Ketika OB itu mendekati sofa yang di duduki hoseok OB itu membuka topinya dan ternyata dia adalah,,,,,,
"Ah~ahjussi?" Ucap hoseok terkejut.
Benar saja namja itu adalah namjoon yang menyamar sebagai OB.
"Sttt, jangan sampe eomma mu terbangun" ucapnya sambil menempelkan tangannya ke mulut jhope.
Seketika jhope pun terdiam karena terkejut.
"Ahjussi kenapa kau kesini, dan berpakaian seperti ini?" Tanya jhope.
"Yah apa lagi kalo bukan untuk bertemu kamu, ma~maksudku untuk menenjenguk eomma kamu"
"Tapi tidakkah seharusnya ahjussi menjenguk eomma saya besok, lagian kan ini waktu istirahat".
"Aku cuma mau mengingatkan saja soal yang di taman itu, aku akan kasih kamu waktu selama 3 hari, setelah 3 hari berlalu aku akan menangih jawaban dari pertanyaan ku, oh ya dan satu hal lagi, jangan lagi kamu memanggil aku dengan sebutan ahjussi, kamu mengerti" lalu namjoon pergi dari ruangan.
Ucapan namjoon membuat hoseok semakin binggung untuk mengambil keputusan yang tepat.
"Nak".
"Nee eomma, apa eomma butuh sesuatu?.
"Tidak, eomma tadi mendengar ada suara laki², apakah oppa mu sudah pulang".
"A~ah itu hanya OB dirumah sakit ini eomma" ucap gugup jhope.
"Oh seperti itu".
Hoseok menghampiri eommanya.
"Eomma sekarang tidur ya, eomma harus banyak istirahat biar nanti cepat pulih" sembari menyelimuti eommanya.
"Apa yang harus aku lakukan ya tuhan, terlalu rumit cobaan yang engkau berikan pada keluarga ku" ucap batinnya.
=
=
=
=Esok pagi=>
Hoseok terbangun lebih awal, melihat taehyung yang terbaring di sofa, hoseok memutuskan untuk pergi keluar mencari udara segar, dan tidak sengaja hoseok melihat seseorang yang sedang duduk di tepi danau, hoseok pun memutuskan untuk menghampiri yeoja itu.
"Anyeonghaseyo" sapa hoseok.
"Anyeonghaseyo" balasan seorang yeoja.
"Bolehkan aku duduk disampingmu?".
"Nee"
"Ah perkenalkan namaku jung hoseok" mengulurkan tangannya.
"Namaku park chaeyoung kau bisa panggil aku rose"menjabat tangan hoseok.
KAMU SEDANG MEMBACA
the third
General Fictionseorang mahasiswi yang telah menghancurkan sebuah keluarga yang bahagia & harmonis hanya karena nafsu semata serta harta. membuat diantara mereka harus mengalah