prolog

1.7K 197 25
                                    

"Demi Tuhan, Jaemin. Umurmu saat ini sudah memasuki kepala tiga! Kuingatkan sekali lagi jika kau lupa. Hampir semua teman sebayamu sudah menimang anak. Hanya tersisa kau yang masih betah menyandang status bujang lapuk. Cepat cari pacar dan menikah, sebelum wajahmu dipenuhi kerutan sampai tidak ada satupun gadis cantik atau pria manis yang mau menikah denganmu!"

Jaemin menanggapi dengan anggukan malas nasihat panjang lebar dari wanita manis bersurai hitam yang sedang berkacak pinggang. Kedua manik indahnya juga menatap tajam ke arahnya.

Ingin rasanya membalas semua ucapan sang kakak, namun Jaemin urungkan. Karena ia tahu betul jika dibalas, maka percakapan ini tak akan ada ujungnya.

"Kau ini mendengarkanku atau tidak sih?!"

"Istriku, sudah cukup. Jaemin baru saja pulang kerja. Biarkan dia istirahat dulu, oke?"

Jaehyun, suami Taeyong datang disaat yang tepat. Menjadi penengah diantara Jaemin dan Taeyong sembari membawa dua gelas mug berisi teh hangat kemudian meletakkan mug itu di depan Jaemin dan Taeyong.

"Terimakasih, kakak ipar! Kau memang yang terbaik." Jaemin tersenyum genit ke arah Jaehyun sebelum menyeruput teh miliknya.

Taeyong mengernyit jijik. "Yak! Berani-beraninya kau menggoda suamiku!"

"Barusan kakak menyuruhku untuk mencari pacar bukan? Ini salah satu usahaku juga. Siapa tau Kak Jaehyun lelah menjadi suami kakak dan ingin mencoba berubah haluan menjadi istriku."

"Istri kepalamu! Siapa yang mengajarimu jadi perebut suami orang hah?! Akan kusunat habis burung ke—   oh astaga, kepalaku sakit." Taeyong memijit pelipisnya pelan begitu kepalanya berdenyut secara tiba-tiba. Rasanya ia akan mati muda bila terus berhadapan dengan adik nakalnya yang satu ini.

Sedangkan Jaehyun hanya menggelengkan kepala. Sudah hafal betul dengan kebiasaan Jaemin yang suka menggoda istrinya. Maka ia mengambil inisiatif untuk memisahkan mereka sebelum Taeyong benar-benar mengamuk.

"Jaemin, kakak minta tolong jemput Jisung di sekolahnya ya? Kakak ada janji memanen lele di empang Pak Jaehwan."

Jaemin menyetujui permintaan kakak iparnya. Hitung-hitung sekalian refreshing untuk menghilangkan penat. Selain itu, karena sudah lama sekali ia tidak menemui keponakannya akibat tanggung jawab menjadi seorang CEO menyita sebagian besar waktunya. Jaemin akui ia juga merindukan keponakan jangkungnya itu.

"Baiklah, aku pergi dulu. Jangan marah-marah terus, Kak Yongie. Nanti keriput di wajahmu bertambah."

Jaemin langsung bergegas keluar saat melihat Taeyong hendak melemparnya dengan vas bunga.

"BOCAH SIALAN! KEMBALI KAU BUJANG LAPUK!"










Na Jaemin

Jung Taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jung Taeyong

Jung Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jung Jaehyun

Jung Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Tbc









p.s : ketika works di sebelah belum kulanjutkan, aku malah dapet ide membuat works ini. nomu mianhae. (╥_╥)

p.s.s : sebenarnya aku ini penumpang kapal markhyuck garis kerad. buuuuuut, aku juga suka kapal nahyuck. karena ff nahyuck masih terbilang sedikit (ini menurutku aja sih kayaknya, hehe.) jadi aku buat sendiri aja. gemes aja gitu liat mereka berdua. :<

p.s.s.s : kalian bisa panggil aku choco, kak, atau hyung. jangan panggil thor ya, soalnya aku nggak punya palu segede gaban. :'D

Oh My!  -nahyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang