"Konnichiwa! Babi cantik, tanjidor, nezuko-chan!" sapa zenitsu yg berpapasan dengan tanjiro, nezuko dan inosuke yg sedang berjalalan bersama kesekolah.
"Najis anjirrr! Ogah gw dipanggil babi cantik"balas inosuke tak terima.
"Dasar tsundere, wleee"zenitsu menjulurkan lidah. Tanjiro menghela napas panjang dan menahannya.g dan menghembuskannya.
"Astagahhhh, telinga gw sakit tauk dengerin teriakan kalian mulu!"
"Hufttt, aku juga pusing liat kalian war terus!"sambung nezuko.
Inosuke dan zenitsu memasang cengiran kuda mereka.
//skip
Bel masuk telah berbunyi, mereka tinggal menunggu guru mereka masuk kekelas dan memulai pelajaran. Suasana kelas ribut seperti biasa. Hingga salah satu murid memberi tahu mereka kalau sang guru yg ditunggu2 sedang mengarah kekelas mereka.
"Hei! Sanemi sensei lagi mau kesini!"ucap salah satu murid yg memiliki ujung rambut berwarna hijau toska. Seketika kelas menjadi sunyi, mereka terburu2 duduk dikursi mereka masing2.
'Cklek'
Pintu kelas terbuka dan menampakkan seorang guru berambut putih gading dengan bekas luka yg terlihat jelas di wajah dan tangannya. Tatapan sang guru terlihat menyeramkan, seperti akan membunuh seseorang. Nama guru tersebut adalah sanemi shinazugawa, kakak dari genya sinazugawa. Ia mengajar matematika smp dan sma.
Sanemi duduk dimeja guru dan berdeham.
"Ekhem, keluarkan pena kalian, hari ini kita ulangan dadakan"seluruh kelas terlihat ingin berteriak, tapi mereka tahan daripada harus dihukum oleh sanemi. Cara menghukum ala sanemi lah yg membuat dirinya sangat ditakuti oleh seluruh murid termasuk yg dicap sebagai preman sekolah.
Tanpa mengeluarkan suara sedikitpun, mereka mengeluarkan pena mereka dari dalam tas dan meletakannya diatas meja.
"Oh iya, sensei sekalian akan merazia isi tas kalian"tak sedikit dari para siswi yg terlihat panik, mereka takut lipstick, parfum dan barang2 makeup mereka akan disita oleh sanemi dan didenda. Sanemi menatap para murid satu persatu dan memanggil zenitsu.
"Zenitsu!"
"Y-ya, sensei?"zenitsu gelagapan.
"Kamu, bagikan kertas ulangan"dengan ragu2 zenitsu berjalan kearah sanemi dan mengambil map berisi kertas ulangan yg telah dicetak oleh sanemi sebelumnya.
Zenitsu tak sengaja menangkap jari manis tangan kiri sanemi yg terdapat sebuah cincin perak yg diyakini adalah sebuah cincin pernikahan. Karena merasa zenitsu menatap kearah jari manisnya ia segera menurunkan tangannya kebawah meja.
"Apa yg kamu tunggu? Cepat bagikan!"suruh sanemi.
"H-haik, sensei....tunggu, aku gk salah liat kan? Itu dijari sanemi sensei ada cincin pernikahan, tapi nikah sama siapa?" Zenitsu membatin sambil membagikan kertas ulangan kepada teman2nya.
//skip
Tanjiro, inosuke, dan zenitsu sedang duduk di cafetaria sambil menikmati makan siang.
"Hei, kalian tau gk?-"ucapan zenitsu terputus karena inosuke memotongnya.
"Lu belom cerita, mana gw tau"zenitsu menghela nafas.
"Ya, makanya dengerin dulu goblok! Jan main potong aja!"zenitsu ngegas.
"Udah, lanjut zen!"tanjiro menengahi, ia benar2 lelah sekarang.
"Kalian tau gak... tadi gw liat jari manis sanemi sensei ada cincin nikahan"
"HAH! KAPAN?!"tanjiro dan inosuke memekik, dan membuat perhatian semua orang di cafetaria jadi mengarah ke arah mereka.
"Sttt, jan teriak njirr, etdah!"zenitsu meletakan jari telunjuknya didepan bibir. Tanjiro dan inosuke menggaruk leher mereka.
"Kapan cui?"tanya tanjiro.
"Pas gw ngambil kertas ulangan, gw gk sengaja liat jarinya. Yg bikin gw bingung, sanemi sensei nikah sama siapa, gk mungkin lah sama ustad gyomei, mungkin genya?"tanjiro memukul kepala zenitsu dan membuat sang empu mengumpati tanjiro.
"Lu gila?! Yakali nikah sama adek sendiri kan gk elite njerr. Haram juga! Lagipun si genya dah punya mui"jelas tanjiro.
"Hah? Si preman kuda pacaran sama muichiro yg kayak shota itu?!"
"Masa lu ketinggalan info sih? Si mui yg jedor genya duluan... si mui memang shota kali!"
"Gomen, gomen. Gw nax kudet, hehe.... anjir berani bet si mui!"
"Hooh, gw pas liat di tkp nganga kek orgil njirr, gak nyangka.... dan ternyata si genya juga udah cinta sama si mui dari lama, dari pas ospek. Kan si mui satu kelompok sama si genya"zenitsu ber-oh ria. Setelah lama terfiam karena berpikir, akhirnya inosuke bersuara. Ini kali pertamanya kepala inosuke dipenuhi rumus2 kimia dan matematika yg membuat ia harus berpikir lama:v
"Hmm, gw rasa keknya si kang galon santuy yg merid sama si ohagi"ucap inosuke.
"Gada akhlak lu sumpah! Ngejek nama guru sendiri, ntar ilmu yg masuk ke kepala lu gk berkah loh!"inosuke tak peduli dengan ucapan zenitsu dan melanjutkan perkataanya.
"Pas gw ijin ke wc tadi, gw gk sengaja papasan sama kang galon yg lagi nyuci tangan dia di wastafel, eh! Terus gw gk sengaja liat cincin di tangan kiri dia pas lewat disebelah gw"jelas inosuke.
"Keknya bener juga kata lu, beberapa hari ini gw gk liat sanemi sensei sama giyuu sensei gelud di kantor"balas zenitsu.
"Nanti gw tanyaain ke rengoku sensei, mungkin dia tau kan?"zenitsu dan inosuke mengangguk mengiyakan.
Tak lama kemudian bel berbunyi, menandakan bahwa waktu istirahat telah selesai. Para murid berbondong2 kembali ke kelas mereka masing2.
To be continued
Hahaha, mungkin di chap pertama lebih kental ke giyusane ya daripada inozen:")
Tapi mungkin di chap selanjutnya author usahakan inozen jadi lebih keliatan.
OTTE!!!
SAYONARA MINNA!!!
sarang
KAMU SEDANG MEMBACA
SIAPA SEME SIAPA UKE?// inozen|zenitsuke
Fanfictionzenitsu yg kelihatan seperti uke karena sifatnya yg cengeng dan, inosuke yg kelihatan seperti seme karena sifatnya yg barbar dan akhlakless:)) "begini2 gw seme tauk!" "sirik lo! lu uke bego! gw yg seme!" "astagah, saia lelah melihat kelakuan kalian:...