Track 05: PUMA

684 70 3
                                    

Warning: Beast!AU, a bit mature scene, omegaverse things

.
.

[Cukup panjang, semoga bisa tahan.]

.

Oneshot by reisuke_c

.
.





Langkah kaki terdengar beradu, cepat, berturut-turut dan saling tumpang tindih satu sama lain. Rerumputan liar tergesek sol sepatu tebal, meninggalkan jejak yang terlampau kentara. Raungan penuh amarah bersahutan, satu berseru marah, lainnya bereaksi penuh emosi.

Ada seorang penyusup kabur. Begitu kata mereka.

Deru nafas perlahan terabaikan dari kerumunan. Seorang pemuda bersembunyi di balik pepohonan, bersandar pada batang kayu yang cukup lebar. Semak-semak tinggi turut melindunginya dari penglihatan. Ia menutup mulutnya dengan lengan baju, berusaha untuk tidak mengeluarkan suara sedikit pun.

Ia menatap liar sekelilingnya, mencari celah untuk beranjak. Tapi percuma, dan mustahil. Bergerak sedikit saja, akan sangat menarik perhatian. Walau suara yang ditimbulkan sangat halus, tapi di tengah belantara sepi seperti ini jelas akan membuat perhatian mereka teralih ke arahnya.

Deru nafas semakin terdengar lebih keras. Ia takut, dan panik. Jemari kakinya yang tidak beralas mencengkeram rerumputan dengan keras, hingga dirasa beberapa kukunya mungkin sudah patah.

Ini terlalu lama. Dan semakin lama mereka ada di sini, maka semakin besar kemungkinan ia akan ditemukan.

Terutama sekali, kalau laki-laki itu juga berada di sini.

Langkah kaki terdengar mendekat ke arahnya, dan seketika jantungnya berdegup semakin kencang. Ia takut. Perasaan ini berbeda dari rasa takutnya yang biasa. Suara-suara itu tidak lagi terdengar, tapi ia yakin mereka semua masih berada di sana. Ia semakin menekan pergelangan tangannya pada mulut, nyaris menggigitnya hingga terluka kalau saja ia tidak ingat mereka sensitif dengan bau darah. Ia menahan nafasnya dalam.

Laki-laki itu ada di sini.

Lebih parahnya lagi, tengah menghampirinya kini.

Diam ini sungguh menyiksa. Keheningan ini mengganggunya. Tapi laki-laki itu adalah yang harus diwaspadainya sekarang.

.
.

"Hyung tahu, Wilayah sana adalah milik kawanan serigala." Pemuda bersurai merah itu menunjuk pepohonan rimbun, nyaris tidak ada celah. Rasanya seperti begitu masuk ke dalam maka kau akan sulit bahkan untuk menemukan kembali jalan keluar.

"Lalu?" Yang lebih tua merotasikan kedua mata, bosan rasanya mendengar literasi yang mungkin akan segera terucap.

"Ini perbatasan, dan kita dilarang ke sini, tapi hyung masih saja sembunyi-sembunyi ke tempat ini." Kang Taehyun menatap yang lebih tua dengan nyalang, menahan diri untuk tidak menerjangnya atau mereka akan berakhir bergulingan ke lereng dan jatuh ke dalam sungai.

"Para tetua bilang---"

"Mereka bahkan tidak pernah keluar dari gua, apa yang bisa diharapkan dari omongan laki-laki bau tanah yang bahkan sudah tidak pernah lagi melihat matahari?" Choi Beomgyu melempar kerikil jauh ke arah sungai. Tempat ini sepi, nyaris tidak ada kehidupan selain mereka berdua dan mungkin juga serangga-serangga kecil di bawah tanah sana.

The Dream Chapter : Eternity [ SooGyu ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang