Kulkas

3K 276 35
                                    

Kalo kata orang-orang yang kenal sama Sasuke, dia itu dingin banget ngelebihin kulkas termahal di dunia.

Saking dinginnya, bahkan sama sahabat dari oroknya sendiri-Naruto dan Sakura-dia tetep jarang ngomong meski gak seirit sama orang lain.

Bahkan kalo mau dikenalin sama cewek tercantik di dunia pun, dia sama sekali ga tertarik.

Misalnya,

"Sas, lo kenal si Melati dari fakultas sebelah ga? Dia naksir sama lo, loh. Lo gamau coba deketin dia gitu?" tanya Naruto suatu hari waktu yang bareng sama Sasuke di tempat tongkrongan.

"Gak."

Mendengar jawaban Sasuke, keliatan sekali kalo pria itu sama sekali nggak tertarik.

"Ish, coba dulu lah. Masa lo ga mau deket sama cewek manapun sih? Lo belok ya?"

"Ngaco lo!" sebal Sasuke mendengar kalimat ngawur sahabat kuningnya itu.

"Ya habisnya lo gapernah mau kalo gue suruh kenalan sama cewek. Atau jangan-jangan lo suka sama gue? Duh, jangan Sas. Gue udah punya Sakura, gue orangnya setia, sorry."

Dahlah, capek Sasuke tuh ngerespon Naruto yang absurd-nya bukan main.

"Sas, kok lo malah diem sih. Beneran ya lo naksir sama gue?"

"Bacot anjir! Lo nggak liat gue lagi ngapain? Lo gangguin gue yang lagi ngegame!"

Iya, alasan dari Sasuke malas ngerespon ucapan Naruto adalah karena dia lagi main game tembak-tembakan di smartphone miliknya.

Naruto geleng-geleng kepala liat kelakuan Sasuke.

Baru kali ini ada orang yang gamau dikenalin sama cewek dan lebih milih gamenya.

Itu baru salah satu contoh dari sekian banyak sikap dingin yang pernah pria itu tunjukan.

Kadang, beberapa orang punya pertanyaan, darimana Sasuke punya watak seperti itu?

Bapaknya-Mr.Fugaku-punya sikap ramah, sedikit kocak dan humoris meski punya tampang yang bisa bikin orang meringis.

Ibunya apalagi, udah dikenal banyak orang gara-gara suka bagi-bagi makanan, terus jadi ketua arisan di komplek perumahan miliknya.

Abangnya, tipe-tipe cowok idaman semua orang tua dan cewek-cewek. Suka tebar senyum-apalagi pesona-sama banyak orang, terus punya bahasa yang halus, dewasa pula.

Meski sebenarnya abangnya nggak polos-polos amat kayak yang dilihat sama semua orang. Nyatanya Sasuke diem-diem tahu banyak banget kelakuan busuk abangnya itu.

Jadi semua orang tuh heran, Sasuke ini sebenarnya dapet watak darimana? Apa mungkin dia bukan anaknya Mr. Fugaku sama Mrs. Mikoto? Eh tapi mukanya mirip kok sama orang tuanya.

Lah terus?

Ya nggak tau, anggap aja Sasuke itu introvert.

~~~

Sasuke lagi makan di kantin dengan khidmat, sambil sesekali menghela napas lelah gara-gara sibuk ngurus persiapan buat festival tahunan di kampusnya.

Sasuke emang termasuk salah satu anggota BEM yang nyiapin berbagai hal di balik layar, selain itu dia juga tampil bareng bandnya-Deskon-nanti. Jadilah dia punya banyak kegiatan.

Untungnya ketua BEM di kampusnya, Gaara ngijinin dia buat latihan dengan syarat cuma bisa latihan di weekend.

Tapi emang dasarnya sok kuat, setelah pulang ngampus dia langsung meluncur ke studio buat latihan bareng bandnya.

Jadilah dia ngerasa capek total.

Oke, balik ke cerita awal.

Sasuke lagi makan khidmat di kantin, lalu datanglah sepasang kekasih nyentrik dan duduk di depannya.

Tanpa menengok pun dia tahu kalo itu sahabatnya, siapa lagi yang punya rambut kuning dan pink terang terus jalan sambil gandengan tangan mesra-mesraan?

"Yo, my bestfriend!"

"..."

Kan udah dibilang kalo Sasuke itu cuek.

"Lagi istirahat ya, Sas? Gue liat dari kemaren lo sibuk banget buat festival minggu depan itu," tanya Sakura.

"Iya."

"Makanya lo tuh nggak usah sok kuat! Kita latihan cuma weekend aja udah cukup kok, kenapa lo pake maksain diri segala."

"Berisik."

Satu kata yang keluar dari mulut pedasnya ayam uchiha itu bikin narusaku terdiam.

Beberapa detik kemudian nggak ada percakapan di antara mereka bertiga. Sampe akhirnya, mereka denger-denger ada suara bisik-bisik kagum sama kaget di sekitar mereka.

"Ada apa sih?" tanya Naruto penasaran.

"Kayaknya Hinata udah dateng deh, Yang." Sakura kemudian berdiri dan memanggil seorang perempuan yang baru aja masuk ke area kantin.

"Hin!"

Gadis yang dipanggil 'Hin' itu berjalan mendekati meja mereka, "Mana pesenan makeup gue, Sak? Gue udah nungguin dari lama nih."

Gadis itu terus berbicara sambil sedikit menggerutu kepada Sakura yang ditanggapi dengan santai oleh si pemilik nama.

"Iya, iya, gue udah bawa barangnya kok. Lo duduk dulu gih, marah-marah mulu lo."

Awalnya Sasuke nggak terlalu peduli sama temennya Sakura ini, soalnya dia pikir mungkin cuma salah satu pembelinya Sakura, secara gadis itu buka olshop gitu.

Tapi, waktu temennya Sakura itu duduk tepat di depannya, Sasuke seolah merasa ada magnet di diri gadis itu yang bikin dia nggak bisa berhenti menatap wajah cantik itu.

"Kenalin Sas, ini temen gue yang sering gue bilang dari fakultas ekonomi itu, namanya Hinata."

Hinata pun mengangkat tangannya di depan muka Sasuke yang datar itu.

"Hinata ,"ucapnya sambil sedikit tersenyum.

Walau Sasuke itu dingin, tapi uluran tangan itu tetep disambut sama dia.

"Sasuke," katanya.

Detik itu juga, Sasuke merasa kalo ada bagian kecil di hatinya yang merasa hangat.

To Be Continued.

Ini chapter pertamanya, dan sorry banget kalo bahasanya agak campur aduk antara bahasa baku-nonbaku :" soalnya udah terbiasa nulis cerita pake bahasa baku sih, jadi agak susah. Tolong dimaklumin ya guys

Plus ini cerita emang sengaja kukasih judul untitled. gitu. Kenapa? Soalnya diriku bingung mau kasih judul apa, dan cerita ini tuh cuma kayak cerita sehari-hari gitu, nggak kayak cerita" sebelumnya yang saling berkaitan di tiap chapter. Mungkin disini ada yg saling nyambung ama chapter lain, tapi itu nggak banyak :(


Segini dulu, semoga suka, sampai jumpa di chapter depan!!!


7 Juli 2020

[5] Daily Diary (SasuHina) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang