A: All Of Us

5 1 0
                                    

Namanya Park Chanyeol, seorang Pemimpin Redaksi Pojok Media yang kini tengah memimpin rapat triwulan di kantornya. Well, Chanyeol bukanlah seseorang yang suka menulis. Ia lebih suka menggeluti bidang design daripada disuruh fokus menulis untuk eksistensi media yang telah ia dirikan selama 3 tahun ini. Terbilang baru memang, namun nama Pojok Media kini sudah melambung tinggi semenjak liputan demo mahasiswa di 2019 lalu. Kebetulan, saat itu Chanyeol sendiri yang menjadikan dirinya sebagai penanggung jawab liputan tersebut. Meski lelah berlarian untuk menghindari gas air mata dari kepolisian, namun perjuangan Chanyeol tidak sia-sia dan terbayarkan dengan jutaan viewers dari berbagai ranah. Nama Pojok Media pun kini melambung tinggi dengan tawaran kerja sama peliputan berbagai event-event ternama.

Kini Chanyeol tengah melakukan evaluasi terhadap kinerja dapur redaksi yang berada dalam pengawasan penuh dirinya. Tidak ada suatu hal yang kurang, kinerja timnya kian hari kian meningkat. Jika dulu dalam sehari Pojok Media hanya bisa menghasilkan 10 informasi, kini mereka mampu mengahsilkan 2 kali lipat dari itu. Sebuah pencapaian yang sangat luar biasa, ditambah dengan viewers yang setiap harinya mampu menembus angka ratusan ribu bahkan hingga jutaan.

"Yeol, ada tawaran media partner nih sama UNY", ucap Sehun yang merupakan koordinator dari Tim Kreatif Pojok Media.

"Acara apaan? Terima aja hun ", tanpa pertimbangan Chanyeol langsung mengiyakan, karena kebetulan itu adalah almamaternya dulu saat kuliah S1. Sebenarnya Chanyeol juga ingin melanjutkan S2 disana juga. Namun, sayangnya ayahnya lebih dahulu menentukan lokasi kampus untuk studi S2nya.

"Acara pentas kesenian, semingguan lagi. Proposal nya ada di meja lo. Eh tapi kayaknya khusus yang satu ini ga pake proposal juga bakal lo terima", ucap Sehun sambil tersenyum misterius.

Lantas, Chanyeol hanya mengernyit kan keningnya bungung lalu berucap, "Ga bisa gitu hun, kan ada prosedurnya."

"Cewek lo yang ngajuin", 4 kalimat Sehun membuat suasana rapat yang tadinya serius menjadi sedikit riuh dengan bisikan-bisikan kecil dari anak-anak media lainnya.

Chanyeol pun tersenyum samar, lalu ia berucap, "Oke gua kira cukup segini rapatnya. Kalian boleh lanjut kerja."

Setelah itu dengan segera Chanyeol pun melangkahkan kakinya keluar ruangan rapat . Penasaran akan sesuatu, ia pun melangkahkan kakinya ke ruang kerja pribadinya. Disana, sudah tersusun rapi sebuah proposal yang dimaksud oleh Sehun. Tanpa ragu, ia pun membukanya dan melihat lembar perlembar isi dalam proposal tersebut. Selang beberapa menit, tiba-tiba ponselnya berdering dan menampakkan user "Dearest Ala". Chanyeol pun dengan segera menggeser icon berwarna hijau dan langsung disambut oleh riuh music disebrang sana.

Chan, kamu dimanaaa? Aku capek huhu

Pinter ya sekarang udah berani pentas

Hehe, gimana diterima gak? Sebenernya aku gamau, cuma dosen aku minta buat diliput acaranya

Of course, ga mungkin aku nolak permintaan princess aku kan?

Dasar kerdus! Aku laper Chan, kamu udah makan siang?

Otw sekarang, tunggu depan prodi ya sayang

Siap captain!

Chanyeol pun memakai jaket denim dan mengambil kunci mobilnya. By the way, ini sudah seminggu semenjak kesibukan Alarya menahan waktu mereka untuk bertemu. Keseharian Ala selama seminggu kemarin penuh diisi oleh latihan peran dan juga dance. Kini gadis itu tengah mempersiapkan acara pentas seni tahunan dalam rangka anniversary jurusannya. Sebenarnya, Ala tidak biasa bermain peran seperti ini, namun kelasnya membutuhkan banyak dancer sehingga mau tak mau Ala harus turut ikut serta berkontribusi.

Selang 15 menit berlalu, Chanyeol kini telah sampai didepan prodi. Dimata Chanyeol, Ala memang selalu terlihat seperti anak kecil menggemaskan yang butuh pengawasan penuh. Maka, ketika melihat Ala membawa banyak sekali barang bawaan, Chanyeol pun tanpa ragu keluar mobil dan membantunya. Sontak hal itu membuat Ala mendapatkan godaan kecil dari teman-temannya.

"Duh, neng geulis atos gaduh kabogoh guys", ujar Baekhyun dengan logat sundanya yang kental. Baekhyun memang berasal dari Bandung dan kebetulan ia lebih suka berbicara menggunakan bahasa sunda walau ia tahu teman-temannya butuh waktu lama untuk mengerti apa yang ia ucapkan.

"Dih lebay lu Byun! Eh iya kenalin ini Chanyeol. Dia ehm...e..e..pacar gua", ucap Ala pelan saat mengucapkan kata 'pacar'. Ala masih terbilang malu jika ia harus membeberkan hubungannya ke publik.

"Hai Chanyeol gua Baekhyun, ini Ica, trus ini Gikha", ucap Baekhyun dengan senyum ramahnya, ia sedikit khawatir melihat air muka Chanyeol yang dingin, bisa panjang urusannya jika Chanyeol salah paham dengan kedekatan ia dan Ala.

"Thanks ya udah bantuin Ala, yuk", tanpa salam perpisahan, Chanyeol menggandeng tangan Ala dan meninggalkan mereka.

Ala pun tidak ambil pusing dengan sikap Chanyeol barusan, toh Chanyeol memang biasanya dingin ke orang baru, jadi tanpa ragu Ala pun masuk dan langsung menyandarkan tubuhnya dengan nyaman. Gadis itu terlihat kelelahan, keningnya penuh dengan peluh, rambutnya basah karena keringat. Dengan hati-hati Chanyol pun mengelap keringat di wajah Ala dengan tissue.

"Don't force yourself too much oke? Aku gamau kamu sakit dear"

"You too captain! Inget jangan begadang mulu mikirin konten"

"Siap Ibu Negara hehe"

Pemanasan dulu ya wkwkwkw
See u on the next chapter luv :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Well, HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang