Harta yang indah
Seorang gadis cantik yang tengah memperhatikan setiap insan yang sedang bergulat dalam dunia nya masing-masing membuat dirinya menjadi seorang yang asing disitu.
Ia memperhatikan segala jenis kegiatan yang sedang mereka lakukan.
Reyna berdiri disamping kamar mandi sembari menunggu dilaksanakannya MPLS disekolah barunya.
MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah).
Namun tanpa disadari gadis tersebut menemui dua orang gadis lainnya yang ia kenal,mereka merupakan teman Reyna ketika ia duduk di bangku SMP.
Jolla Ayessa dan Chicy Shyena.
"Jolla,chicy! Haii..." Sapa Reyna ketika ia sudah mendekati mereka berdua.
Jolla dan chicy saling melihat siapa yang memanggil nama mereka berdua.
"Oh astaga Reyna! Kamu ternyata. Kok bisa ketemu lagi kita disekolah yang sama?!" Jawab Jolla yang telah sadar akan kehadiran Reyna.
Sedangkan Chicy belum menyadari kehadiran Reyna, namun setelah itu "REYNA! LO?! REYNA ASTAGAA! KETEMU LAGI KITA DISINI!" Chicy akhirnya menyadari kehadiran Reyna.
"Heh! Please chi gue mohon banget suaranya dikecilin ya sayang,image nya dijaga yok." Balas Jolla yang sedikit kesal dengan Chicy.
"Hahaha,kalian berdua tetap aja lucu banget hahah. Btw kita satu sekolah lagi loh ini."
"Iya kita satu sekolah lagi!" Balas Jolla dan Chicy serempak.
Akhirnya mereka bertiga melanjutkan perbincangan mereka mengenai beberapa hal tentang masa masa SMA.
Pengumuman kepada seluruh siswa/I yang akan mengikuti kegiatan MPLS silahkan untuk memasuki lapangan.
Mendengar pengumuman tersebut mereka bertiga berjalan menuju lapangan untuk melakukan kegiatan MPLS disekolah baru mereka.
Mereka mengikuti kegiatan baris berbaris dengan hikmat dan tenang.
MPLS berbeda dengan MOS.
MPLS hanya sekedar mengenal setiap lingkungan sekolah tanpa memakai cara cara kekerasan yang diberikan kakel oleh adik kelas nya dan yang memimpin segalanya ialah guru guru.
Walaupun Reyna terpaksa masuk ke sekolah ini tapi Reyna tetap melakukan kegiatan MPLS hari pertama dengan baik dan santai.
Ia mengikuti kegiatan dengan kebahagian dikarenakan dua orang gadis yang menemani nya disepanjang kegiatan,Jolla dan Chicy.
Setidaknya masalah yang sedang ia rasakan hilang walaupun hanya untuk sementara namun ia dapat merasakan kembali kebahagian dihatinya.
Tak ada yang spesial pada MPLS hari pertama ini,namun Reyna tetap bahagia karna kali ini semesta bersama nya,memberikannya Banda baru yang ia doakan akan tetap bersamanya.
•••
Reyna menyelesaikan kegiatan nya hari ini dengan sukacita dan senyuman.Ketika sampai dirumah, semuanya memudar digantikan dengan wajah yang tak memiliki aura sama sekali.
Ia bahkan bingung mengapa itu bisa terjadi padanya.
Reyna memasuki rumahnya yang dibaluti kekelaman bagi dirinya tetapi ia tetap mencintai segala nya.
Berganti pakaian,membersihkan rumah,mencuci piring,memasak, dan segala kegiatan yang dilakukan oleh anak perempuan ia kerjakan.
Reyna melakukan semua itu agar dapat membuat mamanya bahagia untuk hal hal kecil seperti itu.
Reyna menunggu tatapan sinis dari seseorang yang mungkin sebentar lagi akan sampai dirumah.
"Sudah pulang sekolah? Apa saja kegiatan kakak hari ini?" Mama reyna ternyata sudah sampai dirumah.
Reyna menatap mama nya "MPLS ma seperti biasa, kegiatan saat pertama masuk sekolah."
"Kamu sudah makan kak?" Jawab mama reyna.
"Belum ma." Reyna membalas perkataan mamanya.
Mamanya menghampiri Reyna dan memberikan Reyna sekantong plastik yang berisi nasi Padang yang mamanya belikan.
"Kamu makan dulu ya kak,mama istirahat dikamar ya,kalau ada apa apa bilang sama mama."
"Iya ma,mama istirahat aja nanti rey yang Handel rumah." Jawab rey sambil menerima kantung plastik tersebut.
Setelah itu Reyna memakan nasi tersebut.
Namun tak berselang lama seseorang yang memiliki tatapan yang mengintimidasi berada didepan Reyna.
Reyna berusaha untuk tenang namun tak bisa karna tatapan itu sangat memancarkan kebencian bagi dirinya.
Reyna akhirnya lebih memilih memasuki kamarnya dan melupakan tatapan yang sangat menakutkan tersebut.
Ia memasuki kamarnya,mendengar lagu kesukaan nya dari nadin hamizah.
Bertaut-nadin hamizah itulah yang sedang ia dengarkan sembari mengilangkan bayang bayang tatapan kebencian yang diberikan ayahnya kepadanya.
Lama kelamaan Reyna mulai memasuki Alam mimpinya,Alam dimana setidaknya ia dapat merasakan kehidupan indahnya walau hanya sementara.
•••
Silahkan ya divomment! Jadi pembaca yang baik boleh yaa,thanks.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exulansis
Teen FictionBerharap adalah kata yang menjijikan baginya dan bermain drama adalah makanan sehari harinya. Berteman dengan sendu adalah kesukaan nya. melanjutkan hidup dengan rasa sedih sudah biasa baginya,teman? dia takkan mempercayai kata tersebut. Akhir dari...