TAKUT!

33 12 8
                                    

"Manisnya janji jika tak ditunjukan lewat perbuatan nyata hanya akan menggoreskan luka dihati."
-Adrian-

15 menit berlalu. Rio dan tsabina sampai di kediaman keluarga rio yang cukup besar. Tsabina menyeruput teh manis yang diberikan oleh mbok siti,pembantu di rumah ini. Sementara rio pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian.

Cukup lama tsabina menunggu,akhirnya rio turun menghampiri tsabina di ruang tamu.

"Sorry ya lama"

"Gak papa. Mama kamu mana?" Rio mendekat,sampai sampai tsabina bisa merasakan hembusan nafas kekasihnya.

"Tunggu aja"tatapan rio yang tak seperti biasanya membuat tsabina takut. Rio semakin mendekat. Rasa takut tsabina bertambah,karna di ruangan itu hanya ada mereka berdua.

Rio mulai menyentuh pipi tsabina dengan lembut. Tsabina benar benar merasa tak nyaman. Ia takut rio melakukan hal hal yang tidak diinginkan.

"Aku mau pulang. Takut abi nyariin" perkataan tsabina membuat rio menjauh. Secepat mungkin tsabina berdiri.

"Tapi kan belum ketemu sama mama" ucap rio seolah tak mau melihat tsabina pergi.

"Lain kali aja ya"

"Yaudah deh,aku anterin ya"

"Gak usah. Kamu tau sendiri kan abi gimana"

"Yaudah. Ati ati"

Sesampainya dirumah,tsabina masih memikirkan kejadian tadi. Bagaimana jika rio ingin mengahncurkan hidupnya? Awalnya ia ingin menjauhi rio. Tapi apa daya,hanya rio yang menemaninya saat ini. Hanya rio yang percaya pada tsabina.

"Abi! Abi ngomong apa ke temen temen tsabina sampai temen temen tsabina pada ngejauh?"

"Kalau dengan menjauh dengan mereka buat kamu jadi lebih baik kenapa enggak? Lagian abi cuma ngingetin mereka agar mereka itu jadi lebih baik" jawab yusuf dengan santai.

"Abi! Abi itu gak ngerti sama pergaulan bina. Jadi abi gak usah ngatur bina! Bina juga berhak untuk bahagia bi!"

"Kamu bener. Bahkan bukan kamu aja yang berhak bahagia. Abi,ummi,semua orang berhak bahagia. Cuma,cara bahagia kamu salah! Dan satu hal lagi. Kalau kamu gak mau diatur sama abi gak papa. Kamu tau sendiri kan akibatnya" tsabina langsung meninggalkan yusuf di ruang tamu. Ia sudah muak dengan perkataan yusuf.

"Inget bin,nanti sambung belajarnya sama adrian!" Yusuf menambahkan.

-fix you-

Hari yang paling menyebalkan dalam hidup bina pun datang. Tidak lain dan tidak bukan adalah hari sabtu. Dimana ia harus belajar dengan adrian.

"Assalamu alaikum" adrian menghampiri tsabina tepat waktu.

"Waalaikum salam" tsabina membukakan pintu dan mempersilahkan adrian masuk.

"Tumben kamu yang bukain"

"Gimana keadaan lo? Kaki lo udah mendingan kan?" Tsabina mengalihkan pembicaraan.

"Alhamdulillah udah baikan"

"Syukur deh kalo gitu. Yaudah cepet dimulai. Gak usah banyak basa basi"

"Oke,kita lanjut. Sekarang iman yang ke lima. Iman kepada hari akhir. Kita harus percaya bahwa hari akhir atau hari kiamat pasti akan terjadi. Terdapat dua kiamat yang diyakini yakni kiamat sugro atau kiamat kecil dan kiamat kubro atau kiamat besar. Jadi sebisa mungkin kita harus bertaqwa kepada Allah. Yaitu menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Dengan itu,insya Allah kita masuk surga. Gampang kan?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautiful MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang