Jakarta 2072
'shit' umpatnya saat mesin yang sedang ia buat mengeluarkan asap lagi. pemuda itu—arjuna—mengambil obeng dan kembali membenarkan skru yang longgar.
tok tok tok
ketukan dari pintu membuat arjuna mengalihkan perhatiannya. "hey, masih mengerjakan projek mu?" sapa ibundanya yang sudah berdiri di ambang pintu terbuka.
arjuna mengangguk. "makanlah dulu jun, jangan kayak ayahmu tuh udah terkapar sakit karna magh nya kambuh." ujar ibunya.
arjuna meletakkan peralatannya, dan menyuul ibunya untuk makan siang. arjuna sempat melewati ruang ayahnya, kosong. hanya tersisa mesin besar yang orang bilang sebagai mesin waktu.
arjuna menyeringai, 'ahh mungkin percobaan pertama tidak buruk juga' ucapnya lalu memasuki ruangan ayahnya. tak lupa untuk mengunci pintu, dan mulai menghidupkan mesin waktu setelah menganalisa sedikit.
mesin waktu itu berbentuk tabung. dengan pintu otomatis yang bisa digerakkan secara geser, banyak tombol tombol di dalam mesin waktu itu.
arjuna sudah bersiap siap. perasaannya yang awalnya baik, malah berubah ketika lampu merah berkedap kedip.
''ya Tuhan, bila hamba mati sekarang, tunda dulu' ucapnya dalam hati. kemudian yang ia bisa lihat hanya sinar putih yang menyilaukan. membuatnya harus merelakan kesadarannya yang sebentar lagi hilang.
( ⏳ )
yogyakarta, 1970
siulan berbunyi bersamaan dengan sepeda yang terus dikayuh. 'yeay akhirnya surat terakhir!' ucap pemuda—yang sedang mengayuh sepeda—dalam hati.
ckitt!
pemuda itu—nanda—menghentikan sepeda mendadak, bersamaan dengan pemuda lainnya yang tiba tiba muncul di depan sepedanya.
"maaf, maaf! apa kamu ngga apa apa?! ada tidak yang terluka?! hey! apa kamu pingsan?!" ujar nanda dengan panik seraya menuruni sepeda untuk menghampiri pemuda yang di tabraknya.
( ⏳ )
haii! gimana part 1? apakah seru? jangan lupa vote sama commentnya yaa! terima kasih reader-nim~!
YOU ARE READING
tempo dulu ; junsang
Fanfiction2072 ( 🛫 ) 1970 ini kisah junho yang terlempar ke tahun 1970, dan kisah eunsang yang bertemu laki laki 2072 yang mau berteman dengannya. notes : - type in lowecase - bahasa semi-baku - maaf bila ada kesalahan dalam menulis, aku masih pemula