1. Meet You.

1.9K 147 0
                                    


Author's pov.

"AKU BERSUMPAH UNTUK TIDAK MENCINTAIMU LAGI!"

"Baik! Jika itu yg kau inginkan. Aku akan pergi, tapi aku juga akan membawa Rosé jauh darimu."

"Tidak akan kubiarkan!"

"Eomma... Appa.. ja-jangan berkelahi.. aku takut.." ucap anak perempuan dengan takut

"Rosé sayang.. kau masuk saja ke kamarmu, ne? Appa akan menemanimu tidur.." ucap Appa nya

Rosé menangis
"Appa...." ia memeluk Appa nya

"Tenang, Rosé.." Appanya kemudian menatap sinis kearah istrinya.

Kemudian mengantar Rosé ke kamarnya dan menemaninya tidur agar tidak mimpi buruk.

Rosé sangat sering mimpi buruk ketika tidur dan memiliki penyakit insomnia.

"Tidurlah.. Appa tidak akan meninggalkanmu." Ucap Appa nya.

"Aku takut." Ujar Rosé

"gwaenchana.."

Author's pov end.

Rosé pov.

Sudah 13 tahun berlalu, kini aku sudah memasuki jenjang SMA. Tepatnya SMA Jeguk.

SMA elit di Korea Selatan. Aku sangat menyukainya.

Dann.. pagi ini, Appa sudah mengurus perpindahan sekolahku.

"Rosé, cepat turun!" Teriak Appa dari bawah

"Ne, Appa! Aku akan segera turun!" Sahutku dari dalam kamar.

Kurasa Appa mendengarku. Aku pun turun dengan tas hitamku yg tergantung di pundak dan menempel di punggungku.

"Kau sarapanlah dulu, sayang.. setelah ini Appa akan memanggil putra teman Appa yg akan mengantarkanmu. Dia juga sekolah di Jeguk.." pesannya

Inilah sifat Appa yg selalu kubenci. Appa selalu mementingkan pekerjaan.

Aku merubah mimik wajahku, menjadi dingin
"Suruh saja datang sekarang. Aku tidak mood untuk sarapan." Ucapku dingin

Wajah Appa sedikit kecewa.
"Baiklah, maafkan Appa."

Ntah kenapa aku malah semakin menjadi tidak mood. Akhirnya Appa menelpon temannya dan Appa pamit padaku.

"Appa berangkat dulu.. sampai jumpa, sayang.." Appa mengecup keningku lalu meninggalkanku di teras.

10 menit aku menunggu, akhirnya datang juga anak teman Appa ku.

Oh tidak, dia laki-laki dan sangat tampan. Wajah putih, hidung mancung, rahang yg terlihat sempurna, rambut cepak dengan belahan di kiri.

Aku pun masuk.

"hai," sapanya. Aku sangat gugup

"hai juga." balasku

"segeralah masuk." Jawabku

"Oh, baik." Apa ini? Ia bahkan tidak menanyakan namaku atau menyebutkan namanya. yaa, sekedar berkenalan gitu,

Cih, untuk apa aku peduli padanya? Dia saja cuek. Tak peduli juga.

Rosé pov end.

Mobil hitam milik pria itu sudah sampai. Ia langsung keluar dan tak lupa membawa mantel nya.

Terkesan menyebalkan bagi Rosé karena tidak menyebutkan namanya.

Rosé keluar sebelum si pemilik memarahinya karena malah tinggal di mobil.

One Choice (ChaeSoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang