BGiTA#1

62 3 0
                                    

WELCOME

-
HAPPY READ:^

Pagi itu Seorang gadis cantik berbandana pink bersenandung ria menuruni tangga menuju meja makan untuk sarapan

"Pagi semua.." sapa gadis itu dengan senyum yang tak luput dari wajahnya

"Pagi sayang..." jawab mereka yg sudah rapi di meja makan

"Loh... Shena, adik kamu mana?" Tanya wanita paruh baya disana saat Shena baru duduk di tempat nya

"Adek blum turun mom?" Jawab Shena

* Di Ruangan lain *

Kring......

Mata gadis itu menyergit, terganggu dengan suara alarm yg menarik jiwa nya dari alam mimpi

Tangan gadis itu meraba nakas dan mematikan alarm laknat tersebut

Tak sampai 3 menit kemudian

Tok...tok..

"Dek, kamu udh bangun blum?"

Tak ada jawaban

"Kakak masuk ya?" Shena membuka gagang pintu dan berjalan mendekati ranjang

Shena memandang wajah tenang gadis yg masih nyaman terlelap itu

Sudut bibir gadis itu terangkat masih sulit dipercaya Shena bahwa Adik kecilnya benar-benar terlelap di hadapannya

Ia menyentuh pipi gadis yg terlelap itu

"Sheril bangun ini hari pertama kita masuk sekolah, ayo kakak gak mau kita telat!" Shena mengguncang tubuh Sheril pelan

"Uhm.." gumam Sheril seraya merentangkan kedua tangan nya dan perlahan mengerjapkan matanya

"Jam Brpa kak?" Tanya nya

"6.25" jawab Shena

Sheril membulatkan matanya, dengan langkah lebar Ia langsung berlari menuju kamar mandi namun Ia tak berhenti mengomel walau sudah berada di dalam sana

Ia terus menyalahkan kakak nya karna tidak membangunkannya lebih pagi

Sedangkan Shena yg terkena dumelannya hanya terkekeh melihat tingkah adik yang hanya beda waktu 3 menit darinya itu.

10 menit kemudian mereka telah siap dengan seragam sekolah yg sama dan bergegas turun menemui yg lain

Seluruh anggota keluarga menatap kedua gadis cantik yg sedang turun beriringan tersebut

Kembar tapi tak identik, itulah Shena dan Sheril

Shena terlihat rapi dengan seragam dan almamater maron yg pas di tubuhnya

Sedangkan Sheril Ia terlihat santai dengan kemeja yg dikeluarkan dan almamater yg digantung di sela tas sekolahnya, jangan lupa dasi yg hanya bergantung indah di leger jenjangnya

"Ayo Shena, Sheril kita sarapan dulu sayang" sapa Mommy mereka

"Yuk.." Shena menggandeng tangan Sheril

"Aku duluan aja" jawab Sheril cuek

"Yaudah yuk berangkat barang kakak" jawab seorang pria muda yg berseragam sekolah sama seperti mereka. Ia berdiri dari meja makan hendak menghampiri kedua adik perempuannya

"Aku berangkat sendiri!" tegas Sheril dingin dan melangkah pergi meninggalkan seluruh anggota keluarganya, mereka menatap punggung gadis mungil itu dengan tatapan terluka, sangat terluka

"Selalu seperti itu" lirih Shena sendu


* * *

Di Sekolah

Shena

Gadis itu sedang uring-uringan menunggu kedatangan seseorang

Bel masuk sekolah sudah terdengar sejak 15 menit yg lalu tapi sang adik belum juga sampai ke sekolah

Ia menyesal membiarkan sang adik berangkat seorang diri tadi, sampai sekarang pun Ia blum juga menampakkan diri belum lagi ini hari pertama mereka masuk sekolah

Dari kejauhan tampak seorang laki-laki terlihat tergesa-gesa menghampiri Shena

"Ada kabar dari Sheril dek?". Aiden bergegas menuju Shena setelah mendapat pesan dari Shena mengenai adik bungsunya

"Belum kak" mata Shena sudah berkaca-kaca Ia takut adiknya pergi.

Pergi dan tidak kembali lagi, seperti dulu

"Kamu yg tenang ya, kakak coba cari dulu" Aiden hendak melangkah meninggalkan Shena namun sang topik pembicaraan telah menampak kan diri dengan santainya

"Hai.."

Shena langsung berhambur ke pelukan Sheril dan menangis sesegukan

"Kamu kemana aja dek, kakak khawatir tau ngak!" Sheril hanya mendengus pelan melihat sikap kakaknya ini

"Buset dah.." batin Sheril

"Udah kali kak diliatin orang noh, akunya juga masih utuh, gak lecet juga" Sheril melepas pelukan Shena, Mereka menjadi pusat perhatian dan Sheril tidak menyukainya

"Kamu dari mana dek, gk ada yg luka kan, kok bisa lama nyampenya?" Hardik Aiden sambil memegang kedua bahu sang adik

"Gk papa kok" Sheril menepis pelan lengan kekar Aiden

Aiden memakluminya, baginya adiknya baik-baik saja itu sudah cukup

"Mulai besok kamu harus berangkat bareng kita, gk ada pergi sendiri-sendiri lagi!" Tegas Aiden

"Hm.."

"Yaudah kita cari ruang kepseknya yuk" ajak Shena

"Kakak antar ya" jawab Aiden

Shena mengganguk antusias

"Permisi pak Saya mau anter adik-adik saya pak" Sapa Aiden sopan pada seorang Pria paruh baya yg duduk di kursi kebesarannya yg bertuliskan Kepala Sekolah

"Silahkan Aiden, ini toh putri-putri nya pak Adam wah gelis-gelis ya, ayo masuk" jawab pak Raden

Setelah perbincangan singkat mereka pak Raden pun meminta salah satu guru untuk mengantar kedua murid baru itu ke kelas masing-masing

Shera diantar oleh Aiden ke kelas XI MIPA 1 sedangkan Sheril diantar seorang guru perempuan ke Kelas XI IPS 2

Sebelumnya Shena dan Aiden bersi keras agar Sheril satu kelas dengan Shena

"Ayolah dek bareng kakak, gak enak tau dipisah" bujuk Shena

"Skip deh kak, gatel-gatel aku belajar Kimia, lagian aku jurusan IPS waktu sekolah di bandung, udh PW ini"

Akhirnya perdebatan pun dimenangkan Sheril

Bukan apa-apa hanya saja Sheril lebih suka tertidur saat mendengar dongeng Sejarah, dan memaki koruptor saat pelajaran Ekonomi dan Ia tidak akan mendapatkan itu jika duduk dikelas IPA

-Skip Istirahat

Sheril duduk dipojok kantin dengan hikmat sambil memakan makan siangnya

Sungguh indah ketenangan ini, Ia tidak direcoki oleh kakak kembar 3 menit nya itu sebab Kakaknya itu ikut makan di kantin khusus kelas XII di lantai Atas bersama kakak laki-laki nya

Shena memang sangat dimanja, sejak kecil Ia selalu homescholing dan baru ini menginjakkan kaki di sekolah normal jadi dia sedikit sulit bersosialisasi.

Tapi bukan berarti Sheril harus ikut bersama mereka. Big No

Sheril menikmati makanan nya dengan hikmat sampai tiba-tiba

BRAK....

"WOI...ANJINGGG!!" ......

*  *  *

See U, Next?


Bad Girl in The AreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang