#KRIST

503 32 0
                                    

Saat diri telah siap, peralatan telah di rapikan, tirai dibuka dan papan 'tutup' telah berganti menjadi 'buka'.

Pintu terbuka, angin laut di pagi hari membawa hawa sejuk menuju dingin.

Helaian rambut hitam tertiup angin yang membawa aroma yang menenangkan. Dan sinar matahari pagi yang menghangatkan. Sungguh awal hari yang memberi ketenangan.

"Permisi... apa kau sudah buka?"

Senyuman membalas pertanyaan wanita dewasa berambut merah panjang itu. "Iya, silahkan masuk"

Wanita itu masuk ke ruangan persegi yang penuh dengan kesan artistik, banyak potongan gambar hitam putih dan berwarna, baik yang abstrak maupun realistik. Mata kekaguman atas ruangan yang tak terlalu luas namun sangat nyaman itu seolah sedang menjelajah ke setiap sudut.

"Silahkan duduk... "

"Terima kasih" wanita itu duduk di sofa di samping pintu masuk.

Sofa panjang berbahan kulit berwarna hitam dengan selimut beludru merah muda di sandarannya. Wanita itu dapat merasakan hangat dan lembutnya selimut itu.

"Jadi? Anda mau membuat atau menghapus?"

"Aku ingin membuat bersama kekasihku, tapi dia sedikit terlambat karena ada urusan sebentar"

"Apa anda akan menunggunya?"

Wanita itu mengangguk. "Bisakah? Dia bilang cuma sebentar"

"Baiklah... "

Wanita itu kembali mengirim pesan pada kekasihnya untuk segera datang. Sembari menunggu balasan, ia memperhatikan si pemilik usaha yang sedang mengisi tinta pada sebuah mesin dengan jarum di ujungnya.

"Uh.... boleh aku bertanya?" Tanya wanita itu.

"Tentu"

"Mungkin ini terdengar lucu, tapi... apa di tato itu sakit? Ini pertama kalinya untukku"

"Tergantung, kau mau di tato pada bagian yang mana. Tapi aku tidak akan bilang kalau itu tidak sakit, ada yang biasa, sedang bahkan parah"

Wanita itu sedikit merinding mendengarnya. Sedikit ada keraguan dalam hatinya.

".... kau masih yakin ingin membuat tato?"

Wanita itu mengangguk. "Kami sudah berjanji"

"Baiklah... "

Kemudian, seorang remaja laki-laki muncul dari pintu sambil menenteng satu kotak makanan. "P'Krist... "

Yang dipanggil menoleh. "Chimon? Ada apa?"

Remaja yang memakai seragam sekolah menengah dengan menggendong tasnya itu masuk dan menghampiri Krist, si pemilik studio tato.

"Aku membawakan sarapan untukmu, dari P'Nick. Dia akan kemari nanti" Chimon memberikan kotak makanan pada Krist.

"Baiklah, terima kasih"

Chimon mengangguk. "Aku berangkat dulu.... "

"Hati-hati"

Setelah Chimon pergi, Krist menyimpan makanannya di lemari pendingin dan kembali membersihkan peralatan bekerjanya.

Tak lama kemudian, datang seorang pria tinggi besar yang memakai jaket kulit hitam, masuk dan menghampiri wanita tadi.

"Sayang... " sapanya.

Wanita itu berdiri. "Lama!"

"Maaf, ada urusan tadi. Jadi? Kau siap?"

Mark My Body - SK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang