13. Akan dimulai

1K 11 1
                                    

5 Bulan kemudian..

Jakarta. 8.00AM 

So-hyun menuruni anak tangga menuju ruang keluarga mencari mamanya. Entah hari ini dia merasa sangat bersemangat untuk membantu mamanya memasak bersama para pelayan rumahnya. Tapi, tunggu kemana mamanya? 

Ia berjalan mengelilingi ruangan tersebut. Mamanya tak mungkin kesiangan. Biasanya jam segini mamanya sudah ada di ruangan ini untuk memasak. Ia mencoba mendatangi ruangan  chef Jho. 

" Pagi, kenapa? " Tanya chef Jho. 

" Lo liat Mama gue nggak? " jawabnya pada chef Jho. Sebenernya mereka berdua itu seumuran dan dia adalah pekerja termuda yang ada di rumah So-hyun. 

" Nyonya? gue belum liat tuh biasanya juga udah mondar-mandir sini " Setelah mendengar jawaban tersebut So-hyun langsung berlari menuju kamar orang tuanya yang sedikit jauh dari situ. Pikirannya mulai kemana-mana ia mencoba berpikir semoga tidak terjadi apa-apa. Karena akhir-akhir ini mamanya sering mengeluh kelelahan dan sangat sensitif bila terbentur. Maka dari itu So-hyun takut.

Belum sampai ia sudah berpapasan dengan Wobin. Kakaknya. Wajah kakaknya sedikit pucat dan kebingungan. 

" Lo kenapa bang? mama mana? " 

" Mama sama papa berangkat ke Singapore dek, mama kambuh. Do'a aja ya buat mama sekarang. Kita tunggu kabar dari papa nanti siang " Ujar Wobin dan langsung meraih So-hyun ke dalam pelukannya. So-hyun langsung nangis sejadi-jadinya di pelukan kakaknya itu.

" Kok papa nggak bilang sama kita sih bang.. aku juga mau ikut anterin mama berobat. Aku takut bang.. " 

Mamanya So-hyun ini mengidap penyakit leukimia sejak kecil, dan sampai saat ini masih bisa menikmati hidup, sampai melihat anak-anaknya besar seperti sekarang itu sebuah keajaiban bagi keluarga So-hyun. 

Pastinya So-hyun belum sanggup jika harus kehilangan mamanya, tapi mau bagaimana lagi ia juga nggak sanggup bila harus melihat mamanya menahan sakit dan bolak-balik berobat. 

12.30 PM 

Papanya mereka sudah mulai memberi kabar tentang keadaan mamanya sekarang. Papanya terus-terusan meminta do'a kepada kedua anaknya itu. Di sini So-hyun mencoba berfikir positif benar-benar perlahan untuk tenang. 

Wobin yang terkenal sangatlah garang, kini ia merasa lemah berbanding terbalik dengan sikap aslinya. Mana ada sih orang yang tak merasa rapuh ketika orangtuanya dalam keadaan seperti ini? Wobin terus-terusan merangkul So-hyun dengan dua alasan yaitu karena dia ingin mencoba menenangkan adiknya, dan ketika ia memeluk seseorang Wobin merasa sedikit lebih tenang. 

Kini waktu sudah berganti malam papanya belum memberikan kabar sama sekali setelah memberi kabar bahwa mamanya kritis. Mereka berdua sama sekali kehilangan arah harus bagaimana sekarang ini. Wobin mencoba menelfon papanya itu akan tetapi nomornya tidak aktif. Akhirnya Wobin dan So-hyun memutuskan untuk bergadang malam ini.

Benar-benar penantian panjang, menanti kabar dari papanya itu. So-hyun dan Wobin tetap meneruskan untuk berdoa. Jika hari itu harus datang juga mereka sudah ikhlas. 

Sampai detik ini Wobin dan So-hyun masih dengan mata terbuka, padahal sudah jam dua pagi. Dan akhirnya kabar itu datang. Kabar buruk. 

Pada akhir cerita mama So-hyun akhirnya meninggal dunia. So-hyun merasa rapuh serapuh-rapuhnya. Segala pekerjaannya tertunda hari ini benar-benar tertunda. Kakek dan Neneknya dari mama So-hyun sudah datang jauh-jauh dari Semarang begitu pula keluarga ayahnya. 

Ayah So-hyun belum datang karena prosesnya cukup panjang. Setelah lama menunggu ayahnya pun datang bersama almarhum mamanya. Dan langsung untuk dimakamkan karena memang sudah dipersiapkan dari sana. 

Semuanya sudah berkumpul di pemakaman. Dan proses pemakaman pun sudah dilaksanakan sampai pada titik akhir So-hyun membaca pada batu nisan tertulis nama mamanya di sana. Dengan membacanya So-hyun tambah mengeluarkan air matanya. Ia hanya teringat bahwa banyak sekali hal yang diinginkan oleh mamanya yang belum ia wujudkan. Ia tambah sedih mengingatnya merasa sangat bersalah, merasa sangat terlambat untuk semuanya. Yeun yang baru saja datang langsung berlari memeluk So-hyun dengan kencang. Yeun juga merasakan sedih yang teramat dalam karena mengingat apa saja yang telah dilakukan oleh mamanya So-hyun untukknya.

" Lo pasti bisa So-hyun, yang sabar ya gue selalu ada buat lo tenang ajaa " bisik Yeun sembari masih memeluk erat sahabatnya itu.

" Gue yakin gue bisa, tapi gue yakin gue telat Yeun buat ngewujudin apa yang mama gue mau gue ngerasa bersalah bangett " ujar So-hyun yang terus-terusan menangis. Wobinpun mendekati So-hyun dan tersenyum kepada Yeun. 

" kita lanjut di rumah aja ya.. yuk sini adeknya abang sinii " Ujar Wobin sambil mengulurkan tangannya untuk memeluk adeknya. 

" Bang turut berduka ya.. Mungkin ini jalan terbaik buat mama ya bang " ujar Yeun kemudian.

" Gue udah ikhlas juga, karena gue dari kecil udah mikir pasti cerita ini, berita ini pada akhirnya bakalan sampai di kehidupan gue juga dan gue ga bisa ngehindar dari cerita itu, ya sekarang gue sama So-hyun harus lebih baik lagi buat papa yang masih ada sampai sekarang dan bakalan buat bangga mama juga walau mama udah di sana " Ucapnya panjang lebar sembari meunt adiknya itu menuju parkiran. 

Sesampainya di rumah So-hyun semua keluarganya sudah berkumpul bersama. Papanya So-hyun terlihat tegar, So-hyun yakin pasti papanya merasa rapuh dibalik senyuman itu.

Kembali teringat cerita cinta orang tuanya itu sangat bahagia, entah kalian percaya atau tidak yang jelas papanya adalah cinta pertama dan terakhir mamanya begitu juga sebaliknya.

Akhirnya So-hyun menghidupkan ponselnya. Dan..

+82657... calling...

(Korean Language)

" Halo? "

" Iya, dengan siapa ini? "

" Aaa.. syukurlah kamu
Mengangkatnya, So-hyun ini
Lee Soo-Man.. "

" Sajangnim? Aaa.. terimakasih
sudah menelfon saya "

" Iya sebelumnya saya turut berdukacita
atas meninggalnya mama kamu ya, oh iya ini saya sedang menuju ke rumah kamu tunggu sebentar "

" Sajangnim sudah di Jakarta? "

" Iya, baiklah sampai jumpa So-hyun "

" Iya terimakasih sekali lagi terimakasih sajangnim "

Hehe..
Mon maaf ya gaess telat ga sesuai janji abis belum sesuai target minimalku.
Tapi makasih buat yang udah baca dan vote. Yg ga vote dan hanya baca juga makasih :)

Cerita ini bakalan aku buat ga panjang-panjang banget soalnya aku juga mau buat cerita halu bersama Tiktokers:v si Jason William Winata gaess.. buat yg belum tau siapa Jason nih ku kasih tauu..

Tenang aja aku bakalan selesaiin cerita ini dulu baru bikin cerita yg sama Jason itu bye byee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tenang aja aku bakalan selesaiin cerita ini dulu baru bikin cerita yg sama Jason itu bye byee....

Love Story | Mark Lee × YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang