"Hei, May! Aku kembali!" Peter berteriak ketika memasuki rumah, dan melangkah ke dapur. Tidak ada orang di sana. Namun Peter mendengar suara dari kamarnya, dia bergegas ke pintu dan dikejutkan oleh bibinya yang duduk di tempat tidur dengan selembar kertas di tangannya sambil Menangis."May, kamu baik-baik saja? Apa yang terjadi?"
"Bagaimana semuanya baik-baik saja?? Kamu berbohong padaku! Selama ini, aku membesarkan pembohong !!" May menjerit padanya, dan Peter jelas kaget, tidak tahu harus berkata apa.
"May, denga-" dia memulai berbicara, tetapi bibinya memotong ucapanya namun bukan dengan kata-kata, tetapi dengan rasa sakit yang menyengat di wajahnya dan dia memukulnya.
"Keluar." Wajah Peter bengkak, dan memar mulai terbentuk di tulang pipinya.
"May, kumohon dengarkan aku. Biarkan aku menjalskan ini." Peter memohon, tapi May tidak pernah semarah ini.
"KELUAR! AKU SUDAH MEMBESARKAN PEMBOHONG; DAN AKU TIDAK AKAN TINGGAL DENGANMU LAGI!!"
teriaknya, air mata terus mengalir di wajahnya May. Namun setiap keributan di sekitar Peter perlahan menghilang saat ia mulai memikirkan apa yang baru saja dikatakan bibinya. Bibinya yang sangat dia cintai, mengusirnya.
May meneriaki dia sepanjang waktu dan tiba-tiba May berdiri dan mulai melemparkan baju ke arahnya Peter dan juga sebuah buku yang mengenai dagunya. Namun dengan tergesah-gesah Peter meraih tas sekolahnya, mengenakan topengnya, dan berayun keluar dari jendelanya. Yah semenjak bibinya memarahinya peter mulai menggunakan suiit spidermannya. Dia tidak tahu berapa lama dia harus berlari sekarang."Peter, napasmu di bawah rata-rata, dan detak jantungmu terlalu cepat. Aku sarankan untuk berhenti dan istirahat selama 45 menit."
Karen. langsung memperingati kondisinya, tetapi Peter tidak memperdulikannya dan berlari lebih cepat dan tidak ingin berhenti, Peter berlari di atas atap Queens sambil menembakan jaringnya ke gedung yang lain untuk dia berayun, namun tiba-tiba dia terjatuh karena alat penembak jaringnya kosong atau sudah kehabisan jaring.
Peter terjatuh dari atas gedung dan dia tidak bisa melakukan sesuatu. Peter hanya bisa diam saat terjatuh."Peter, haruskah aku menghubungi Tuan Stark? Sepertinya, paru-parumu memiliki kandungan oksigen yang rendah, dan ada beberapa memar." Tanya karen.
"T-Tidak karen., jangan panggil Mr. Stark, aku bisa menangani ini."
Kata Peter menghentikan karen namun karen hanya diam dan tetap akan menghubungi Tony karna keadaan Peter yang saat ini tidak bisa dikatakan baik-baik saja.
"Tidak, karen. "
teriak Peter saat dia melihat layar di depannya menunjukkan kata-kata Darurat: Memanggil Tuan Stark.
Peter yang sedang menangis langsung terdiam, sampai suara yang akrab dan menghibur bergema di telinganya."Hei nak, ada apa? Aku bilang pada karen untuk meneleponku melalui suiitmu itu jika kau sedang keadaan darurat. Apakah kamu-"
Tony mulai berbicara, namun hanya dipotong oleh isak tangis yang memilukan, dan batuk kesakitan oleh Peter.
"Peter? Kiddo? Nak bicaralah. Apa yang terjadi padamu?"
Kata si miliarder yang muncul di layar Peters dan secara bersamaan dia mulai khawatir.
"T-Tony." Jawab Peter yang menahan sakit, namun Peter senang karna karen menghubungi Tony, meskipun Peter mencoba untuk menghentikannya.
"Hei, Pete. Lihat aku." Kata Tony lagi, tetapi Peter terisak-isak yang dua kali, mencoba menolak perintah mentornya, peter tidak ingin Tony melihatnya dengan keadaan yang seperti ini. Tetapi Ketika Tony bertanya lagi, Peter akhirnya menyerah, dan menatap mentornya dengan rasa malu dan air mata yang masih menetes di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Pendek Spider-Iron
NouvellesHalo..... halo... ini pertama kali aku nulis/buat cerita irondad/spiderson (Cerita ini sebenernya sudah aku baca, tapi dalam bahasa inggris.. jadi aku tulis lagi dalam bahasa indonesia.. aku juga mengubahnya sedikit...😁😁😁) sebelumnya maaf yah kal...