interview, beberapa saat kemudian Arala selesai interview saat dia menuju di koridor dan mau pulang, tiba tiba seseorang menyapa nya "Maaf kamu yg tadi minjemin saya kartu kan? " ternyata seseorang itu adalah laki laki yang tadi di stasiun kereta.

             "Loh, iya tadi saya yg di stasiun, kamu kerja di sini?" jawab Arala.

             "Iya kebetulan saya kerja di sini, kamu kenapa di sini?" tanya laki laki itu

             "Oh saya tadi ada panggilan interview kebetulan,"

             "Oh gitu, oiya karena saya punya hutang sama kamu gimana kalo kamu saya traktir makan di dekat sini, kebetulan saya praktek masih 1 jam setengah lagi? gimana, jangan nolak ya saya cuman mau bayar hutang saya, biar lebih plong gaada hutang,"
            "Wah saya jadi gaenak nih padahal kan ga seberapa,"
            "Tapi bagi saya sangat berharga, kalo gak ada kamu mungkin saya masih kejebak di situ,"
            "Yaudah deh lumayan juga kan ya makan gratis,"kata Arala sambil tertawa kecil.

            "Oiya, kenalin Shan," sambil mengulurkan tangan
            "Aku Arala,"
            "Panggilannya?",    
            "Panggil aja Ala,"
            "Oke yaudah kita langsung aja ke tempat makan deket sini".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE LIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang