Hurt, but i love it

50 6 4
                                    

Jika cintaku terasa sangat menyakitkan, mengapa aku harus merasakannya?

Tidak.

Mengapa harus ada cinta dalam hidup ini jika aku tak bisa untuk memilikinya?




















"Aku mencintaimu, Yoongi hyung."

"Maaf, aku tidak bisa."




























































Aku benci rasa ini.

Begitu menyesakkan.

Mencekikku dalam diam, meremukkan jantungku hingga membusuk dalam kegelapan.




















Bodohnya aku, yang masih bertahan dalam rasa sakit ini.

Mengejar cinta yang tak kan mungkin kudapatkan.

Memupuk asa walaupun kenyataan sudah terpampang jelas di depan mata.

Mencoba mengecoh dengan ilusi, 'ini akan berakhir indah' atau 'aku baik-baik saja'.

Namun aku sadar, berapakalipun aku mencoba mengelak takdir, kau takkan pernah menjadi milikku.
















































"Hyung, mau jalan denganku?"

"Aku malas."

"Ayolah hyung, kita kencan di bioskop."

"Kau yang traktir."



































"Hyung, aku menyukaimu."

"Hm. Aku juga menyayangimu."

Sayang, benarkah?

































































































Tuhan, jika kau memberiku pilihan, aku akan memilih untuk tidak mengenalnya.

Aku lelah dengan semua rasa sakit ini.

Bukankah itu lebih baik?

Aku benar, kan?






















[YOONGI'S POV]

"Hei, kau sudah bangun?"

"Maaf ... tapi kau siapa?"

"Ak..aku Yoongi."

"Apa kau keluargaku?"

"Kau...benar-benar tidak ingat aku?"


















































"Dia mengalami amnesia, benturan di kepalanya agak keras. Tapi tenang saja, ia bisa mendapatkan ingatannya kembali."

"Baik dok."

"Temanilah ia, bukankah dia tidak memiliki siapa-siapa?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ya, hanya aku yang ia miliki."

[END OF YOONGI'S POV]




































































































Tapi, takdir begitu lucu. Mempermainkanku seolah-olah aku adalah boneka di kehidupan ini.

Aku tetap terjerat olehmu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Lagi-lagi aku jatuh cinta padamu.





























"Aku menyukaimu hyung."

"Aku tau."



















































































Tapi kali ini aku mendapatkanmu, walaupun harus mendapatkan cinta palsumu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Bukankah kau berjanji akan selalu ada untukku,hyung?"

" Tentu, aku akan selalu ada di sampingmu."

"Kalau begitu, tinggalkan Taehyung."

"Dia suamiku."

"Kumohon, hyung."

" ... "

"Hanya kau yang kumiliki hyung."

" ... "

"Hyung...,"

"Ya, aku akan berada disisimu."




















































"Saranghae, Yoongi hyung."

"Nado, Jungkook-ah."

Kali ini aku merasakan cinta. Aku bisa memilikinya. Walau harus melihat tangis dalam senyumnya.






Jeonkookoo_

PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang