"Duhh culun banget sih" Keluh Lisa di depan kaca dengan rambut kepang kiri dan kanan, memakai ikat tali sepatu, tas dari kantong plastik, ya begitulah pinta senior-senior di grup whatsaap nya tadi malam.
Dan dengan terpaksa dia harus menuruti perintah itu dengan sangat berat hati.Tok tok tok
"Neng Lisaa." Mbo sarni mengetuk pintu"Adaa apaa Mbo?" Teriak Lisa yang masih di dalam kamar mengencangkan tali sepatu nya, lalu dia menuju ke pintu menemui Mbo Sarni
"Neng anu, makan disuruh kebawah nyonya sama." Jelas Mbo sarni
Lisa diam sejenak menyusun kalimat Mbo sarni yang memang ancorr, setelah beberapa detik lisa mengerti, maksud Mbo Sarni tadi adalah dia diperintahkan ibu nya untuk turun dan makan dibawah.
"Ohh iya Mbo, yu turun bareng." Ajak Lisa"Eh Lisa neng, aja duluan bebersih mau Mbo." Melihat kamar Lisa yang masih berantakan, Mbo Sarni menolak ajakan Lisa.
"Euu, yaudah kalo gitu, Lisa turun duluan ya Mbo." Ucapnya meninggalkan Mbo Sarni di depan pintu kamarnya.
Lisa turun menuju meja makan, lalu melahap habis roti bakar selai coklat miliknya, dan disambung berpamitan kepada ibunya, dia tidak sempat berpamitan ke ayah nya karna ayah nya berangkat lebih pagi, ada rapat pagi penting katanya.
***
"Eh na, liat deh gimana cogan bisa suka sama gue kalo dandanan gue kaya gini."
Lisa membahas dandanan nya itu dengan Reina saat di sudah di dalam mobil"Cogan itu ga penting, yang penting itu doa biar kaka kelas kita gaada yang nyinyir." Ujar Reina
"Tapikan, cogan juga penting buat nyemangatin kita belajar." Bela Lisa."
"Lisa sahabat gue yang baik, ga jail, ga cerewet, ga centil, yang paling perfect se kerajaan Neptunus, kita sekolah nya aja belum, jadi gausah bahas penyemangat nya duluan." Jelas Reina keok dengan sikap sahabatnya itu.
"Ucapan Reina itu ada bener nya juga loh Lis." Timpal Herman, papa nya Reina.
"Nah kan apa kata gue." Reina menyombongkan diri karna perkataan yang baru saja dilontarkan nya di benarkan.
"btw, pah nanti turun di gang sekolah nya aja ya." Pinta Reina"Loh kenapa? Nanti kalian kecapean jalan nya, gang sekolah kalian itu kan jauh banget sama sekolah nya." Risau papa nya Reina
"Kata senior di grup whatsap sih gitu om, kita harus jalan dari gang sekolah." Jelas lisa menimpal.
Papa Reina hanya mengangguk.
***
Mereka pun turun dari mobil, lalu setelah mereka berjalan lama, akhirnya mereka sampai dan untung saja mereka ga terlambat.Selang beberapa menit, panitia OSIS mengumukan informasi dengan suara nya yang sangat menggelegar, mungkin raja Neptunus yang tinggal di bikini bottom juga sampe bangun denger suaranya, para panitia memerintahkan kepada seluruh murid baru untuk berkumpul dilapangan.
"Mohon perhatian kepada seluruh siswa dan siswi yang berada di lapangan, hari ini adalah Mos pertama kalian." Ucap seorang panitia yang cantik tapi cerewet di depan para siswa baru.
"Naa, Reinaa." Bisik lisa
"Stttt, apaansi." Reina risih
"Masih cantikan gue kan daripada dia." Lisa menunjuk ke arah siswi yang tadi ngomong di depan.
"Sttt tolol, lagi serius gini jangan becanda bangsat."
"Sekarang kita punya game buat kalian, jadi kalian harus cari pita berwarna merah di seluruh penjuru sekolah ini, satu orang maximal 5 pita merah, dan hanya ada 110 pita merah disini,ohh ada juga satu pita berwarna kuning, siapa yang menemukan pita kuning tersebut sama saja dengan mengumpulkan 50 pita merah, dan yang menemukan pita kuning tersebut dia akan mendapatkan hadiah besar." Sambung panitia tadi dengan sangat detail.
"Waktunya 30 menit, dan barang siapa yang tidak memegang pita sama sekali dia akan menerima sanksi." Jelas panitia lain
"Dan waktunya dimulai dari.... SEKARANG!!"
Ratusan murid baru berhamburan dari lapangan, mereka berlarian mencari keberadaan pita itu.
"Lisss, kita harus cari kemana dulu???" Reina panik
"Apaansi biasa aja kali." Ucap Lisa so calm
"Tolol ih, biasa aja gimana, nanti kalo kena sanksi baru tau rasa."
"Heuh, jadi pokonya kita harus nemuin tuh pita kuning biar dapetin hadiah besarnya." Jelas Lisa mulai aga serius.
Padahal Reina tau kalo Lisa anaknya kurang serius, lebih tepatnya ga bisa serius.
"Kita harus pisah." Ucap Lisa lari kearah perpus
"Siap." Reina lari menuju kearah lain.
Waktu terus berjalan, banyak murid yang sudah menemukan pita merah, untung lah belum ada yang menemukan pita kuning, jadi Lisa dan Reina masih memiliki kesempatan untuk menemukanya.
"Kalo gue jadi pita kuning, gue bakal diem dimana?." Lisa bertanya tanya kepada dirinya sendiri
Syukuran orang meninggal, syukuran orang meninggal
"Damn! Ini hati udah gaada otak apa gimana ya, masa orang meninggal disebut syukuran, ganti!"
Khitanan orang meninggal, khitanan orang meninggal?
"Lah ko makin gob.."
"Lo lagi ngomong sama siapa."
Ucap seseorang memotong pembicaraan aneh Lisa dan hati nya.Bangsat siapa yang motong pembicaraan gue.
***
Duh siapa si yang berani-berani nya motong pembicaraan mereka, iya mereka, lisa & hati nya.
Noob banget kan gua kalo nulis, udah lah kalo emang gasuka kalian boleh ko keluar dari cerita ini, tapi gua minta tolong support gua ya!!
YU BACA NEXT PART! LETS GO!!
*TEKAN BINTANG UNTUK LANJUT MEMBACA

KAMU SEDANG MEMBACA
Virgo
Teen FictionIni tentang lisa Dengan semua hal hal cogan yang membuat dirinya lemas. Jangan lupa follow, karna ada part yang di privat.