Caroline Vanya Hadiningrat.
Namanya sudah terkenal seantero negara. Putri tunggal keluarga Hadiningrat, salah satu dari top three tycoon Indonesia. Meski bermarga Hadiningrat, parasnya tidak ada Jawa-nya sama sekali. Justru pure American, mengikuti jejak sang ibu, Freya Blaire Clarkson yang berkewarganegaraan Amerika, tepatnya Los Angeles. Sang Ayah, Pratama Joko Hadiningrat adalah pewaris tunggal dari klan Hadiningrat. Lelaki jawa tulen yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan ibu Caroline saat mereka tidak sengaja bertemu di perpustakaan kampus Harvard University.
Kembali ke Caroline.
Bagi orang lain kehidupan gadis berusia 17 tahun ini sangat sempurna. Paras cantik menawan dengan tubuh langsing nan seksi, mata biru memikat, rambut panjang blonde, IQ yang jelas diatas rata-rata, ditambah limpahan materi jelas membuatnya the most wanted lady in the town. Even, in this country. Ya, sejak menghabiskan masa SMP hingga SMA di Los Angeles, Carol harus kembali ke Indonesia. Menuruti wasiat sang ayah, yang wafat tepat di hari kelulusan SMA nya.
Tidak ada orang yang tahu, Carol sebetulnya benci harus kembali ke Indonesia. Terlebih harus kuliah di negara itu. Kebenciannya tidak pernah hilang, bahkan semakin membesar setelah kepergian sang ayah.
"Oh God, what should I do? I don't wanna come back to Indonesia. I hate that country. I hate my crazy rich family. I even hate my mother. Dear God, why you took away Daddy from me??? He's the only one who truly cares about me." Carol terus meracau sambil menangisi nasibnya setelah pemakaman sang ayah. Semakin deras air matanya mengalir setelah pengacara kepercayaan Daddy membacakan surat wasiatnya.
"Carol sayang, maaf Daddy harus pergi meninggalkanmu. I've tried my best, but it seemed the cancer wouldn't let me to see your smile little longer. I am so sorry, my little princess.
Maaf karena Daddy menyembunyikan kanker ini. Daddy hanya tidak ingin kamu cemas, disaat kamu sedang senang-senangnya menikmati masa remajamu.
Maaf, tapi Daddy ingin kamu kembali ke Indonesia. Tolong jaga perusahaan keluarga demi Daddy. Kamu mau ya, membantu Daddy?
Maaf, karena harus membuat mu bertemu dengan ibumu. Namun, percayalah. Tidak sedikitpun Daddy membencinya setelah apa yang telah diperbuatnya. I let the rage away so I could live this life peacefully.
Oh dear Carol, dari sini Daddy akan selalu menyayangi dan memperhatikan mu. Cobalah berdamai dengan ibumu, ya? Not for her sake, but your own. Honey, you do deserve happiness.
Daddy sudah menitipkan semua hal berkaitan dengan ambil alih perusahaan kepada Om Panca. Kamu bisa percaya padanya. Dia bukan hanya pengacara kepercayaan Daddy, namun juga sudah seperti saudara sedarah. He won't let you down. Just ask anything you need. He'll gladly help you out.
Once again, I'm deeply sorry and forever love you, my precious daughter.
Hug and kiss,
Daddy."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Penguasa Ranjang (RPR alias The Queen of The Bed)
RomanceHi, this is my first story. It's gonna have bilingual: Indonesia and English combined. RPR is for 18+ and also mature content. Please choose the story wisely. Don't forget to share your opinion after reading by clicking like, subscribe, or comment...