Di dalam kerajaan yang berdiri dengan megah, seorang wanita menatap kosong figura di hadapannya. Disana terdapat figura seorang pria yang memakai mahkota kebanggaannya.
Ia mengusap perutnya, tak lama lagi ia akan membalaskan dendamnya dan mengambil apa yang seharusnya menjadi miliknya.
"Yang Mulia."
Wanita itu berbalik dan melihat penyihir setianya. "Ada kabar apa, Lukas?"
Sang penyihir tersenyum lalu bangkit menatap sang ratu. Ia berkata, "Mereka sudah bertemu, ratu." Ucapan itu membuat wanita yang dipanggil sebagai ratu tersenyum.
"Kau pernah berkata tentang ramalan. Apa ramalan itu?" Tanyanya dengan menatap Lukas tajam.
Sang penyihir memejamkan matanya, ia mengucapkan mantra membuat tubuhnya seolah-olah bersinar.
"Ramalan itu mengatakan, seorang putri lahir pada bulan biru. Dia akan mendapatkannya dan menjadi ratu di istana."
Wanita dengan mahkota yang berkilauan itu menggeram marah. Ia sangat murka dengan ramalan itu. Ramalan yang menurutnya akan membahayakan kerajaannya.
"Ramalan itu nyata. Membahayakan dan memberi kebahagiaan. Sang ratu akan melahirkannya dan sang putri akan menjadi penguasa. Maka kegelapan akan terhapus."
Ucapan itu membuat amarahnya semakin naik. Ia mengucapkan mantra membuat sang penyihir membuka matanya.
"Sudah cukup. Aku tidak akan membiarkannya merampas apa yang seharusnya menjadi milikku, milik kerajaan ini!" Wanita itu berujar marah. Auranya semakin mengerikan jika dirasakan oleh manusia normal.
"Yang Mulia, apa perintah yang harus saya jalani?" Amarahnya mereda, wanita itu tersenyum mengerikan.
"Buatlah mereka semua menderita, bawakan gadis untuk aku jadikan penggantinya." Lukas tersenyum, ia tahu betul apa yang dimaksud oleh sang ratu.
Pemuda itu membungkuk lalu pergi dengan kepulan asap.
Wanita itu berjalan dengan tegap, ia mengusap figura itu lembut dan tersenyum. "Aku akan membalaskan dendammu padanya, percayalah aku akan membuat kita berkuasa." Wanita itu tertawa mengerikan.
Dan inilah awal petaka bagi dunia dimulai.
Pemuda dengan nama Lukas berhenti ketika melihat ruangan yang sangat dikenalnya. Ia menjulurkan tangannya.
Ruangan itu terbuka dengan pintu yang berderit nyaring memekakan telinga. Lukas---penyihir setia ratu---itu masuk dan mendekati kaca yang nampak berdebu.
Ia membuka kaca perlahan sehingga menyebabkan debu-debunya berterbangan. Sebuah berlian berwarna biru nampak bersinar-sinar.
Ia tersenyum lalu memejamkan matanya. Mengucapkan mantra membuat berlian itu bersinar semakin terang.
Setelah itu terjadi guncangan berlian lainnya dari tempat asalnya. Guncangan itu dirasakan oleh kerajaan ini namun tidak berpengaruh apa-apa.
"Teleporaia" ujarnya lalu menghilang dengan kepulan asap.
Raut wajahnya tersenyum senang ketika melihat keadaan yang begitu kacau. Ia menatap hutan yang terbakar oleh api biru dan sungai yang mulai mengering.
"Satu hal lagi." Ia langsung menghilang kembali dan berpijak di sebuah hutan yang sangat lebat.
Ia berjalan dengan cepat membuat semua orang yang berada di sungai waspada. Mata mereka membelalak ketika melihat Lukas dengan senyum yang mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bluecrane Kingdom
FantasyDahulu ketika kebaikan selalu berada di atas. Kelima kerajaan utama yang begitu kuat muncul ke permukaan. Para bangsawan memimpin kerajaanya dengan sangat baik. Negeri mereka jarang sekali mendapatkan malapetaka, atau perselisihan antar kaum. Begitu...