Kota Terapung Mogoru adalah kota yang menakjubkan. Kota ini sering disebut sebagai pusat kota perbelanjaan di Bangsa Claytonia. Di lain sisi, jalan tampak begitu ramai dengan orang-orang berjubah dimana-mana dengan toko di sisi kiri dan kanan jalan. Mau tak mau Velicia menatap pemandangan berbeda yang mulai terlihat saat mereka berjalan menyelusuri jalan utama.
Velicia bisa melihat di samping jalan, berjejer berbagai toko yang menjual berbagai aneka barang. Ada yang menjual pakaian, makanan, senjata, perlengkapan sihir, buku sihir, dll.
Ada juga beberapa pertunjukan yang dilakukan oleh beberapa penyihir seperti penyihir berelemen api melakukan atraksi api dan penyihir berelemen air malakukan pertunjukan musik—entah bagaimana air itu bisa mengeluarkan untaian bunyi yang sangat merdu.
Orang dewasa dan anak-anak berpakaian mewah, sementara gerbong mewah lewat di samping mereka. Beberapa bangunan setinggi beberapa lantai, membuat kota ini terlihat lebih padat daripada Magacal City.
Velicia juga bisa melihat anak-anak seumurnya mengenakan seragam yang sama, beberapa berwarna merah, hitam, abu-abu, dan ada juga yang sama dengan seragam Trisha. Velicia hanya bisa berasumsi bahwa mereka satu akademi dengan Trisha.
"Hei, Trisha!" panggil seorang gadis berumur sekitar lima belas tahun sambil melambaikan tangannya ke atas. Gadis itu memakai jubah berwarna merah dengan corak putih. Rambutnya yang berwarna hitam di kepang dua membuatnya terlihat cantik. Ditambah dengan senyumannya yang terukir di bibirnya, menambah kecantikan gadis itu sehingga beberapa orang terlihat terpesona dengan kecantikan yang dipancarkan gadis itu. Dan di jubahnya terlihat ada sebuah pin berlambang segi lima dengan ukiran matahari di tengahnya.
"Oh hai, Lydia!" Trisha juga membalas lambaian tangan temannya. Terlihat Lydia berjalan mendekati tempat Trisha dan Velicia berdiri.
Setelah tepat berdiri di hadapan Trisha, Lydia memasang muka cemberut. Pasalnya ia sebal dengan Trisha karena kemaren dia seperti menghilang ditelan bumi. Lydia mencari kemana-mana. Namun pada akhirnya, Lydia tidak menemukan keberadaan Trisha.
"Kemaren kau kemana, Trisha? Sepertinya aku tidak melihatmu di sekitar Academy Xyrus." Lydia mengerucutkan bibirnya, matanya menyipit sebal.
Trisha yang ditanya, ia malah tertawa canggung. Ia tahu betul kalau sahabatnya, Lydia, paling tidak suka kalau ia pergi tanpa pamit terlebih dahulu padanya.
"Maaf, kemaren aku langsung pergi karena ayah memanggilku. Setelah bertemu ayah, aku disuruh untuk menemui Kak Nick yang sedang di Magacal City. Jadi aku tidak sempat memberitahumu terlebih dahulu." Trisha tersenyum lemah. Dia terlihat menyesal.
Lydia mendengar penjelasan Trisha pun menganggukkan kepalanya, ia mengerti keadaan Trisha yang tidak bisa memberitahunya.
"Baiklah aku maafkan, tapi dengan satu syarat. Kau harus membantuku mencari bahan-bahan untuk praktikum ramuan yang akan aku buat." Lydia tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorcellerie : The Lost Stone
FantasySorcellerie The Series - Book One Velicia dibuat terperangah sendiri ketika ia menyadari bahwa dirinya telah di tarik ke dunia sihir yang bahkan ia tidak sadari ketika melakukan sebuah permainan sihir dengan teman barunya. Mimpi atau nyata, Velicia...