Part 21

3.4K 374 4
                                    

Sudah sejak kemarin, Hoseok berada di apartemen Yoongi. Dia hanya tak menyangka akan menginap dan bertemu dengan Mama Yoongi.

Nyonya Min terlihat sangat baik dan juga perhatian. Mereka berdua akrab dengan cepat sekali.

Sore nanti Yoongi akan kembali ke agensinya. Dia masih harus mengurus beberapa hal.

Mamanya sebenarnya tak mengijinkan Yoongi karena dia sudah bekerja terlalu keras.

Namun Yoongi malah berkata, "Gapapa Ma, toh Yoongi suka kok. Mama gausah khawatir."

Jika Yoongi sudah berkata begitu, Mamanya hanya bisa menghela nafas. Padahl Nyonya Min ini ingin Yoongi fokus di kehidupannya bukan sebagai idol, dia juga harus menikah kan? Mama Min ingin segera menggendong cucu.

Hoseok tengah membantu Mama Min memasak sekarang. Dia tidak tau harus bagaimana jika nanti dia di tinggal sendiri bersama Mama Yoongi. Dia tidak pandai mencari topik pembicaraan dengan orang yang lebih tua.

"Mama, Yoongi berangkat dulu ya. Ga jadi sore, ini PDnim nyuruh balik." Ucap Yoongi yang baru saja keluar dari kamar. Mama Min menoleh dan memperhatikan anaknya yang sudah rapi.

"Ga sarapan dulu? Ini udah mau mateng loh." Ucap sang Mama.

Yoongi menggeleng, dia memakai jaket dan maskernya.

"Ga usah mah, Yoongi titip Hoseok aja ya."

Hoseok menatap Yoongi yang terlihat terburu-buru sekali, "Bocah, gue tinggal bentar ya." Ucap Yoongi. Hoseok hanya menganggukinya saja.

Setelahnya, Yoongi pergi dari hadapan mereka. Nyonya Min dan Hoseok menatap satu sama lain. Hoseok jadi merasa canggung.

"Ayo lanjutin, kamu laper kan?" Ujar Nyonya Min mencoba mencairkan suasana. Hoseok hanya tersenyum dan mengangguk.

Di sisi lain, Yoongi menghela nafas beberapa kali. Sepertinya Taehyungㅡteman se-agensinya ini di tuding menjadi perusak hubungan.

Padahal mereka tidak tau jika Taehyung dan Jiminlah yang sudah memiliki hubungan terlebih dahulu. Ini semua salah paham, oh ayolah~!

Yoongi sampai di agensi, banyak sekali wartawan di luar. Sejak kapan mereka disana?

"Yoongi, ayo buruan rapat." Ucap Sejin Hyung.

Yoongi mengangguk, dia mengikuti managernya menuju ruang rapat yang ternyata sudah ada PDnim, Jimin, Taehyung dan manager mereka masing-masing.

"Karena Yoongi udah sampe. Ayo kita bahas." Ucap PDnim.

"Kalian tau kan, berita akhir-akhir ini agak ngawur. Taehyung jadi bahan pembicaraan publik dan kalian bertiga juga kena imbasnya. Jadwal kalian banyak yang cancel."

"Ini sebaiknya gimana? Apa mau bilang kalo Yoongi sama Jimin sebenernya ga ada hubungan dari awal? Toh kan itu salah paham." Ucap Yoongi

PDnim menggelengkan kepalanya, "Nggak, jangan. Kalian berdua baru aja ngadain press conference tentang putusnya kalian. Tiba-tiba ada berita begitu, bukannya itu malah memperburuk keadaan?"

"Bener kata PDnim, Yoongi. Kita gaboleh gegabah dan salah ambil langkah."

"Hah~ kenapa sih media harus bikin berita gitu~" Keluh Taehyung. Dia mengerucutkan bibirnya karena tak bisa menjalin hubungan bersama Jimin dengan tenang.

"Terus sekarang gimana?"

"Atau bikin live bareng? Kita konfirmasi lewat live, kalo live kan enak gitu gak harus denger pertanyaan-pertanyaan ngawur secara langsung. Nanti kita balesin aja komenan fans trus kita jawab kalo mereka nanya selagi gak aneh." Ucap Jimin.

"Yoongi setuju. Kalo harus press conference lagi, Yoongi ga bisa." Ucapnya

PDnim menatap manager mereka satu persatu.

"Gimana manager-nim?"

"Saya setuju. Sepertinya itu ide bagus, mereka bertiga ini kan juga temen. Malah harus dilihatin kedekatan mereka biar fans nggak salah paham." Ucap Manager Jimin.

Bang PDnim tampak memikirkan ucapan mereka.

"Biar saya pikirin dulu. Nanti siang saya putusin. Buat sekarang, jangan buka sosial media dulu."

Mereka semua mengangguk, "Kalo gitu Yoongi balik ke studio ya PDnim. Masih harus ngerjain lagu kan."

Sang CEO menganggukkan kepalanya, beliau mengakhiri rapat dadakan pagi itu dan berlalu pergi termasuk Yoongi yang masuk ke studionya. Dia pusing dengan masalah ini. Kenapa jadi serumit ini?

Direct Message || SOPE [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang