Pagi ini begitu dingin, Mira melangkahkan kakinya menuju pusat perbelanjaan. Mira berjalan kaki karena memang tempatnya cukup dekat dengan rumahnya, dia ingin membeli mainan kesukaan nya, kebetulan hari ini memang ada diskon.
Mira memandangi setiap sudut jalanan di kota Tegal, sepi, tak ramai seperti hari hari biasanya. Setelah lima belas menit lamanya, akhirnya mira sampai juga di minimarket. Perlahan tangannya mendorong pintu masuk ke dalam, terlihat ada si penjaga toko yang menyapa dirinya.
"selamat datang" mira tersenyum ramah, kakinya melangkah menuju ke rak mainan, berharap sesuatu yang tengah dicari nya masih ada.
Mira menatap satu persatu deretan mainan yang terpajang rapi di rak, sesekali menyentuh nya, kemudian meletakkan kembali. Matanya terus berpendar mencari cari jenis mainan yang disukai olehnya. Tujuh menit setelahnya mira menemukannya, matanya berbinar menatap sesuatu yang sangat diinginkan nya itu,sayang tinggal satu.
"assaa... "
Mira bergegas menuju mainan tersebut, berjaga jaga barang kali ada orang yang tengah mengincar nya juga. Langkah kakinya sedikit cepat, bahkan hampir berlari, sedikit lagi tangannya berhasil meraih mainan tersebut.
Hap!!
Mira menoleh, wajahnya terkejut mendapati seorang pria disamping nya, yang sekaligus juga memegang barang yang sama dengannya.
"ini punya gue" ujar lelaki disamping nya, kemudian berusaha menarik mainan dari tangan mira, namun mira menahan nya.
"ngga. Orang gue duluan ko " katanya tak mau kalah. Mira semakin mengeratkan cengkraman nya, lalu menariknya sekuat tenaga. Berhasil, ya Mira berhasil mendapatkannya.
"terserah deh, gue ngalah karena lo cewe ya" mira tertawa remeh. Dalam Lubuk hatinya tak percaya, mengalah? Itu hanya akal akalan nya saja pasti untuk menutupi gengsi nya.
Mira mendecih, mengamati pria yang berdiri di depannya. Tampan, penampilannya lumayan rapi, sangat casual. Namun tidak seperti kepribadian nya, sangat menjengkelkan.
"emang sebaiknya lo ngalah, inget, ladies first. " pria didepan nya tersenyum,lalu menyilangkan kedua tangannya didepan dada. Matanya menelisik mira, dari atas sampai bawah, lalu keatas lagi dan berhenti tepat di wajah mira.
Mira mengikuti arah pandangan pria didepan nya itu, merasa bingung dengan apa yang sedang dilakukannya. Mengamati dirinya? Untuk apa?
Pria bermata tajam itu mencondongkan tubuhnya, wajahnya bergerak maju hingga terasa sangat dekat dengan wajahnya. Lagi, pria itu tersenyum. Tidak, bukan senyum ramah, melainkan senyuman miring yang tersungging dibibirnya.
Bibirnya lamat lamat bergerak, "emang.., lo cewe?" ujarnya.
Mira membuka mulutnya, menganga tak percaya dengan apa yang telah ia dengar dari pria didepan nya. Matanya melotot tajam, tidak terima dengan perkataan pria tersebut, Jadi dia meragukan kewanitaan nya?
Tidak.
Ini tidak bisa dibiarkan.
Mira menggeram marah, "Lo tuh.. Erggh! Emang cowo tuh ya, ngeselin banget." seru nya berapi api, kedua bahunya naik turun menahan amarah.
Tenang mira, tenang. Kau harus mengendalikan emosi mu. - Batinnya
Pria itu menatap nya balik, "ya sama kaya cewe, maunya menang sendiri " balasnya, dan akhirnya mereka pun bertengkar.
Mira membuang napas kasar, tidak ingin terpancing " bodo. Pokoknya lo ngeselin, awas aja ya."
"awas apa hmm? Awas lo naksir? " kedua alis pria tersebut terangkat naik turun menggodanya.
" hah.. Apa lo bilang? Naksir? Mimpi! " mira mengatakannya dengan sangat keras, hingga beberapa pelayan di kasir menoleh ke arah mereka. Mira tersenyum tipis, merasa tak enak dengan orang orang di sekitarnya yang memperhatikan keduanya.
Pria itu tertawa renyah,kemudian menegakkan badannya. Entah mengapa dirinya begitu tertantang dengan tingkah gadis didepan nya ini.
Mira menajamkan tatapan nya. Melipat kedua tangannya, menatapnya angkuh.
"kau gadis baik, aku jamin kau akan menjadi istriku." balasnya. Mengedipkan mata kanan nya kepada mira, lalu berbalik meninggalkannya dengan begitu saja. Mira terdiam, menyaksikan punggung lelaki itu menjauh.
Hingga akhirnya mira mengepalkan kedua tangannya, wajahnya mulai merah. Hanya dengan hitungan detik, amarah nya berhasil meledak tak terkendali.
"yaa!! Kau lelaki gila!! Awas saja kauu..!! " Mira menggeram kesal, menumpahkan seluruh amarah nya yang tak tertahan.
Mira menghembuskan nafas panjang, baginya hari ini adalah hari terburuk yang pernah ia lewati. Bagaimana tidak, jika dirinya bertemu dengan lelaki keparat yang bahkan tak ia kenalinya sama sekali. Setelah Mengajak nya bertengkar, menghancurkan mood nya,dan kini dia meninggalkannya sendirian?
Dengan keadaan kacau seperti ini?
Benar-benar tidak bisa di maafkan.
Mira melihat di sekelilingnya, semua orang masih memperhatikan dirinya. Sial,semua ini terjadi karena ulah lelaki gila itu. Mira menggelengkan kepalanya, pusing dengan apa yang telah terjadi.
Terserah!
Mira ingin pulang. Mood nya benar benar hancur sekarang.
.
.
.
.Aaaaaaaaaaaaaaaaaai don't ker
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku
Fanfiction"kau gadis baik, ku pastikan kau akan menjadi istriku" Human Andreas "bermimpi lah... Keparat! " Mira Aryani Sabila