"ZALIN!!! " teriak seorang wanita berkepala tiga sambil membuka pintu kamar zalin dengan sangat kuat.
Zalin tersontak kaget dan menatap ke arah pintu kamar nya. "ta tante rani? " ucap zalin terbata bata sambil menunduk kan kepala nya.
Rani melangkahkan kaki nya ke arah zalin dengan keadaan marah. "kamu, uda berapa kali saya bilangin. JANGAN PERNAH GANGGU ANAK SAYA LAGI", zalin menunduk takut.
"ta tapi tante. Zalin gak pernah ganggu anak tante kok. Za- akkhh" zalin meringis saat rambut nya telah di jambak dengan sangat kuat oleh tante nya. Sehingga kepala zalin mendongak ke atas.
"dasar. Anak gak tau diri kamu. Uda bagus saya kasi kamu tinggal di rumah ini. Kalau bukan karena ibu kamu, saya juga malas kamu tinggal di rumah ini."
Sakit? Tentu. Hal tersebut yang selalu dirasakan oleh zalin setiap hari nya. Dituduh, dihina, difitnah, dan juga di kasari. Entah kesalahan apa yang telah dirinya perbuat sehingga membuat tante nya marah besar setiap harinya.
Bahkan, apa yang telah di katakan oleh tante nya tadi adalah salah. Zalin tidak pernah mengganggu seorang pun di rumah itu.
Para pembantu dirumah itu sangat kenal sekali akan sifat zalin selama ini. Zalin adalah seorang gadis yang sopan, santun, ramah, rendah hati, dan juga pintar.
Berbanding terbalik dengan sifat dari anak nya rani yang bernama fira. Seorang gadis yang seumuran dengan zalin. Fira memiliki sifat yang sombong, suka berfoya foya, suka memfitnah orang lain, dan juga egois.
Sejak awal, zalin tinggal dirumah itu. Dirinya selalu dituduh yang tidak tidak oleh fira. Bahkan, fira tidak merasa bersalah atas segala kesalahan yang telah dirinya perbuat kepada zalin.
Saat ini fira berada tepat di ambang pintu kamar zalin. Fira tersenyum puas sambil melipat tangan nya di depan dada. Fira pun mulai berakting. Fira mendekat ke arah mama nya sambil menampilkan ekspresi sedih.
"mama. Udah dong. Lepasin zalin, kasihan dia. Lagian, fira kan gak apa apa. Lepasin zalin ya... Plis" Ucap fira sambil menangis palsu di dekat mama nya.
Rani melepaskan tangan nya dari rambut zalin. "lihat, perbuatan baik yang telah fira lakukan kepada kamu. Kalau bukan karna fira yang meminta saya seperti tadi. Saya gak akan lepasin kamu sekarang. Dengarin ucapan saya, sekali lagi kamu ganggu anak saya. Maka, saya gak akan segan segan mengusir kamu dari rumah ini" setelah mengucapkan itu, rani meninggalkan kamar zalin.
Fira tersenyum puas sambil melipat tangan nya di depan dada kemudian menyusul mama nya yang telah keluar dari kamar zalin. Pintu kamar zalin di tutup dengan keras oleh fira sehingga membuat zalin tersontak kaget.
***
Halo semuanya
Maaf, jika ada typo yang bertebaran
Jangan lupa untuk vote dan komen ya...
Kasi tau aku dimana letak typo nya. Agar nanti bisa aku perbaiki.Thanks 🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
ZALIN
Teen Fiction"ZALIN!!! " teriak seorang wanita berkepala tiga sambil membuka pintu kamar zalin dengan sangat kuat. Zalin tersontak kaget dan menatap ke arah pintu kamar nya. "ta tante rani? " ucap zalin terbata bata sambil menunduk kan kepala nya. Rani melangk...