Sequel

221 20 13
                                    

Seorang laki-laki berlari tergesa menuju ruangan UGD. Kemeja biru mudanya saat ini telah dihiasi dengan noda darah yang masih cukup segar. Pikirannya sungguh kacau saat ini. Di dalam dekapannya terdapat tubuh perempuan yang terkulai lemas.

"Dokter tolong!!! Tolonggg!"

"Sehun? LUHAN?!" Suara Yifan cukup membuat Chanyeol dan Zitao tersentak. Keduanya langsung menoleh pada Yifan dan Sehun.

Setelah Sehun menidurkan Luhan di atas ranjang rumah sakit, suster yang sedang berjaga di depan ruang UGD dengan segera mendorong Luhan masuk ke dalam ruang UGD.

Sehun terlihat kacau. Pipinya terdapat bekas air mata yang mulai mengering, tangannya masih berlumur darah. Ia jauh dari kata tampan yang biasa selalu menjadi ciri khas-nya.

Chanyeol terkejut melihat keadaan Sehun, lebih terkejut lagi saat tahu bahwa sahabatnya itu menolong seseorang yang selama ini begitu dibenci olehnya. Chanyeol tahu bagaimana Sehun menyayangi Baekhyun. Mereka berdua memang sangat menyayangi Baekhyun. Dan tahu bahwa Luhan adalah sumber dari kesedihan Baekhyun selama ini membuat mereka ikut membenci Luhan.

"Apa yang terjadi pada Luhan?" Yifan bertanya tajam pada Sehun.

"Kalian berdua sebagai orang tua, apa yang bisa kalian lakukan selain menyakiti kedua anak kalian? Apa sebagai orang tua kalian hanya bisa mencelakakan anak kalian?!" Tak lagi memikirkan apa yang dinamakan sopan santun, Sehun membalas pertanyaan Yifan dengan tajam dan dengan kata-kata yang cukup tidak pantas.

"Apa maksudmu, sialan?!"

"Kalian! Kalian berdua yang membuat Luhan Noona dan Baekhyun akhirnya menjadi jauh disaat mereka sebenarnya saling menyayangi! Kalian yang membuat masing-masing Luhan dan Baekhyun tertekan karena hal yang berbeda! Kalian yang begitu egois! Samchon! Anak Samchon bukan hanya Luhan Noona, mengapa Samchon tidak bisa memberi perhatian yang cukup untuk Baekhyun? Mengapa Samchon selalu membuat Baekhyun sakit dengan hanya memuji Luhan Noona? Imo! Tidak bisakah Imo setidaknya mengecup Luhan Noona setiap malam seperti apa yang Imo lakukan pada Baekhyun? Bukankah Imo juga tidak beda dengan Samchon? Bukankah Imo juga menyakiti hati anak Imo? Apa Imo tahu selama ini bahkan Luhan Noona menerima makian kasar dari Samchon saat Noona membela Baekhyun SETIAP selesai Baekhyun bertengkar dengan Samchon? Luhan Noona selalu peduli pada Baekhyun. Ia tidak menampakannya. Namun bukankah keterlaluan jika Imo juga ikut menyalahkan Noona? Imo tidak mau Baekhyun stress karena perlakuan Samchon, tapi apakah Imo tahu perlakuan Imo memicu stress Noona semakin tidak terkendali? Samchon, memang Samchon terlihat begitu menyayangi Luhan Noona, tapi apa Samchon sadar yang Samchon lakukan sebenarnya hanya menekan Luhan Noona? Menjadikan Luhan Noona sebagai boneka saja?!" Emosi seorang yang dingin seperti Oh Sehun, jika meledak memang akan sangat berbahaya. Bahkan Chanyeol kali ini tidak berani untuk menahannya.

"Apakah penyakit mental Luhan Noona hanya lelucon semata bagi kalian? Sekarang ia berusaha bunuh diri, apa ia hanya aib bagi kalian? Apa setelah ini kalian tidak akan lagi mengakui Noona?" Kali ini intonasi Sehun menjadi pelan namun tetap tajam.

Yifan dan Zitao hanya bisa terdiam. Zitao yang tadinya sudah akan beranjak ke kamar rawat karena Baekhyun sudah berhasil melewati masa kritisnya kini kembali menelan pil pahit. Kini ia sadar ia telah keterlaluan dengan Luhan. Selama ini ia pikir Luhan bahagia dengan perhatian yang ia dapatkan selama ini, oleh karena itu ia lebih memilih menyalurkan perhatiannya pada Baekhyun. Namun ternyata Luhan banyak memendam semua sendiri.

Sehun merasa emosinya semakin tidak terkendali akhirnya memutuskan untuk beranjak dari sana, menuju tempat lain untuk menenangkan pikirannya.

"Imo, Samchon, biar Chanyeol yang bicara dengan Sehun. Imo dan Samchon jagalah Baekhyun dan Luhan Noona." Chanyeol segera beranjak menyusul Sehun menyisakan Yifan dan Zitao yang masih terdiam dengan pikiran masing-masing.

Mistreated (Oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang