03°

3.3K 338 97
                                    

Seminggu setelah Katsuki membuka matanya kembali, semua orang turut senang dan gembira, Todoroki bahkan tak henti henti tersenyum, pada Katsuki, ibu dan para kakak Todoroki lebih sering mengunjungi rumah sakit, dan tak lupa mama dan ayah tercinta ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seminggu setelah Katsuki membuka matanya kembali, semua orang turut senang dan gembira, Todoroki bahkan tak henti henti tersenyum, pada Katsuki, ibu dan para kakak Todoroki lebih sering mengunjungi rumah sakit, dan tak lupa mama dan ayah tercinta Katsuki pun terus bolak balik rumah sakit untuk melihat anak nya tercinta...

Teman-teman yang lain pun sama, mereka terus menyempat kan diri untuk mampir kerumah sakit hanya kesedang memebawakan makan atau menanyakan kabar, sebuah kebahagian bersama melihat Kastuki terbangun dari komanya yang panjang, walaupun Katsuki belum bisa berdiri dan hanya duduk atau berbaring, namun setidaknya ia bisa berbicara dan mendengarkan, begitupun sudah cukup untuk Todoroki. Mendengar Katsuki berbicara saja sudah membuat Todoroki tersenyum dengan lebar...
.
.
.
.
"Kami permisi Todoroki-sama."

Dokter baru saja memeriksa Katsuki, dan memberikan permisi untuk keluar,

"Terima kasih." Todoroki membungkukan badannya tanda terima kasih karna sudah merawat Katsuki. "Tak apa.." dokter itu menjawab Todoroki sambil membungkuk juga..
Setelah itu, sang dokter pergi keluar, meninggal kan Katsuki dan Todoroki, berdua di ruangan itu.

"Oi..." suara yang dirindukan Todoroki akhir-akhir ini, mulai terdengar jelas di telingan Todoroki
"Hm?" Todoroki yang merasa di panggil pun menoleh ke sumber suara, ia melihat Katsuki yang sedang berusaha mendudukan diri.

"Hey, kau. Kalau mau duduk, pelan, lukanya belum sembuh.."
Todoroki dengan tergesa gesa menghampiri Katsuki dan mulai menenangkannya.
"Persetanan sembuh atau tidak, aku mau duduk! Pinggang ku sakit! Sialan!" Katsuki adalah Kastuki, tak bisa di ganggu gugat.

"Sayang..."

"Sayang, sayang pala kau! Aku mau makan!" Todoroki sudah tak kuat lagi menahan Katsuki, dengan berat hati akhirnya Todoroki menuruti mau Katsuki dan membantunya untuk duduk. Setelah berhasil duduk Katsuki terlihat kebingungan karna Todoroki terus menatap perutnya, dan itu membuat Kastsuki jengkel.

"Heh! Sialan apa yang kau liat?!, mana makanan!" Ucap Katsuki.

Todoroki yang menyadarinya langsung mengalihkan pandangannya dan mulai mengambil makanan yang tadi di antarkan suster..
Setelah itu mulai menyuapi Katsuki dengan tenang.

Sebenarnya Katsuki bisa saja makan sendiri karna tangan nya tak patah atau pun luka, namun entah kenapa, dua hari sebelumnya Katsuki meminta Todoroki menyuapinya, sejujurnya Todoroki agak bingung.

karna pertama kali, saat suster mengatakan bahwa Katsuki sudah bisa makan, namun hanya boleh yang lembut saja seperti bubur dan kawan-kawan nya, Katsuki terlihat ogah-ogahan di suapi Todoroki bahkan ia sampai mengumpat ria saat Todoroki mencoba menyuapinya. Namun saat itu, Katsuki malah meminta dan Todoroki dengan senang hati melakukannya.
.
.
.
.
Empat suapa sudah masuk kedalam mulut katsuki, mereka terlihat tenang dengan suasana seperti ini.

"Berapa bulan sekarang?"
Tiba-tiba saja Katsuki mengatakan sesuatu yang menbuat Todoroki bingung, 'bulan?' 'Berapa bulan?' Maksudnya?

"Apanya?" Tanya Todoroki kebingungan.

𝑳𝒆𝒂𝒓𝒏 ᴛᴏ ʙᴇ 𝐹𝑎𝑚𝑖𝑙𝑦 ; Todoroki Shouto. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang