"Ryannnnn" teriak seorang gadis yang tak lain adalah cacha."Ryannn ya ampun dari tadi cacha panggil gak nyaut nyaut, tapi gapapa ko" ucap cacha.
"Ryan diem dulu cacha cuma mau kasih brownis coklat buat ryan" ucap cacha seraya menyodorkan kotak makan berwarna merah kepada ryan.
"Jangan lupa di makan ya ryan" ucap cacha sebelum pergi.
Tak ada jawaban sepatah pun dari ryan.
Saat ryan berjalan meninggalkan cacha, cacha pun pergi ke kelasnya dengan hati yang berbunga bunga✿.
"Hay cha" panggil salah seorang murid laki laki di kelasnya.
Cacha memang anak yang ceria tidak pernah sombong dan selalu aktif.
"Hay ky, eh tau gak gue seneng banget" ucap cacha sambil tersenyum sumringah.
"Seneng kenapa tuh?" Tanya reza
"Tau gak, tadi gue abis kasih brownis coklat ke ryan terus di terima, ya ampun cacha seneng banget rezaaa, riskyyy cacha seneng bangetttt" ucap cacha dengan heboh.
"Yaelah ryan lagi ryan lagi. Gak bosen apa lo ngejar dia mulu gak ada kemajuannya" jawab reza malas karena ia terlalu kesal dengan ryan.
"Ihh lo apaan sih bukannya dukung malah gitu" ucap cacha sambil memajukan bibirnya.
"Bibir lu jangan kaya gitu, gue cium baru tau rasa lu" gurau kevin.
"Ini lagi satu, au ah gue sebell" ujar cacha sebelum pergi meninggalkan kelasnya.
Cacha ingin pergi ke kantin untuk menghilangkan rasa kesal di hatinya. Namun saat ia melewati kelas ryan dan melihat kalau ryan sedang di suapi brownis coklat oleh perempuan lain.
"Itu kan bebep ryan, ko dia mau si di suapin sama nasha." ucap cacha.
"Idihhhh, cacha jyjyk, ko ryan mau aja di gituin. AKHH SEBELLL"Cacha berteriak, membuat orang yang berada di dalam kelas ryan menoleh ke arahnya. Begitu pun ryan dan nasha, mereka juga menoleh ke arah cacha.
Cacha tampak gusar, hatinya benar benar kacau saat itu. Ia langsung berbalik menuju ke kelasnya lagi. Ia tidak sanggup jika harus melihat ryan dengan nasha bermesraan.
"Lah kok balik lagi?" Tanya reza.
"Iya cha kok lo balik lagi, biasanya kalo lagi ngambek sama ki—" Risky menggantung ucapannya saat melihat cacha menangis di kursinya.
"Cha lo kenapa nangis?" Tanya reza khawatir.
Sindy dan tasya yang baru datang pun terkejut mendapati sahabatnya sedang menangis.
"Cha lo kenapa? Bilang sama gue lo di apain sama tiga kunyuk ini" ucap sindy sembari menunjuk ke arah reza, risky dan kevin.
"Eh apaan, kita gak ngapa ngapain si cacha" protes kevin.
"Iya, tadi kan si cacha kan abis kita ledekin terus dia ngambek, nah dia pergi tuh dari sini. Gak lama dia balik lagi udah nangis kayak gini" jelas reza.
"Cha? Lo nangis kenapa?" Tanya tasya.
"Cha, bilang sama kita siapa yang buat lo begini cha" tanya risky.
Cacha hanya diam tak merespon. Dia terus saja menangis, hati nya benar benar hancur saat ini.
"Cha?" Panggil sindy.
"Udah.... Gue gapapa kok" ucap cacha sambil memaksakan tersenyum.
"Gapapa gimana, lo tadi nangis" cemas reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Sacrifice
Romancemencintai tanpa di cintai mungkin sangat menyakitkan, sama seperti apa yang di alami oleh Cacha. mencintai Ryan yang hatinya untuk orang lain. berusaha untuk melupakan sudah di lakukan oleh Cacha, namun apa boleh buat? rasa cintanya terlalu besar ke...