Junghyun memandangi Yerin dan Jungkook dari ambang pintu, tapi bukannya melepaskan pelukannya kepada Jungkook, Yerin malah semakin erat memeluk tubuh Jungkook sambil diselingi senyum nakal, menggoda calon suaminya.
"Mau sampai kapan kalian menepel satu sama lain seperti itu?" Junghyun kehilangan kesabarannya. Yerin tersenyum penuh kemenangan melihat kecemburuan calon suaminya.
"Aku belum mengijinkan kau masuk, Sobat!" Jungkook memeperingatkan Junghyun yang telah memasuki kamarnya dengan wajah masam.
"Kau melarangku?" Junghyun meraih pinggang Yerin agar terlepas dari Jungkook. "Dan membiarkan dia?"
Jungkook tahu benar siapa yang dimaksud'dia' oleh kakaknya. 'Dia' yang dimaksud oleh Junghyun sedang menikmati permainan ini.
"Hentikan tawa menjengkelkanmu, Little!" Yerin menaikkan bahu tidak peduli, namun Jungkook bisa melihat dari senyumannya, bahwa gadis itu bahagia. Bahagia di pelukan kakaknya.
"Dia beruntung karena masih adikku." Tatapan bengis Junghyun sudah menyiratkan apa yang dimaksud 'beruntung'.
Ini saatnya bermain. Sifat protektif Junghyun selalu menggelitik Jungkook untuk semakin menyulutnya, walaupun akibatnya bisa sangat mengerikan.
"Bagaimana dengan Mark?" Permulaan yang bagus. Jungkook menunggu reaksi Junghyun saat mendengar ia menyebut nama Mark Lee. Tebakan Jungkook tepat,sorot mata Junghyun terlihat mematikan.
Mark Lee memang subyek yang telah masuk daftar hitam Junghyun, walaupun Yerin telah berusaha dengan berbagai cara untuk meyakinkan Junghyun bahwa hubungan mereka telah berubah. Sesungguhnya Jungkook juga akan memiliki perasaan yang sama dengan Junghyun. Mark Lee terlalu luar biasa dalam usaha penyelamatan Yerin saat insiden dengan Yebin yang lalu. Belum lagi, ibu Yerin, Kang Dahyun, sampai saat ini masih begitu menyayangi Mark. Seorang mantan kekasih yang begitu disukai calon mertua, tentu saja bukan hambatan yang ringan.
"Jangan mencobaku,sobat!"
Peringatan pertama dan Jungkook menikmatinya."Kali ini kau yang mencari gara gara Jung!" Yerin mengancam Jungkook dengan matanya.
"Ini juga kesalahanmu, Little!"
"Mengapa aku?" Yerin mengerutkan keningnya karena kekesalan Junghyun juga merambat kepadanya.
"Kalau saja kau benar benar memutuskan hubunganmu dengan orang itu...."
"Dia menyelamatkanku. Dia mencoba menyelamatkan Yebin melalui Choi Haeyoung." Junghyun menghela napas pasrah, tidak bisa memungkiri kebenaran positif tentang Mark.
"Hanya saja..."
"Hanya saja apa?" Yerin mendorong dada Junghyun menjauh, ia tak menyukai kecemburuan Junghyun yang menggebu gebu.
"Kau selalu dikelilingi oleh pria pria yang..."
"Pria? Siapa?"
"Si brengsek Mark Lee, lalu adikku sendiri," Junghyun memelototkan matanya kepada Jungkook yang acuh menaikkan alisnya tidak peduli. "lalu...."
"Bagaimana dengan Jung Heoseok?" Kali ini ada seseorang lain yang berdiri di ambang pintu. Jungkook melonggokkan kepala melewati bahu Junghyun, lalu tersenyum'senang'. Ia melirik penuh arti ke kakaknya yang sedang menggumamkan "damn" tanpa suara sambil memejamkan mata dan menarik napas panjang.
"Heoseok Oppa!" Yerin berseru gembira, melepaskan begitu saja pelukan Junghyun kemudian menghambur ke pelukan Heoseok- sepupu yang selalu menempatkan dirinya sebagai perempuan tersayang ke dua setelah Hyun Jikyung, ibunya.
"Kapan datang?" Yerin menengadahkan kepalanya untuk menerima kecupan Heoseok di keningnya.
"Baru saja, Sayang!" Heoseok memeluk Yerin seraya melirik Junghyun yang menatap mereka dengan tajam saat Heoseok menggiring Yerin keluar kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touched By Love
Fanfiction*Sorry enggak pinter bikin deskripsi,kuy langsung baca !!!!!!