Bag 2 : ?

1K 9 0
                                    

Tok tok tok.

Ketukan itu membuat April bergegas mendekati pintu, ia membuka pintu rumahnya dan menemukan seorang siswa masih dengan seragam sekolahnya.

April memperhatikan hujan yang cukup deras di luar, dan kenapa Jamy bisa sampai di depan rumahnya?

"Bu, saya ingat rumah ibu waktu perkenalan di kelas. Kata ibu, boleh berkunjung kapan aja, nah sekarang saya berkunjung Bu, numpang berteduh."

April memperhatikan Jamy yang sukses menghabiskan dua bungkus mie instan kuah dalam waktu cepat.

"Ibu masak mienya pakai cinta ya, Bu?"

"Nggak,"

"Habisnya rasa cinta ibu ke saya,"

"Udahlah kamu jangan ngomong omong kosong. Saya sudah menikah dan punya anak, jangan main-main sama saya."

"Tapi saya suka sama Ibu, beneran,"

"Udahlah, jangan main-main Jamy. Dan kamu kenapa bisa diusir dari rumah?"

Jamy melebarkan bola matanya.

"Saya serius suka sama ibu. Ibu mau bukti?"

"Coba buktikan," tantang April percaya tidak percaya.

Jamy menarik lengan gurunya, memperkecil jarak di antara mereka. Tak perlu waktu lama, Jamy melumat habis bibir gurunya itu. April berusaha meronta namun Jamy menahan tangannya.

Meskipun baru siswa SMA Jamy adalah pria, tentu mudah baginya melawan seorang wanita.

April merapatkan mulutnya, ia benar-benar tidak menduga Jamy akan menciumnya paksa seperti ini.

"Jam--"

"Argghhhh,,," April mengeluarkan suara desahan saat tangan Jamy bermain nakal di kemaluannya.

Tanpa sadar April membiarkan mulutnya terbuka, hingga lidah Jamy bisa leluasa menjelajah.

"Arghhh," Bodohnya lagi, April tidak menolak. Ia hanya diam, mengeluarkan desahan lalu meremas sopa.

"Ibu mau main sama saya?"

"Argghhh," desah April lagi, ia benar-benar tidak tahan saat jari jemari Jamy masuk memalui roknya. Bermain bebas mejelajahi kemaluannya.

"Suami saya sebentar lagi pulang! Kamu lebih baik pergi," April tersadar dan kembali pada kenyataan. Ia mendorong pelan dada Jamy menjauh darinya.

A SECRET TO REMEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang