02. Pertemuan

8 3 5
                                    

Uhuuuuy update lagi🐥
Taburin bintang dan tinggalkan komentar
Biar aku semangat

Happy Reading🐥

_____________________
________


Semua butuh proses untuk pulih
Termasuk patah hati.


Quetos nya gak berhubungan sama part. Itu cuma kata kata yang terlintas di otak author.

________
________________

Keysa Pov

"Tante."

"Keysa sayang. Gimana kabar kamu? Daddy baik baik ajah kan?." tanya nya seraya memelukku.

"Alhamdulilah baik Tan, Daddy juga baik."

Tante Ika itu adik dari Bunda nya Kak Gara, jadi otomatis beliau kenal aku karena dulu aku sering main ke rumah Kak Gara waktu kami masih pacaran. Dulu kita bertiga sering masak bersama. Aku, Tante Ika dan Bunda nya Kak Gara. Kak Gara yang jadi juri nya. Eh kok jadi bahas masa lalu sih, oke kita lupakan.

Aku pun melangkah membuntuti Bu Ika menyusuri koridor lantai dua. Sepanjang perjalanan Bu Ika menanyakan banyak hal tentang ku dan kehidupanku selama di luar negeri. Hingga kaki nya berhenti melangkah di depan pintu kelas XI IPA 1 yang akan menjadi kelas ku.

"Itu Malvin bajunya dimasukkan, Leo dasinya di pake," titah Bu Ika seraya menunjuk dua muridnya yang tidak rapi.

"Langsung saja. Kelas kita kedatangan keluarga baru. Ibu harap kalian bisa bersikap baik pada teman baru kalian. Ibu nggak mau denger kabar buruk tentang kelas ini. Silakan Keysa kenalkan diri kamu." titah Bu Ika kepadaku.

"Ingat kata tukang parkir, Gaes! Ya, mundur! yang di depan udah gue tandai jadi istri gue. Titik!"

"Emang dia mau punya suami sengklek kayak lu?!" celetuk cowok yang duduk di bangku nomor dua.

HAHAHAHAHAHAHAHA

Semua murid tertawa mendengar celetuk kan pedas cowok itu.

"Malvin, Agas! Udah. Kalian itu bisa nya bikin ribut aja. Duduk kalian!" tegur Bu Ika.

"Perkenalkan nama saya Keysa Ayana S. Biasa dipanggil Keysa. Saya harap bisa berteman baik sama kalian." ujar ku seraya memperkenalkan diri.

"Nggak mau temenan, mau mantap mantapan aja sama si yayang!"

"Malvin!" yang di tegur hanya bisa nyengir.

"Ada yang mau di tanyakan ke Keysa?"

Malvin mengangkat tangan nya tinggi tinggi.

"Lewat. Kalau kamu yang nanya nggak diizinin." ucap Bu Ika santai.

Bu Ika mempersilakan muridnya yang lain untuk bertanya agar bisa mengenal Keysa lebih jauh.
Dirasa perkenalan sudah cukup, Bu Ika mempersilakan Keysa untuk duduk di kursi paling belakang. Ada satu kursi kosong disana, sedangkan satu kursi sebelahnya di tempati oleh cowok yang sedang tertidur pulas menghadap tembok.

Kursi paling belakang adalah kursi yang di huni oleh anak anak nakal dan rata rata diduduki oleh laki laki. Hanya satu siswi yang menduduki barisan kursi paling belakang.

Walaupun kelas ini kelas unggulan. Tapi banyak murid yang masuk kelas ini berpenampilan berantakan tidak seperti yang aku bayangkan. Bangku paling depan dihuni oleh sekertaris. Nomer dua wakil ketua kelas. Itulah yang aku baca dari data kelas ini. Tapi aneh nya tidak ada data tentang ketua kelas.
Hanya ada data wakil ketua kelas yang bernama Agas Pratama Putra. Sekertaris satu Stefani Dinandra dan sekertaris dua Stefano Bagaskara yang sekaligus menjabat sebagai bendahara kelas. Untuk struktur kelas yang lainnya aku lupa nama nya.

Kelas ini di huni oleh tiga puluh empat siswa termasuk aku. Sepuluh murid cewek dan sisanya cowok.

Aku pun duduk di kursi yang Bu Ika tunjukkan.

"Hai Sya... Kenalin gue Malvin dan ini Leo kembaran gue." ujar Malvin seraya menyodorkan tangannya untuk berkenalan.

Dengan senang hati Aku menjabat tangan mereka satu per satu.

"Hai gue Keysa." jawab ku sambil tersenyum manis.

"Senyum lu ngingetin gue sama seseorang di masa dulu." ujar Leo dengan muka datar nya.

"Eh eh iya Le, iya mirip pake banget." celetuk Malvin kaget seraya menatapku lekat lekat.

Aku yang ditatap begitu pun memalingkan wajah.

"Masa si, senyum gue pasaran kali yah." ucapku terheran heran.

"Dia malu ditatap lu goblok!" ujar Leo memperingati Malvin yang sedang menatapku.

"Eh eh gue gak tau, tapi gapapa senyum lu pasaran yang penting tetep manis heheheh." ujar nya cengengesan.

Aku pun tidak menanggapinya dan menatap ke depan memperhatikan Bu Ika yang sedang menjelaskan.

Gue kira lagi merhatiin guru sampe fokus gitu, eh ternyata main game online toh
Ujarku dalam hati seraya memerhatikan duo kembar yang sedang sibuk bermain game online di handphone mereka yang di pegang di bawah meja.

Semua murid fokus mengikuti pelajaran yang Bu Ika jelaskan kecuali aku dan duo kembar itu.
Sementara aku penasaran dengan sosok laki laki yang menghadap ke tembok itu. Yang membuat ku tidak bisa melihat wajahnya. Anehnya diriku seperti kenal dekat dengan si cowok tidur ini.

Dari rambutnya, parfumnya tidak asing di mataku dan penciumanku. Dan yang paling parah aku deg degan pake banget duduk sama Dia.

Padahal gue nggak pernah deg deg an sama cowok lain kecuali Kenneth. Apa dia Kenneth yah? Masa si? Ga mungkin ah.
Tapi bau parfumnya sama persis mirip Dia.
Pikirku memikirkan cowok yang sedang tidur pulas ini.

Disaat diriku sibuk memikirkan Kenneth secara tiba tiba Dia mengubah posisi nya menghadap ke wajahku. Aku yang merasa tertangkap basah memperhatikan nya segera memalingkan wajahku.

"Starla." lirihnya dan melanjutkan tidurnya.

Walaupun Dia berkata lirih. Namun aku bisa mendengarnya karena aku memiliki pendengaran yang tajam dan kita satu bangku jadi tidak heran kalo aku dengar lirih annya.

Starla? Siapa? Kayak nggak asing namanya, tapi siapa yah?
Pikirku yang terus memikirkan nama Starla.

___________

Ma'af pendek. Lagi nggak mood buat ngetik😭

Makasih buat komentar pertama dan vote nya❤ Aku terharu loh😭😭

JANGAN LUPA FOLLOW+VOTE+KOMEN YAH!!!!

kenayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang