“ Tap...tap...tap ”
Derap langkah kaki itu terdengar makin jelas dan sekarang semua tau dari mana asal derap kaki itu.
Ya itu derap kaki seorang wanita cantik, sebut saja namanya Zesya Putri Kamila.
Hari ini ada yang beda dengan gadis itu.“Mungkin penampilannya?”
“Atau dari raut wajahnya?”
“Mungkin lagi dapet?”
Semua orang menduga-duga apa yang sedang terjadi dengan gadis itu.
Tidak seperti biasanya, gadis itu terlihat murung. Hingga tiba seseorang tiba dan duduk disamping wanita itu!“Kupandang raut wajah mu. Ada sesuatu menganggu!! Nampak jelas bahwa kamu selalu mengerutuk” ucap Wana sambil memberi nada pada siap kata.
Senyum indah langsung terlukis dari raut wajah cantik seorang Zesya. Gadis itu tak pernah tahan dengan kelakuan sahabatnya itu, ia selalu dibuat tersenyum seakan-akan beban yang ditanggung lenyap tiba-tiba.
“Kamu apaan sihh!! Lagu kamu itu salah Wana, aku ngak lagi mengerutuk. Lagi pula kamu ngapain kesini ha???” Ucap Zesya sambil terseyum.
“Lah? kok lagu aku salah! kan emang betul kamu lagi mengerutuk kannnn!!!
ngak usah bohong Zesya!!!” Ucap wana jujur. “Aku kesini tadi mau tanya sesuatu sama kamu” menghentikan ucapanya “Tapi aku lihat kamu lagi sedih👉👈, Kamu kenapa?? mungkin aku bisa bantu” Lanjut Wana.“Aku ngk napa-napa, Wan” Ucap Zesya bohong.
Wana adalah sahabat Zesya dari SMP sekaligus tetangganya. Dia tau persis bagaimana Zesya, jelas saja sudah hampir 5 tahun mereka bersahabat. Mungkinkah Wana tak tau arti dari sikap Zesya hari ini? Tentu Wana tau itu. Setelah meninggalnya Ayah Kesya 3 hari lalu, Ia selalu melihat raut wajah Zesya yang sedih.
Zesya merasa bersalah karena ia tidak ada disamping ayahnya itu ketika menghembus nafas terakhir. Itulah yang membuat ia selalu mengerutuki hidupnya.
“Yaudah deh, kalau kamu belum mau cerita.”
“Zes, sepenarnya aku kesini mau minta kamu bantu aku jawab soal sejarah. Kamu mau bantu aku ngk???” ucap Wana
“Emm.. okedeh! Gimana kalau kita ke Perpustakaan Daerah ajah, jam 4?
“Oke deh, makasih Zesya yang baikk”
Ucap Wana tersenyum.Wana itu murid 11 IPA 1 tentu saja ia kurang mengerti dengan pelajaran “SEJARAH”, namun dia ahli dalam pelajaran BIOLOGI. Makanya ia milih Jurusan IPA biar ngk ketemu dengan Sejarah, namun nyatanya disekolah ada peminatan sejarah. Walaupun peminatan namun setiap siswa harus tetap masuk pelajar itu.
Kalau Zesya dia itu murid 11 IPS 2.
Dia mah ahli Sejarah, apalagi Sejarah islam. Namun dia juga ahli dalam pelajaran Ekonomi. Jadi gak salah kalau dia itu jadi juara umum jurusan IPS.Tringg..tringgg...
Bel Masuk berbunyi, semua siswa segera berlarian ke kelas masing-masing, begitu pula Wana yang lasung neninggalkan Zesya.
“Ra, hari ini ada pr ngk?” Ucap Zesya baru sadar tugas sekolah karena semalam ia larut dalam kesedihannya dan akhirnya ketiduran.
“ngk kok, lusa baru ada. Tugas B.indonesia." Ucap Rara santai.
Rara adalah teman sebangku Zesya sejak kelas 1, Zesya sudah menganggap Rara seperti saudaranya sendiri. Begitupun dengan Rara.
“Untung aja” sambil mengusap-usap dadanya.
Sekarang pelajaran Sejarah. Ibu Lora tampak sedang menjelaskan di depan kelas dan para siswa mendengar dengan baik.
Gimana permulaannya???
Moga teman-teman bisa nyaman dengan ceritannya yayayay!!!!!!
Jangan lupa vote ya!
🍁👉👈🍁
🖤🖤🖤🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Maple Dipenghujung Tahun
Teen FictionMaple bukan saja sebatas daun yang menjadi ikon bendera Kanada. Maple juga memiliki arti kesederhanaan, kekuatan, kehangatan serta keromantisan dan kesetiaan yang mengikat antara dua orang sahabat dari SMP. Terikat dengan mimpi-mimpi diantara keduan...