2

54 10 0
                                    

Setelah menjadi malaikat maut seseorang, gadis itupun berbalik menatap seseorang atau lebih tepatnya pria yg sudah dari awal berada di dalam sana menyaksikan drama pendek dari ketuanya itu.

"Kenapa kau membunuhnya?! "

"Heh,tentu saja untuk menepati janjiku untuk membuatnya tdk diganggu oleh mafia² itu. " santainya

"Tapi kukira kau akan melindunginya seperti merahasiakannya dan membawanya pergi jauh. " bingung pria itu

"Apa kau kira aku bodoh?!"

"Maksudmu?! "

"Hahaha ... Kau harus ingat satu hal, bahwa tdk ada yg bisa berkata jujur selama jaminan masih berjalan. " kekeh gadis itu santai

"Apa maksudmu?! Kau ingin mengatakan Bahwa orang itu tdk jujur dengan apa yg dia katakan?! "

"Tidak, Dia jujur ... Hanya saja di tdk bisa menutup mulutnya dan ada sedikit kebohongan dalam ucapannya. "

"Ke-kenapa kau bisa tau?! "

"Hahh ... Kau tdk perlu bertanya aku tau dari mana,dan yg terpenting cari tau tentang mafia di dalam foto itu, Aku yakin mafia itu ada kaitannya dengan pembunuhan waktu itu. "

"Hmm ... Baiklah aku akan mencari tau. Ohya apa kau tdk ingin pulang?! "

"Kenapa?! " menatap pria itu dengan mengernyitkan alisnya sebelah

"Tidak hanya saja,lihatlah keadaanmu pakaianmu sudah terciprati darah dan kotor, Kau tdk ingin membersihkan pakaianmu?! "

"Hmm, kau benar aku akan pulang saja. Dan ohya besok aku akan ke indonesia. "

"Untuk apa kau ke indonesia?! "

"Kau tdk bermaksud untuk kembali ke sana bukan?! " tanya pria itu lirih

"Bahkan itu tujuanku untuk kesana. " Gadis itu senyum tipis

"Aku tdk inginkau seperti itulagi ... "lirih pria itu

"Kau tdk perlu mencemaskanku, Aku bukan gadis yg lemah lagi. "

"Hah ... Baiklah. "

"Hmm ... " Gadis itupun melenggang keluar dari ruangan itu tapi terhenti karna perkataan pria itu.

"Tapi aku akan tetap mengawasimu Alena. "

Gadis itu berbalik atau lebih tepatnya alena berbalik.

"Kau tdk perlu repot repot mengawasiku karna aku bukan gadis lemah, aku sudah bisa menjaga bahkan membunuh siapapun yg akan menghalangi jalanku. " dingin alena

"Tapi ...aku tdk ingin kau kenapa kenapa ... " lirihnya

"Kau tdk perlu khawatir,aku akan mengabarimu jika aku akan pergi. "

"Ba-baiklah jaga dirimu Alena. "

Alena sudah lenyap di depan pintu dia sudah pergi meninggalkan pria itu sendirian di dalam ruangan itu.

Terpampang jelas di wajah pria itu bahwa dia sangat khawatir dengan alena. Bukannya pria itu meragukan kekuatan ataupun ketangguhan gadis itu,tapi khawatir jika kejadia beberapa tahun lalu yg dilakukan gadis itu hingga hampir merenggut nyawanya sendiri.

"Hahh ... Seharusnya kau tdk perlu sekhawatir itu steven, dia gadis yg kuat dia pasti bisa mengendalikan dirinya. Kau hanya perlu bertindak jika gadis itu sudah di luar kendalinya. " seru pria itu ke dirinya sendiri sambil menghelah nafas

Pukul 18:45 p.m
Amerika serikat

Author POV

ALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang