3rd POV
Di tanah lapang yang luas. Para trainee tengah melakukan tes manuver 2D. Beberapa dari mereka gagal melakukannya yang berarti mereka tidak bisa melanjutkan pelatihan militer untuk tiga tahun kedepan.
Scarlet Rin memperhatikan keadaan dari jarak yang sedikit jauh dibawah pohon rindang. Manik merahnya masih setia menonton tes manuver 2D. Mungkin banyak orang yang menganggapnya aneh karena memiliki warna mata yang tidak umum. Rin sendiri heran dengan hal itu. Tapi, Ia tidak bisa memastikannya mengingat dirinya bahkan tidak pernah mengetahui kedua orangtuanya.
Rin berada disini saat ini karena memutuskan untuk menerima undangan dari Keith Shadis. Keputusannya bulat begitu memastikan Aoi Rin, adik perempuannya, berada di pelatihan militer saat ini.
Sayangnya, Aoi Rin kehilangan ingatannya. Dari informasi yang didapat, Aoi mengalami benturan di kepalanya cukup parah saat keributan di Shiganshina. Beruntungnya, Ia bisa tiba di pengungsian dengan bantuan salah satu prajurit Garrison.
Senyuman terukir di wajah mungil Rin setelah melihat Aoi berhasil menjalani tesnya. Jujur saja, Rin tidak menyangka adiknya itu akan mengikuti pelatihan militer. Aoi tidak terlalu menyukai pertarungan melainkan obat obatan. Siapa sangka jika perempuan itu kini siap menjadi seorang prajurit.
"Ao, walau kau melupakanku, setidaknya melihat kau baik baik saja saat ini itu sudah cukup bagiku." Gumam Rin pada diri sendiri.
Berbeda dengan Aoi, Rin menyukai pertarungan. Tapi, bukan berarti Ia suka berkelahi. Gadis itu belajar bela diri semenjak beberapa anak seusianya suka menjahili mereka. Sebagai gantinya, Aoi memutuskan untuk belajar tentang medis.
Namun, pernah suatu hari mereka bertukar ilmu. Aoi mengajari Rin tentang medis, Rin mengajari Aoi tentang bela diri. Mungkin hal itu yang membuat Aoi bisa bertahan hingga saat ini.
Nama trainee kembali dipanggil untuk melakukan tes. Mikasa, itulah yang ditangkap indera pendengaran milik Rin. Mikasa dapat melakukannya dengan mudah.
Entah kenapa melihat trainee itu, Rin teringat seseorang. Seseorang yang membantunya hingga bisa menjadi diri Rin yang sekarang. Seseorang itu ialah Levi. Meski agak menyebalkan dengan sifat ketusnya, tapi, Rin tau, Levi orang yang peduli. Bukan hanya pada dirinya, melainkan seluruh prajurit. Walau tidak terlalu ditunjukkan, Levi peduli terhadap bawahannya. Setidaknya itu pendapat Rin tentang pria dengan julukan manusia terkuat.
Rin semakin mefokuskan penglihatannya begitu trainee dengan nama Eren dipanggil. Laki laki itu terlihat agak gugup untuk melakukan tesnya. Begitu tali ditarik, Eren dapat mempertahankan keseimbangannya. Namun, itu hanya sesaat. Tubuh Eren menggantung dengan kepala dibawah.
Rin menyadari suatu hal. Ia beranjak dari tempatnya dan melangkah dengan cepat ke lapangan.
"Ganti sabuknya!" Titah Rin begitu Ia tiba di depan Eren.
Keith yang berada di dekat Rin hanya diam mengiyakan permintaan Rin.
Sabuk milik Eren diganti dengan cepat. Eren melakukan tes ulang dan berhasil dengan mudah.
"Aku terkejut kau bisa melakukannya dengan sabuk yang rusak." Gumam Rin, pandangannya beralih pada Keith Shadis yang tak jauh darinya. "Maaf tiba tiba begini." Sepertinya rasa sopan santun pada dirinya datang terlambat.
"Daijoubu." Jawab Keith. "Seperti yang diharapkan dari bawahan Erwin. Kau bahkan dapat menyadari hal ini dengan cepat."
***
Cukup banyak trainee yang lolos dari tes manuver 2D sebelumnya. Cukup banyak juga yang gagal dalam hal itu.
Rin berdiri dengan tegak dihadapan trainee yang berhasil lolos. Gadis itu siap melaksanakan kelasnya di lapangan. Walau dibilang pelatih, instruktur, guru atau apapun, usia Rin tidak terpaut jauh dengan para trainee. Bahkan ada trainee yang seusia dengannya atau bahkan lebih tua darinya. Hal itu juga yang membuat beberapa trainee yang tidak mengenalinya, sebagai salah satu petinggi pasukan pengintai, menatap dengan remeh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Attack on Titan X OC
FanficSeratus tahun lamanya dinding yang melindungi umat manusia telah berdiri. Melindungi umat manusia dari ancaman kepunahan yang terjadi akibat Titan tak berakal. Namun, Tahun 845 Shiganshina berhasil di terobos oleh Titan hingga ke dinding Maria. Umat...