Baekhyun tersenyum. Matanya lurus melihat dari kejauhan seseorang selalu bisa menarik seluruh atensinya. Bahkan dengan jarak sejauh ini, tak menghalangi atensinya untuk selalu bisa mencuri pandang orang itu. Sesekali ia alihkan pandangannya, takut jika matanya terlalu fokus mengakibatkan seluruh orang curiga padanya. Mungkin yang lebih parah adalah orang tersebut menyadari bahwa ada seseorang yang menghujaninya dengan tatapan aneh. Senyuman Baekhyun memang tak pernah luntur dan senyumannya memang ia berikan untuk seseorang.
Seseorang yang beberapa tahun lalu berhasil membuatnya kagum.
Atau lebih tepatnya ia menyukainya.
"Kau selalu mengesankan, Sehun-ah"
Tentu saja, ia bergumam. Tak mungkin dengan kepercayaan diri mendeklarasikan pernyataan seperti itu. Terlalu konyol, tidak masuk akal, dan tidak memungkinkan. Sedikit menyunggingkan senyumnya sebelum ia berlalu lebih memilih menjauh dari pandangannya pada Sehun. Memilih beralih dan kembali ke pekerjaannya. Menyadari bahwa sulit sepertinya untuk sekedar mengungkapkan bahwa ia sudah menyukai Oh Sehun sangat lama.
Ya, jika Sehun menanggapi. Jika tidak? Itu mempermalukan harga dirinya.
"Kau akan bereskan presentasimu untuk meeting besok Senin?"
Baekhyun mengangguk. Meletakkan laptop dan setumpuk kertas berisikan kumpulan tulisan sembari tersenyum. Menatap si penanya dengan tatapan ceria. Baekhyun memang terkenal dengan sikapnya yang luar biasa ramah. Seperti tak memiliki sikap acuh dan buruk sedikitpun. "Iya. Sepertinya aku pulang terlambat. Lagipula besok hari Sabtu dan aku bisa sepuasnya tidur di rumah" Baekhyun kembali menyalakan laptop dan merapikan beberapa dokumen di meja kerjanya. "Pulanglah, Kyungsoo-ah. Aku akan menghubungimu jika terjadi sesuatu"
Kyungsoo menghela nafas pelan. Baekhyun memang orang paling totalitas yang pernah ia kenal. Walaupun pada akhirnya jika Baekhyun sakit ataupun kesusahan, Kyungsoo lah yang turun tangan membantu menyelesaikan. Sedekat itu mereka.
"Jangan pulang terlalu larut"
"Baiklah"
Kyungsoo melihat jam ditangannya dan mulai memberikan ceramah pada Baekhyun. "Ini jam 5 sore. Kau harus pulang sebelum jam 8 malam. Jangan sampai aku menemukanmu di apartemen dalam keadaan demam"
Baekhyun tersenyum walaupun ia mengakhirinya dengan memutar bola matanya malas. Kyungsoo ini mungkin terkenal sangat cuek dengan sekitarnya. Namun itu tidak berlaku bagi hidup Baekhyun. Dia sangat cerewet. Menunjuk Kyungsoo dengan menambahkan gesture mengibaskan tangan. Memberi kode untuk Kyungsoo segera pergi dari hadapannya. "Pergilah. Kau tahu, kau sangat berisik dan aku harus berkonsentrasi. Apa kau mau aku pulang jam 12 malam lagi?"
"Ya ya oke. Aku kalah denganmu, Baek" Kyungsoo dengan segera mengambil mantel hitamnya dan tas kerjanya. Mendorong kursi dan merapikan meja kerjanya sebelum ia menatap Baekhyun kembali. "Awas ancamanku lebih kejam daripada sebelumnya, Byun Baekhyun. Jangan pulang larut"
"Oke!"
Baekhyun mulai mengerjakan presentasi desain yang ia akan presentasikan. Fokus matanya tak pernah teralihkan. Ia menyukai apa yang disebut dengan mengedit sesuatu dan ia beruntung bekerja dalam salah satu perusahaan terkemuka di Seoul. Pekerjaan sebagai editor naskah apapun seperti ini selalu berhasil membuatnya melupakan seluruh keluh kesah hidupnya. Ataupun kesusahan yang sedang ia alami. Ya, ia memang hobi menulis selain ia juga menekuni bidang fotografi.
"Aih, sudah jam 8 malam. Bagaimana bisa waktu secepat ini" alih-alih menutup laptopnya untuk segera pulang, Baekhyun menggerakkan jemarinya memegang mouse untuk segera memberi sentuhan terakhir di presentasinya dengan cepat. Setidaknya saat ia akan presentasi, ia tidak perlu lagi mengeditnya.
YOU ARE READING
Shine
Fanfiction(HUNBAEK / SEBAEK FANFICTION) Bagaimana jika pada akhirnya perasaanku memang hanya bagaikan angin untukmu? ~Shine~ Main Cast Byun Baekhyun Oh Sehun Other Cast Kim Jongin Do Kyungsoo Park Chanyeol etc cover cr. google