Yoongi seharian terlihat tidak nyaman. Bagaimana tidak, tadi siang saat Jimin membantunya menyanyi untuk lagu demo barunya, Jimin seakan menggodanya dengan berpakaian celana ketat dengan atasan oversized, menampakkan bahunya beberapa kali.
Sekarang Yoongi tidak bisa fokus bekerja, padahal comeback mereka sebentar lagi.
"Yoongi hyung~"
Shit, umpat Yoongi dalam hati. Yang dibicarakan datang sendiri kedalam studionya. "Apa?" Jawabnya.
"Uhm... aku bosan, hehe." Enteng Jimin.
Yoongi melirik Jimin. Pakaiannya masih sama, Jimin duduk di sofa dengan menopang dagu membuat dadanya terlihat. Oh! Yoongi dapat melihat jelas puting Jimin disana!
Fokus, Yoongi! Fokus! Yoongi kembali memfokuskan pandangannya ke monitor, namun Jimin malah memggumam lembut, membuat Yoongi buyar lagi.
"Jimin jangan menggangguku," akhirnya, Yoongi to the point.
"Eh? Mengganggu apa hyung?" Polosnya.
"Pergi, kau mengganggu."
Jimin cemberut. "Dasar kejam!" Tapi tidak beranjak dari tempatnya.
"Belum pergi juga?"
Jimin malah mendekat ke Yoongi. "Hyung jangan terlalu sibuk bekerja, aku khawatir." Jujurnya, menjelaskan alasan sebenarnya dia kemari.
Yoongi memutar kursinya menghadap Jimin. Menatapnya dari atas ke bawah, kilatan nafsu terpancar dari matanya. "Oh, aku memang lelah. Mau bantu aku rekam demo lagi?"
"Dua lagu satu hari, hyung?"
"Ini tidak sulit."
Yoongi menarik Jimin ke pangkuannya. Jimin kaget, mencoba berontak tapi Yoongi sudah mengukungnya.
"Hyung?! Mau apa?!"
Yoongi menghidupkan mic di bilik rekaman dan speaker di dalam studio. Dia menyingkap baju Jimin, menghisap puting Jimin yang sedari tadi menggodanya.
"Ahh... hyungg.., besok aku ada latihan menari..," bujuk Jimin namun tidak Yoongi indahkan.
Yoongi terus mengulum puting itu sambil kedua tangannya masuk ke celana Jimin, meremas bokong sexy itu.
"Ahh.." desah lembut Jimin, membuat Yoongi makin bangun.
Yoongi menciumi leher Jimin, meninggalkan bekas disana.
"Yak! Hyung! Jangan membekass.... hueeeee... andwaeeeee...."
Yoongi terus menciumi leher, lalu ke mulut, sampai beradu lidah dengan Jimin. Jimin sendiri yang awalnya protes kini mengalungkan tangannya ke leher Yoongi.
Yoongi melepas pagutan mereka. Dia melepas baju Jimin lalu melepas celananya sendiri. Jimin yang paham turun dari pangkuan Yoongi lalu mengulum penis Yoongi.
"Ahhh... yess... hahhh..." desah Yoongi menikmati permainan Jimin. Jimin memang mahir dalam hal ini.
Crot! Yoongi keluar di dalam mulut Jimin. Jimin menelan semua sperma itu lalu kembali naik ke pangkuan Yoongi. Dia melepas sendiri celananya lalu memasukkan penis Yoongi kedalam lubangnya.
Dia menggenjot sendiri. "Ahhh... hyungg..,, ahhh... Yoongi hyungg... ahhh..."
Yoongi makin menggila. Dia tidak bisa diam saja. Yoongi berdiri, menggendong Jimin lalu menggenjot. Jimin yang sweet spotnya kena mendesah makin kuat.
"Ahhhh iyaa hyunghhh... disituhhh... hahhhh..... hhhaaahhh...." kepala Jimin mendongak keatas merasakan penis Yoongi didalamnya.
Tidak mau membuang kesempatan, Yoongi menggendong Jimin masuk kedalam bilik rekaman.
"Ma-mau apahh hyungghh?" Tanya Jimin.
"Rekam demo." Jawab Yoongi, mengatur mic agar didepan wajah Jimin pas.
Jimin merah padam. "H-hyung mau rekam desahanku?!" Dan suara dari speaker menggema saking kuatnya Yoongi menyetel volume.
Yoongi tidak peduli protes Jimin. Dia kembali menggenjot Jimin bahkan lebih cepat.
"Hhngghh... hhh.. uhhhmmm.... hhhh...." Jimin menahan desahannya, dengan volume sekencang itu satu lantai bisa mendengar desahannya.
"Siapa suruh kamu tahan, Jim?"
"Hhhh... hhh... hyungghh... uhhh... matikann..."
"Tidak mau."
Slap! Yoongi menggenjot keras sampai Jimin menggelinjang.
"Aahhh...!" Jimin mendesah kuat. Tanpa sadar dia ikut menggenjot juga. "Ahhhh... hhahhhh.... Yoongiihhh Hyungghhhh... aaannhhhh....." akhirnya desahannya kembali keluar.
Yoongi tidak mau menyia-nyiakan seinchipun tubuh Jimin. Dia kembali mengulum puting Jimin. Menjilatnya dan menggigitnya bergantian.
"Ahhhh... hhhahhhh... ahhhhnn... emut terusshhh hyungghhh... gatalllhhh... hhhh.... puting Jimin gatallhhh..." Jimin menjambak Yoongi dan menekan kepalanya menuju dadanya.
"Tidak semudah itu baby. Beri aku dirty talk dulu."
"Ssshhhh.... ahhhh... hyungghh... penismuh nikmatthhh... hhhh.... aahhh... Jimin mau hyunggh... kulum puting Jiminnhh..."
"Kurang dirty, baby."
Frustasi, Jimin terus menggoda Yoongi untuk menyentuhnya. Sialnya Yoongi malah berhenti menggenjot dibawah sana.
Tangan Jimin meraih mic, mengarahkannya ke mulutnya sendiri. Yoongi sendiri tidak menyangka Jimin berbuat demikian. "Aahhh... ahhhh... peniss Yoongiihh... yang terbaikhhh... aahhh... perkosa aku hyungghhh.... ahhh..."
Masih diam, Jimin makin frustasi. "Pleasee hyungghhh... fuck me pleasehhh... ahhh... pleaseehhh... genjot lagihh... hhahhhh..."
Yoongi tersenyum kemenangan. "Baby Jimin pintar." Dia kembali menggenjot Jimin dan mengulum putingnya, sesuai permintaan Jimin.
"Aahhh.. aku keluarhh hyungghhh..."
"Bersama sayang," Yoongi menutup penis Jimin agar tidak keluar.
"Akhh... hnggghhh... sakittt hyungghhh..."
"Move faster so you can split yours."
Jimin bergerak cepat sampai Yoongi mendesah hebat. Dia mau cepat-cepat keluar, dia sudah terlalu malu.
"Aaahhhnnn... hyungghhh... ahhh... ahhh... ahhhh..."
"Shittt Jimin! Sexy banget kamu babyy..."
"Akhhh... hhhh.... keluarin cepethh... Jimin.. gakuatthhh..."
Crott! Yoongi keluar didalam Jimin sampai keluar dari lubang Jimin saking banyaknya. Jimin sendiri keluar sampai mengotori wajah Yoongi.
Jimin sebal sekali. Dia cepat-cepat melepas tautan mereka dan memakai pakaiannya kembali, lalu berjalan keluar walau pincang. "Awas kau hyung!"
Yoongi tertawa. "Tunggu albumnya ya sayang."
Jimin merah padam mendengarnya, lalu pergi meninggalkan studio Yoongi.

KAMU SEDANG MEMBACA
BTS ONESHOOT (bl18+)
FanfictionMerupakan cerita Yaoi atau boyslove, homophobic go away🌚 One shoot Vkook, kookv, yoonmin, minyoon, namjin, kookjin, dan pairs lain sesuka otac lucnut autor