"hallo semuanya,perkenalkan nama saya athar pramuditya atau biasa dipanggil athar berasal dari bandung dan alumni SMPN 1 Bayangkara.hobi saya adalah menghafal rumus fisika dan say-"anjir hobinya kagak maen-maen."
potong siswa laki-laki yabg duduk di bangku belakang sambil melongo tidak percaya."What the fu*k men??!!!
Dia gila ngga sih?
seperti kenapa ada orang yang bisa-bisanya hobi ngafalin rumus fisika yang susahnya minta ampun yang buat kepala pusing tujuh keliling kek ngga ada hobi yang lain aja."itulah sosok athar yang otaknya setara dengan elbert einstein atau jangan-jangan dia titisan bapak fisika?kalo sampe bener,parah si bisa mampus kelas XI mipa 2 karena punya temen kelas yang pinternya minta dikurangin.
selain pinter fisika dia juga manis sperti gula aren katanya.laahh kok aren? yaa karena yang gula pasir hanya jaehyun seorang yang manisnya membuat para semut tergila-gila.memang si gula aren juga manis, tapi gula pasir lebih menggoda. Yekaaann?
••••
"anjir kok susah amat sih?."
celetuk ara yang misuh-misuh tidak karuan.terkadang juga sesekali mengumpat.
bagaimana tidak?bayangkan seharusnya awal masuk SMA adalah hal yang paling di nantikan oleh beberapa orang.
anak SMP yang menjelang masuk SMA berekspetasi tinggi nanti masuk Sekolah baru,bisa bertemu dengan orang-orang baru,teman baru,kakel baru. Dan lebih tepatnya melihat kakel cogan sebagai sarana cuci mata.
ekspetasi para pelajar angkatan 2020 pupus sudah bisa merasakan bagaimana indahnya MOS kemudian jatuh cinta dengan ketua osis atau dengan most wanted sekolah. Semua itu hanya khayalan bukan?.
ketika dihadapkan dengan kenyataan bahwa ada pandemi yang mengharuskan semua orang tidak kemana-kemana termasuk ke sekolah,semua itu berlangsung selama kurang lebih 1 tahun.
coba bayangkan bagimana sulitnya?
"dahlah,nyerah gue.belajar di rumah satu taun ngga dapet apa-apa.pinter kagak goblok iya."
celetuk ara sambil memainkan bolpoin di tangannya.
"cape gue libur mulu,pas masuk ehh langsung ujian.gue kayak wtf?!! Ini gila??!! gue mau otw kelas XI unsur periodik aja gue masi liat tabel."
Lanjut ana teman ara yang sudah hampir depresi.teman-temannya yang lain hanya bisa meng-iyakan dan mengagguk pasrah karena mereka juga merasakan bagaimana pahitnya belajar dirumah.belum lagi bayar SPP lancar jaya tiap bulan.
•••
di pojokan paling belakang merupakan tempat ternyaman bagi siapa saja termasuk athar.hari ini pertama masuk di sekolah baru yang menurutnya biasa saja dan tidak ada yang istimewa.hari pertama sekolah di suguhkan dengan ulangam fisika yang benar-benar athar sukai.tidak aneh memang,baginya fisika adalah segalanya.tanpa fisika barang-barang elektronik tidak akan pernah ada.itulah persspektif fisika menurut pandangan seorang athar
berbeda dengan gadis yang sedang grusuk-grusuk di sebrang sana membolak-balikkan kertas yang ada di tangannya.
sudah beberapa kali dia terlihat begitu despresi hanya karena melihat deretan soal-soal yang tidak dimengerti ara tersebut.
"kiw nes, lu ngerti ga?"
tanya ara pada nesa temannya yang notaben pintar fisika.Anes hanya menjawab dengan gelengan dan ara bisa lihat jika kepala anes sedang panas-panasnya sekarang
"anjir,anes aja gabisa apalagi gue yang otaknya dangkal ini"
pada saat ara sedang mengerjakan soal-soal fisika yang sebenarnya hanya pura-pura mengerjakan, diliriknya bangku paling pojok kanan tepat pada murid laki-laki yang baru pindah tersebut.
athar yang sedang mengerjakan soal fisika merasa diperhatikan reflex menoleh ke samping dan melihat siswa perempuan kepergok sedang menatapnya.
ara yang di tatap seperkian detik seperti itu langsung memalingkan wajah berpura-pura mengambil sesuatu.
"duh,mati gue kepergok liatin dia.bisa kepedean dia."
Ucapnya dalam hati."kriiiiinngggg"
bel berbunyi yang menandakan ujian telah selesai
Ara yang kalang kabut sendiri.pasalnya dia hanya mengerjakan satu soal saja yang itupun dia tidak tau benar atau tidak.
"waktunya sudah habis,silahkan di kumpulkan"
Ucap pemgawas tersebut.tetapi mipa 2 seolah-olah tuli dan tidak beranjak dari tempat duduk masing-masing,sehingga ada murid laki-laki yang maju kedepan menyerahkan hasil ujiannya yang membuat pusat perhatian ter ahlihkan padanya.
"anjir,dia udah jadi? Kok bisa sih?"
Tanya salah satu siswa yang tidak percaya athar bisa selesai dengan tepat waktu.ara yang melihat itupun hanya mengacuhkan.tidak peduli athar udah jadi apa belum,yang jelas dia ketar-ketir sendiri membayangkan dirinya belum selesai
"bapak,hitung sampai lima,jika tidak ada yang mengumpulkan,bapak tidak menerima hasil ujian kalian!"
dengan ucapan pak hartono yang lantang tersebut,lantas membuat seluruh nyali siswa menciut dan segera mengumpulkam hasil ujian masing-masing juga termasuk ara.
"bodo amat gua sama hasilnya,dapet bagus iya dapet jelek juga iya"
duduk,kerjakan lalu lupakan.