Part 3

3.5K 364 120
                                    

Lucassss (S nya empat) = Lucas sadboy :(

Banyak bat Lucas, overdosis🙈

.

.

.

"Ya, ini..."

Mereka berjongkok seakan mereka baru saja melihat hantu dan menjawab tanpa sadar. Setelah mendengar itu, Lucass membalikan tubuhnya dan menggunakan teleportasi. Tujuannya adalah pernikahan Athanasia, dimana akan dimulai sebentar lagi.

***

Koridor menuju ruangan tunggu pengantin, dihiasi dengan bunga yang harum, renda menawan, dan berlian yang bersinar.

Setelah beberapa saat, suara langkah kaki berat terdengar disana. Itu adalag Felix dan Claude yang muncul dari ujung koridor.

Ini adalah pesta pernikaan princess Athanasia, satu-satunya princess di Obelia, yang tidak diprediksi akan disetujui oleh raja Claude.

Namun, pada hari yang diberkati ini, mood Claude jatuh ke bawah.

Tentu saja, ini bukanlah pemikiran yang cukup baik untuk muncul di depan putrinya. Tapi Athanasia, yang sedang menunggu di ruangan pengantin, tidak menyadarinya.

"Felix,"

"Ya, Yang Mulia."

"Ini terlambat untuk mengatakan bahwa perlahan seseorang pergi tanpa kusadari."

Claude bergumam, berdecak, mengingat seseorang tanpa kepengalaman yang baru dia temui saat akan bertemu dengan Athanasia.

"Untuk waktu yang lama, tanpa menyadari apa yang akan terjadi dihadapanku, dia sudah ada disekitar putriku dan menjadi pilihannya. kamu dapat mengatakan bahwa keberuntungan adalah hal terbaik di dunia."

Sekarang rencana Claude sangat kotor karena dia tidak menyukai kamar pengantin. Dia menyalahkan kesalahannya dimasa lalu, ketika dia mengizinkan laki-laki berambut silver di samping putrinya saat dia kecil. Namun, jika dia menyesalinya, ini sudah terlambat.

Felix, yang berada disampingnya tersenyum,

"Tapi sungguh, tidak peduli siapa yang princess Athanasia pilih, kandidatnya tidak akan pernah ada di hati Yang Mulia."

Seperti apa yang dikatakan Felix, siapapun yang akan menikah dengan Athanasia hari ini, Claude pasti merasa buruk.

Claude memberikan ancaman mengerikan pada pengantin pria saat bertemu beberapa saat lalu dan mengatakan, 'Jika aku melihat air mata putriku menetes karenamu, kau akan mati dengan kejam.'

Namun, dia tersenyum tanpa usaha dihadapan Claude dengan aneh, dia tidak mengubah ekspresi wajahnya. Lalu, dia berkata tanpa takut di depan Claude seraya mengatakan, 'Aku akan hidup bahagia dengannya.'

Wajah Claude kusut seperti kertas, mengingat apa yang baru saja terjadi. Energi yang keluar dari tubuhnya menjadi lebih berbahaya.

Tapi Claude dengan keras berusaha untuk mengendalikannya.

Ada apa denganmu jika kamu tidak bisa menjadi ayah dan berharap putrimu akan diberkati seperti hari ini?

Tetapi, berpikir tentang pernikahan yang sebentar lagi akan datang, Claude kembali mengambil langkah pelan seraya berpikir mengenai Diana.

***

Lucass sampai di depan pintu ruang tunggu pengantin. Maid yang menjaga pintu terkejut. Tapi secepatnya mereka menundukkan kepalanya saat mengenal wajah Lucass.

"Selamat pagi, Tuan penyihir menara hitam."

Salah satu diantara mereka pergi menuju pintu dimana princess berada, dia menunggu.

Side Story 5 : Another Dimensions [Suddenly, I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang