14. Fighting!

158 10 0
                                    

Selang beberapa menit terlihat di halaman rumah So-hyun ada beberapa mobil mewah memasuki halaman rumahnya, dan So-hyun langsung berlari menyambut Lee Soo Man

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selang beberapa menit terlihat di halaman rumah So-hyun ada beberapa mobil mewah memasuki halaman rumahnya, dan So-hyun langsung berlari menyambut Lee Soo Man. Papanya juga langsung ikut menyambut. 

" Terimakasih sudah datang kemari pak, " ujar papa So-hyun dengan ramah.

" Semoga inilah yang terbaik bagi istri anda ya, semua pasti akan tiba waktunya anda adalah saya juga di masa lalu, jadi saya tau persis bagaimana rasanya. Untuk So-hyun, tetap semangat ya ada papa kamu yang masih memberi semangat dan menantikan beribu kebahagiaan yang akan kamu beri " ujar Lee Soo Man sambil mengusap lembut rambut So-hyun. 

" lalu? " Tanya Lee Soo Man pada Wobin yang berdiri di sebelah So-hyun.

" Selamat siang pak, saya Kim Wobin kakak So-hyun " Lee Soo Man memasang wajah yang sangat kaget karena melihat ketampanan Wobin.

" Keluarga ini banyak sekali yang tampan dan cantik yaa " 

Setelah pembicaraan itupun mereka masuk ke dalam rumah So-hyun. Lee Soo Man paham sebenarnya hari ini bukan saat yang tepat untuk membicarakan soal pekerjaan, tapi sepertinya So-hyun malah membutuhkan itu sekarang karena daritadi Lee Soo Man memperhatikan So-hyun yang sedang membicarakan soal pekerjaan terus-terusan. 

" So-hyun, " panggil Lee Soo Man. 

" iya ada apa sajangnim? " 

" gimana ini udah lima bulan yang lalu kita janji buat bikin kamu masuk ke dalam anggota SM Entertainment, kamu nggak berubah pikiran kan? " Tanyanya. So-hyun-pun melirik ke papanya, kakaknya bahkan kepada kakek dan neneknya.

" hm, maaf sajangnim, saya sepertinya belum bisa menepati janji saya yang dulu, saya masih butuh waktu karena setelah ini saya mau tinggal di Semarang bareng sama kakek sama nenek, saya masih butuh waktu " ceritanya.

" Sebenarnya tidak masalah mau kapanpun kamu memulainya, kita akan menerima kamu dengan baik, apalagi Mark juga sangat senang jika rekan kerjanya cantik seperti kamu " 

Dalam hati So-hyun ingin berkata mengapa tidak dengan Kang Mina saja, dengan begitu berita tentangnya dan Mark akan hilang lenyap, toh tidak akan ada satu orangpun yang suka jika So-hyun yang dekat dengan Mark.

" Kamu bisa kasih kabar ke saya jika kamu sudah siap ya, baiklah sepertinya saya sudah memakan banyak waktu khusus untuk So-hyun, semoga apa yang saya katakan tadi bisa jadi penyemangat buat kamu dan keluarga kamu, dan jangan lupa untuk berdoa karena mama kamu hanya butuh itu sekarang ok? saya pamit "

Setelah itupun, Lee Soo Man langsung pergi bersama beberapa bodyguard . Kini So-hyun beranjak menuju kamarnya kembali merancang rencananya selama di Semarang apa saja yang harus ia lakukan, apa saja yang dapat membuat pikirannya tenang. 

Ia sudah tak memikirkan kedai kopinya itu lagi karena ia sudah percaya kepada Wobin. Jadi selama ia tinggal pekerjaannya yang ada di sini tetaplah berjalan lancar. Jadi dia sudah tenang. Oh iya semenjak masalah dengan Mark usai iapun tak pernah lagi chat dengan Mark. Nomor Mark sepertinya juga sudah ganti. Entahlah So-hyun tak peduli. Baru saja ia meletakkan tubuhnya di atas kasur tiba-tiba chat dari seseorang masuk.

 I-message 

+82123...

Hi So-hyun! 

Who are you?
where did u get my number?

from Lee Soo Man sajangnim
Why?

Seriously? who are you?!

I'm Mark Lee! Nomer gue kedetek sama sasaeng, sialan emang!
Gue turut berdukacita ya So-hyun anak-anak juga
nitip lewat gue soalnya ga punya nomer lo dan ga kenal sama lo 

Thanks Mark, oh iya keknya acara kita diundur soalnya gw
blm siap buat kerja dulu mau nenagin diri dulu

It's okay, jangan lupa tetep
Jaga kesehatan ya!
See you, ga sabar satu job sama fans
sendiri nihh...

See you!

Demi apapun setelah kejadian itu, So-hyun diambang senang dan bingung. Tapi apapun yang terjadi ia harus pergi untuk tinggal di Semarang selama beberapa hari mungkin minggu mungkin bulan ataupun tahun ia tak mengerti, bahkan Yeun juga mau ikut tapi Yeun juga kuliah. Jadi Yeun sesekali akan berkunjung.

Hari dimana So-hyun harus berangkat ke Semarangpun tiba. Ia berangkat menuju bandara diantar oleh Wobin, papanya, dan juga Yeun. Diakhir-akhir ini So-hyun merasa aneh dengan kakaknya itu, Yeun juga seperti ada sesuatu dibalik mereka. Dan dugaan So-hyun benar, mereka berdua sudah berpacaran sejak seminggu yang lalu. Hmm... Cocok memang sih mereka.

" Dasar abang mah, pantesan ga boleh pinjem hpnya, ikut seneng gue kalo gitu. Lo juga ya beraninya boongin gue " ujarnya sambil mencubit pinggul Yeun. Lalu beralih memeluk papanya, dan memeluk kakaknya.

" Gada yang jailin abang lagi deh.. "

" Ada ajaa.. " Jawab So-hyun sambil mengarahkan bola matanya ke arah Yeun.

" Udah ah, adek berangkat ya pa, abang, Yeun babayyy " semuanya melambaikan tangan pada So-hyun. Dan So-hyun perlahan mulai tak terlihat karena sudah semakin menjauh.

»»»»

30 Menit kemudian..

" Kakekkk... Nenekk... astaga, kan So-hyun udah bilang So-hyun bisa sendiri " ujarnya sambil bersalaman dengan kakek dan neneknya. Lalu berjalan menuju parkiran dan pulang.

Gaess maaf banget baru up. Dan maaf aku keknya bakalan up cerita baru tapi tenang aja cerita ini tetep lanjut kokk:))
mohon dukungannya gengss
makasi banget buat yg udah baca dan vote yaa
saranghae!!!

Love Story | Mark Lee × YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang